Menanti-[epilog]

1.1K 87 8
                                    

Buah dari kesabaran atas menanti takdir hidup.

Happy readinggg💜

Oeeeeekkk... Oeeeeeekkk...

Sudah menjadi kebiasaan Gildan yang tengah malam terbangun. Entah itu karena haus atau karena popoknya yang sudah kurang nyaman. Tetapi Lesty menikmati masa-masa seperti ini.

Gildan Pagela. Putra pertama dari pasangan Lesty Pagela dan Fildan Pagela. Kelahiran Gildan disambut dengan kebahagiaan.

Seperti malam ini. Lesty harus rela bangun dari tidurnya karena mendengar suara tangis putranya. Namun saat kesadarannya dirinya terkumpul Lesty melihat sang suami yang sudah menggendong putra dengan sayang.

"Eh- kok kamu udah pulang? Kapan?" ucap Lesty seraya menghampirinya Fildan yang mungkin baru saja pulang kerja.

Sudah menjadi kebiasaan Fildan. Sebulan ini, dirinya sibuk dengan urusan kantor. Dan minggu-minggu ini pun Fildan sering lembur. Namun tidak untuk weekend. Setiap hari Libur Fildan selalu mengutamakan keluarga kecilnya.

"Barusan kok. Tadi pas aku masuk kamar kedengaran suara tangis Gildan... Mending kamu tidur lagi, kamu juga perlu jaga kesehatan kamu" ucap Fildan membuat Lesty tersenyum. Bukankah yang perlu istirahat itu suaminya?

"Kamu mandi dulu sana. Biar aku yang jagain Gildan" suruh Lesty seraya mengambil alih Gildan kepangkuannya.

"Kamu lapar banget sayang?" gumam Lesty seraya memberikan Asi kepada anaknya.

"Lahap banget" celetuk Fildan saat melihat cara anaknya yang menyusu dengan lahap.

"Iya nih. Bundaaa gemes deh" ucap Lesty seraya menggesekan hidungnya kepada hidung Gildan membuat Fildan terkekeh.

"Jangan diganggu dong, biar cepet tidur. Nanti kamu temanin aku makan"

"Dih enak aja! Aku mau tidur syantik sama anak aku" tolak Lesty dengan candanya. Membuat Fildan mengerucutkan bibirnya. Kesal!

"Seharian penuh kamu sama Gildan! Jadi malam kamu harus sama aku?!" putusnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, namun sebelumnya Fildan menyempatkan untuk mencium anaknya dan istrinya.

Sedangkan Lesty hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan suaminya yang suka cemburu sama anak sendiri. Heran!

Namun Lesty bersyukur. Memiliki suami seperti Fildan. Awal hubungan mereka mungkin terlihat rumit dan penuh keterpaksaaan namun nyatanya berakhir bahagia.

"Sayang bangun dong! Kamu gak masuk kantor?!" kesal Lesty saat membangunkan suaminya yang kebo ini. Setelah solat subuh berjamaah. Fildan memutuskan untuk menemani Gildan tiduran, namun nyatanya Fildan pun ikutin tertidur, bahkan posisi saat ini adalah Gildan yang tengkurap diatas tubuh Fildan.

"Nanti sayang. Lagian aku kan bosnya" gumam Fildan membuat Lesty menghela nafas.

"Aku mau main dulu sama anakku" meski sering cemburu dengan Gildan, Fildan tetap sayang kepada putranya.

"Terserah!" ketus Lesty lalu keluar kamar dengan menghentakan kakinya. Membuat Fildan terkekeh geli melihat kelakuan istrinya. Lesty sudah menjadi ibu, namun sikapnya masih suka seperti remaja yang labil. Namun itu semua tidak masalah bagi Fildan. Karena Fildan sudah mencintainya bahkan sangat!

MENANTI [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora