Chapter : 16

18.8K 1.8K 535
                                    

"Maafkan aku, tapi hanya ini yang bisa kulakukan"

"Ini sudah lebih dari cukup nak, Terimakasih sudah memberikan kami tempat tinggal"

"Sama-sama paman, kalian boleh tinggal disini selama yang kalian mau. Aku juga akan berusaha untuk mencari keberadaan Jisoo, Jangan khawatir" Sehun meyakinkan Jiyong, yang langsung ditanggapi pria paruh baya itu dengan raut haru.

"Aku sungguh berterimakasih kepada mu, Sehun. Kau bahkan masih bersedia membantu kami sekalipun orang tuamu melarang. Aku tidak tau harus dengan cara apa untuk membalas semua kebaikan mu, nak"

Sehun terkekeh ringan sebelum berkata. "Satu-satunya yang bisa kau lakukan untuk membalas kebaikan ku yang tidak seberapa ini ialah dengan menikahkan aku dengan Jisoo Setelah aku membawanya pulang, paman" Raut Geli ditampilkan Sehun pada Jiyong dan Sandara, berniat bercanda. Namun terlepas dari itu semua, Sehun memang ingin segera menemukan Jisoo, dan menjadikan Gadis itu istrinya agar Ia terbebas dari monster mengerikan bernama Kim Taehyung, ya—tekad Sehun sudah bulat.

Baik Ia dan orang tuanya telah mengetahui seluruh permasalahan yang terjadi antara Kim Taehyung dan Keluarga Jisoo. Selain dari mereka, Publik sama sekali tidak mengetahui alasan dibalik penyerangan di malam itu. Namun berbeda dengan orang tuanya yang berniat membatalkan perjodohan serta memutus hubungan dengan Keluarga Kim, Sehun malah sebaliknya. Ia semakin gencar untuk membantu dan mencari keberadaan Jisoo. Sejak Awal Jiyong Juga memang tak berniat membeberkan fakta tersebut pada Sehun. Hanya saja— pemuda itu Terlalu Jeli. Sehun terus bertanya dan berspekulasi mengenai hilangnya Jisoo. Tetapi Jiyong terus menutup rapat mulutnya Hingga pada saat ia kehilangan kendali atas perusahaan, Jiyong menyerah. Mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Sehun. Meski ragu, namun ketulusan di mata Sehun membuatnya yakin—Sehun bisa dipercaya.

Sementara Sehun—lelaki itu masih tak mengerti dengan dirinya sendiri.
Tentang apa yang mendorongnya menolong keluarga Kim hingga sejauh itu meski ditentang habis-habisan oleh orang tuanya. Jujur, hingga saat ini Sehun belum dapat mengartikan perasaannya yang sebenarnya pada Jisoo. Yang Sehun tau ialah Ia telah jatuh terlalu dalam pada gadis itu. Sehun tak bisa melihat Jisoo menderita, Sehun tak mampu melihat kesedihan di wajah cantik itu,
dan yang lebih parah—Sehun tidak bisa jauh-jauh dari Jisoo. Bahkan resiko akan kehilangan Gadis itu adalah yang paling Sehun takuti saat ini.

Mungkin terlalu cepat untuk disimpulkan sebagai rasa cinta.
Tetapi jika memang seperti itu, Sehun tidak akan membantah. Toh ia memang akan mempersunting Jisoo nantinya. Astaga lihatlah bagaimana hanya dengan memikirkan Jisoo saja sudah membuat rasa rindu Sehun membuncah. Ia begitu merindukan tatapan Sayu Jisoo—Ia merindukan Tawa gadis itu, Ia juga merindukan Raut malu dan Juga...... bibir mungilnya. waktu-waktu singkat yang mereka lalui, dan—ahhh Sehun benar-benar merindukan semua yang ada pada Jisoo hingga rasanya ingin meledak.

'Tunggu aku sayang, tunggu sedikit lagi, aku akan menjemputmu pulang '

*

"Jadi Taehyung belum menghabisi penghianat itu!?" Seorang pria tua berperawakan tinggi menggebrak meja dengan wajah murka.

"Belum,Tuan." Jawab Lelaki berkacamata dengan balutan jas serba hitam itu, menunduk hormat.

"Lalu apa saja yang dilakukanya di malam penyerangan?" Tanya pria tua itu lagi. Dahi keriputnya berkerut samar.

"Tuan muda Taehyung membawa seorang gadis muda yang diketahui berstatus putri kandung dari Kim Jiyong, yakni Kim Jisoo"

"Jisoo? Atas dasar apa apa dia membawa Gadis itu?"

"Untuk itu, saya belum mengetahuinya Tuan. Tetapi yang jelas, Tuan muda Taehyung membawa dia ke mansion utama."

The PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang