36 - Unexpected Choice

812 27 4
                                    

Votenya mana?
****

Joshua menatap jengah pria di depannya, menatap pria tersebut sembari memakan churros yang baru saja tersaji di meja bar apartment baru milik pria itu.

"Lalu rencana apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanyanya sembari mengunyah dengan tangan menunjuk ke arah pria itu.

Pria yang memakai kemeja biru laut baru saja selesai mandi itu langsung menatap ke arah Joshua, lalu berjalan ke arahnya dengan perasaan campur aduk. Pria itu duduk di kursi mini bar menatap Joshua bingung.

Joshua mendengus sebal, apakah otak pintar pria itu tidak bekerja setelah tiga tahun menghilang dari bumi? Oh ayolah, Joshua sangat malas membantu dengan sukarela pria di hadapannya sekarang. Walaupun rasa rindu seperti seorang adik yang menanti kehadiran kakaknya kembali pulang ke rumah.

Ia pikir pria di hadapannya ini sudah memiliki banyak kejutan atau persiapan, untuk menjelaskan ataupun sekedar bertemu kembali dengan keluarganya? Bodoh sekali, pria tampan di hadapannya ini.

"Apa kau tidak rindu nona Ale?" tanya Joshua membuat pria di hadapannya ini membeku seketika.

Seakan otaknya bekerja, ia menatap Joshua penuh harap. Joshua tersenyum, lalu menepuk bahu pria itu dengan penuh yakin. Karena Joshua sudah menebak, bahwa pria ini akan kembali dengan sejuta cara ketika telah sengaja olehnya menyebut nama Alexa.

"Kau tahu, ketika bencana itu terjadi dengan kau menghilang setelah menyadari bahwa bukan kau yang berada di mansions semua orang terutama nona Ale, sangat begitu menyedihkan terlihat jiwa yang utuh namun raga hilang tanpa arah." tutur Joshua menatap lekat pria di depannya.

Pria itu terkisap, sebegitu mirisnya kah kehidupan gadisnya? Tanpa dirinya, terlebih Alexa bukan menjadi dirinya yang sekarang ini.

Sekarang, yang ia pikirkan adalah, bagaimana caranya agar Alexa yakin dan percaya bahwa prianya kembali dengan sejuta perasaan berbunga yang tumbuh seperti dulu.

Akankah gadisnya akan kembali bahagia? Axel sangat takut jika dengan kembalinya yang tiba-tiba, setelah sekian tahun menghilang.

Alexa tidak bisa menerima kehadirannya kembali. Itu yang seorang Axel takutkan, takut jika cintanya pergi disaat ia ingin kembali pulang ke rumah tempatnya berteduh.

"Apa kau bisa meyakinkanku bahwa Alexa akan menerimaku kembali?" tanya Axel dengan wajah muram yang selalu tertampang di wajah tampannya yang dingin.

Joshua terkekeh, ternyata pria sedingin es Axelio yang dikenal sangat tegas dan cool oleh semua karyawannya di JA Corp. Membuat ia merasa senang, karena hanya dia yang berhasil melihat wajah kacau milik Axel.

Andai Alexa melihat ini, ia penasaran dengan respon gadis itu. Semoga saja Tuhan memberikan jalan yang terbaik untuk mereka.

"Tentu saja!" seru Joshua semangat lalu ia berdiri berjalan menuju ruang tamu.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Axel memerhatikan wajah Joshua yang amat serius melihat ponselnya.

"Aku akan melakukan sesuatu, jadi kau tenang saja ini semua aku yang urus. Persiapkan dirimu, jangan lupa kau memikirkan bagaimana caranya menjelaskan hilangnya dirimu dengan tiba-tiba. Kau tahu semua orang berpikir kau telah mati." jelas Joshua dengan mata menatap Axel serius.

Brother and Me [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang