9. Past pt.1

2.1K 250 1
                                    

Kembali ke masa lalu tepatnya 100 tahun dari sekarang.

Putri Cheara dan Putri Xena adalah kakak beradik dari Raja dan Ratu di dunia sihir. Keduanya adalah saudara kembar yang memiliki wajah yang berbeda dan juga sifat yang berbeda.

Putri Cheara yang ambisius, pendendam dan tak suka kekalahan sedangkan Putri Xena yang merupakan putri yang sangat di cintai oleh seisi negeri sihir.

Putri Xena di kenal sebagai seorang putri yang baik hati, penyayang dan tak suka kekerasan dan begitulah awalnya hingga Raja Edward dan Ratu Levana lebih memilih Putri Xena sebagai penerus mereka di banding Putri Cheara. Dan dari situ awal dari mala petaka di dunia sihir.







Seperti biasa, putri cheara tengah berdiam diri di taman istana sambil melihat putri xena yang bermain bersama kelincinya. Putri cheara memandang benci ke arah putri xena dan dengan senyum tipis yang terpantri di wajah cheara, ia lalu merapalkan mantra sihir dan membuat kelinci xena berlari meninggalkan xena seorang diri.

Xena lalu berlari mengejar kelincinya yang meninggalkannya sedangkan cheara tersenyum senang.

"Kau bahagia membuat adikmu ke susahan seperti itu?" Tanya sesosok lelaki yang berjalan menghampiri cheara

"Siapa kau?" Tanya cheara dengan raut wajah tidak suka

Sosok itu tersenyum miring sambil mendekati cheara.

"Aku Darren dan kau pasti putri cheara" Ucapnya sambil menyodorkan tangannya guna berkenalan dengan cheara

"Ya" Ucap cheara singkat tanpa menyambut uluran tangan darren

Darren hanya tersenyum samar lalu menarik tangannya kembali.

"Ternyata benar, kau memang putri yang sangat dingin dan berbanding terbalik dengan adikmu" Ucap darren

Cheara mendengus kesal lalu membalas darren dengan tatapan tajam.

"Tahu apa kau tentangku? Kau hanya rakyat biasa dan aku, aku Putri Cheara, putri dari raja dan ratu negeri sihir jadi jangan sembarangan berucap seperti itu kepadaku kalau kau tak ingin mati" Ucap cheara dingin

Setelahnya cheara berjalan angkuh meninggalkan darren yang terdiam akan ucapannya.















Xena masih berlari mengejar kelincinya yang mulai memasuki hutan, langkah kaki xena terhenti saat itu juga.

"Apa aku harus masuk ke dalam?" Tanya xena sambil memandangi hutan yang amat gelap

Xena mengangguk yakin lalu melangkahkan kakinya tapi baru 3 langkah ia langsung berhenti dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak. Ayah dan ibu bilang kalau hutan ini sangat berbahaya jadi aku tak boleh masuk ke dalam"

"Tapi bagaimana dengan kelinciku"

Kembali xena menggeleng dan mencoba meyakinkan dirinya.

"Tidak masalah aku masuk ke dalam, lagi pula aku punya sihir yang bisa membantuku saat aku kesusahan" Ucapnya yakin

Ia lalu memasuki hutan dengan berlari.

Semakin dalam xena mencari tapi ia tak kunjung menemukan kelincinya. Xena yang lelah akhirnya terduduk di bawah pohon rindang sambil membersihkan gaunnya yang kotor.

"Kau mencari ini nona?" Tanya seseorang sambil memegang kelinci milik xena

Xena yang melihatnya lalu tersenyum senang dan menhampiri sosok itu.

"Ini kelinciku" Ucap xena sambil mengambil kelincinya dari sosok tadi

"Terima kasih sudah menemukan kelinciku" Ucap xena lagi lalu tersenyum hangat

Golden Key & Black WingsWhere stories live. Discover now