Serangan

89 10 1
                                    

Jam telah menunjukan hampir tengah malam namun Malvin belum beranjak dari kursi kerjanya, diusianya yang hampir 24 tahun ini Malvin terkenal dengan Pekerja keras apalagi dengan sifat keras yang dimilikinya tak ada yang tak bisa didapatkannya apabila dia sudah menentukan pilihan, namun bukan hanya itu saja, Melvin memiliki alasan pribadi mengapa dirinya selalu tenggelam dalam pekerjaan baik itu dikantor maupun urusan pack, meskipun dia belum sepenuhnya memimpin pack tapi sang Alva sudah mengisyaratkan bahwa tidak akan lama lagi Malvin akan mengemban 2 tanggung jawab sekaligus yaitu sebagai Ceo dan Alpha.

Suara ketukan dipintu mengalihkan pandangan Malvin, terlihat Asthon didepan pintu nampak diam tapi tidak dengan pikirannya,

' Saatnya pulang' ucap Ashton lewat pikirannya namun tak digubris oleh Malvin.

'Aku mendapatkan berita bahwa para rogue sedang menyusun rencana untuk menyerang lagi' Malvin menghentikan pekerjaannya setelah mendengar info dari Ashton lalu menghembuskan napas berat.

"Sepertinya mereka tidak pernah belajar dari kesalahan terdahulu" ucap Malvin lantang.

"Kali ini Mereka bersekutu namun belum ada info tentang partner mereka"

"Tentu saja" sahut Malvin tidak kaget atas info baru tersebut sambil mematikan komputernya lalu beranjak dari ruangannya diiringi Ashton yang selalu membayanginya.

...

Pagi hari yang cerah itu biasanya terlihat tenang diiringi aktivitas orang-orang di pack namun tidak kali ini, sebuah serangan mendadak yang dilakukan oleh para rogue telah mengusik tidur sang calon Alpha dan membuatnya murka tentu saja, para warrior senior dan Junior pun berhamburan untunglah sebelumnya mereka sudah mengetahui tentang rencana serangan ini sehingga sebelumnya mereka telah mengungsikan anak-anak dan wanita terlebih dahulu.

Kali ini Malvin berhadapan dengan beberapa Vampire yang bekerjasama dengan para rogue dan itu sebuah kesenangan baginya karna bagaimanapun juga Vampire lah musuh sejati mereka, sekaligus tujuan terciptanya Warewolf. Mata coklat tajam itu kini telah berubah menjadi merah menyala menandakan kemarahan dari sang empunya, serangan demi serangan berhasil ditangkis oleh Malvin dibantu dengan Ashton yang juga telah berubah.

Satu per satu vampire tumbang begitu juga dengan warewolf pengkhianat mereka pikir mereka telah memenangkannya sampai akhirnya pekikan memilukan itu terdengar, Ashton bergetar dan berlari menuju suara pekikan tersebut. Sang Beta telah berlumur darah dipangkuan sang Alpha.

"Ayah" panggil Ashton berlutut dengan air mata yang siap mengalir, sang Ayah tersenyum melihat putranya sambil mengucapkan salam perpisahan sekaligus pesan.

"Kau akan menjadi Beta yang Hebat, dan Ingat sekarang giliranmu menjaga adikmu, apapun yang terjadi lindungi adikmu dari mereka" meskipun tidak sepenuhnya paham apa yang dikatakan oleh Ayahnya Ashton tetap mendengarkan dan berjanji akan melakukannya, dan sang beta pun pergi untuk selamanya.

Malvin yang menyaksikan perpisahan sahabatnya itu dengan sang Ayah yang sudah dianggap ayah ke 2nya itu pun meradang dia tahu siapa yang melakukannya kali ini tak ada yang bisa menghalanginya kemarahan yang telah berada dipuncak, dia berlari kearah persembunyian sang musuh dengan aura mencekam para warrior junior yang tau kemana Malvin pergi pun ikut berlari untuk membalaskan luka yang sudah didapat oleh sahabat mereka.

tbc..

Angry WolfDonde viven las historias. Descúbrelo ahora