DFN 16

1.3K 92 1
                                    


Kevin sudah menjalani hari seperti biasanya sebagai seorang pemusik. Ia hanya perlu mempersiapkan diri sebelum acara premier dan promosi film tiba. Sejak siang tadi Kevin sudah beberapa kali berganti panggung hingga akhirnya bisa terduduk di mobil van yang dikemudikan Fadil.

Sebenarnya jadwalnya hari ini belum sepenuhnya selesai karena Kevin masih harus mengisi acara musik di salah satu televisi swasta. Tadinya tidak ada masalah apapun dengan itu sampai pada akhirnya Kevin tahu kalau acara itu juga mengundang Kenzie Mahendra. Musisi muda yang baru-baru ini sukses menggelar konser solo di beberapa kota di Indonesia.

Tidak cukup 'kah acara itu hanya mengundangnya untuk menaikkan rating mereka?! Kenapa belakangan ini banyak sekali yang membuatnya kesal.

Syuting kali ini berjalan dengan lancar dan diluar dugaan hampir selesai dengan cukup cepat. Kevin menyambut antusias bagaimana kegiatannya ini akan cepat berakhir, kecuali sebuah fakta jika ia harus satu frame dengan Kenzie di segmen terakhir. Rasanya Kevin benar-benar malas melakukannya dan ingin duduk saja di ruang tunggu.

"Aduh ... senang banget ya malam ini pemirsa ditemenin dua cowok-cowok ganteng bersuara merdu." Pembawa acara mulai kembali memandu acara dengan suara genitnya sedangkan ia dan Kenzie harus berdiri di kedua sisi berbeda.

"Sayangnya sudah hampir satu jam nih dua cowok ganteng ini menghibur pemirsa dengan lagu-lagu hits mereka. Jangan lupa saksikan episode selanjutnya dengan musisi terkenal lainnya di hari dan jam yang sama."

Kevin hampir saja menghembuskan napas karena lega ini akan berakhir, tapi tentu itu tidak bisa dilakukannya. Dia sedang berada di depan kamera.

"Tapi sebelum itu kita pingin tahu nih keakraban antara dua penyanyi top indonesia. Zeron dan Kenzie Mahendra."

Dengan cepat pembawa acara wanita berpipi tembem itu mengubah posisinya. Membuatnya yang tadi berada di tengah kini tersisih. Sengaja meletakkan dirinya dan rival sejatinya ini lebih dekat. Lewat ekor matanya juga Kevin sekilas melihat wanita itu sedikit mendorong tubuh Kenzie untuk lebih dekat padanya.

"Jadi gimana, nih? Kalian dekat nggak satu sama lain?"

"Mm ... sebenarnya kita pernah beberapa kali ketemu tapi cuma sekedar nyapa, doang. Iya 'kan, Kak?" Kenzie membalas lebih dulu pertanyaan itu diakhiri dengan menatap ke arahnya dengan senyum yang memuakkan.

Memang benar mereka bertemu beberapa kali atau mungkin bisa disebut sering bertemu. Yang salah dari jawaban Kenzie adalah mereka tidak pernah saling menyapa dengan senyuman melainkan dengan tatapan sinis penuh permusuhan.

"Iya. Kita juga pernah beberapa kali ngobrol bareng."

Bohong besar! Ini bahkan adalah kali pertama mereka berinteraksi.

"Wah ... ternyata Zeron sama Kenzie dekat banget, ya? Semoga aja hal yang sama juga terjadi pada dua fansnya."

Kevin sangat mengerti apa maksud si pembawa acara tembem itu. Layaknya dua selebritis yang menjadi rival baik dalam prestasi maupun sensasi, fans mereka pun juga melakukan hal yang sama via berbalas komentar di dunia maya.

Kevin tersenyum mendengar penuturan itu, begitupun dengan Kenzie yang kemudian berjalan ke arahnya. Kevin kira rivalnya itu meminta berjabat dengannya namun tanpa diduga dia justru memeluknya. Ia tersentak namun kemudian dapat menangkap maksud Kenzie ketika kamera sedang fokus ke arah mereka. Tanpa menunggu lebih lagi ia balik memeluk rivalnya itu sembari tersenyum ke arah kamera.

Sungguh penutupan yang begitu manis dan memuakkan.

***

"Akting lo bagus juga tadi."

DEFINISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang