DFN 20

1.3K 97 2
                                    


Acara gala premier untuk film Show Love akhirnya digelar. Acara ini diadakan dengan sangat meriah oleh pak Rahagi dan tentu saja menarik perhatian banyak media. Selain tentunya para pemain juga sutradara yang hadir, ada pula beberapa penyanyi dan musisi yang menggarap lagu untuk film ini. Beberapa adalah musisi favorit Ara hingga ia tidak tahan untuk menahan keantusiasannya ketika melihat dari jauh. 

Selain dari orang yang terlibat di dalam film, gala premier juga dihadiri oleh para selebriti papan atas juga beberapa orang penting. Untuk acara kali ini Ara sengaja datang dengan mamanya. Selain karena katanya mama penasaran dengan filmnya—yang kali ini secara tidak terduga wanita itu adalah penggemar lagu-lagu milik Zeron. Sebuah fakta yang entah kenapa membuat Ara sedikit merasa senang.

Ara dan mama tanpa diduga duduk dalam satu meja bersama Kevin dan tentu saja Zela. Ya, memang siapa lagi yang akan pria itu ajak kalau bulan calon tunangannya, karena setahunya Kevin pernah bilang kalau kedua orang tuanya tidak terlalu suka tampil di depan kamera. Sedari tadi sembari menonton film dari meja mereka mama tidak hentinya berkomentar dengan apa yang ada di hadapannya.

"Ma, jangan berisik dong. Lagi fokus sama filmnya," ujar Ara sehalus mungkin.

Mama mencebik, terlihat kesal karena pertanyaannya sama sekali tidak dijawab. "Kamu itu ya, mama tanya aja nggak boleh."

"Kan lagi fokus ke film, Ma. Tahu gini mending aku ngajak Ken—maksud aku yang lain." Ara buru-buru meralat ucapannya ketika hampir saja menyebut nama adiknya. Hampir lupa kalau di sini ada orang lain selain mamanya.

Beruntung setelahnya mama tidak bertanya macam-macam lagi, karena kalau sampai itu terjadi Ara tidak tahu lagi harus menjawab seperti apa. Ara memfokuskan pandangannya ke arah sebuah layar raksasa di ruangan ini. Sesekali ia tersenyum melihat hasil kerja kerasnya dan tentunya juga semua yang terlibat dalam produksi film sangat memuaskan. Tidak sia-sia ia rela berkorban dengan berakting dengan mantan kekasih.

Ngomong-ngomong soal mantan kekasih, Ara sekarang mendadak sangat bersyukur karena mama tidak pernah mengetahui hubungannya dengan Kevin. Karena kalau sampai itu terjadi sudah bisa dipastikan suasana di meja mereka pasti tidak akan setenang ini. Yang ada mereka malah akan sangat canggung atau mungkin lebih parahnya Ara akan meminta untuk pindah ke meja lain.

"Ra, tadi mama udah nyuruh sopir kita pulang." Mama berbicara lagi dengan suara yang amat lirih.

Ara langsung menoleh dan sedikit mencondongkan tubuh ke arah mama. "Pulang? Kenapa disuruh pulang? Terus kita ke rumahnya naik apa? Taxi?"

Kepala mama menggeleng kecil beberapa kali lantas mengikuti apa yang ia lakukan tadi. Menundukkan kepala dan sedikit mencondongkannya ke arah Ara. "Nggak. Tadi Reno sempat chat mama dan tanya kapan acara ini selesainya."

"Terus mama jawab apa?"

"Mama bilang pulangnya agak larut karena ada pestanya juga."

"Terus?"

"Karena Reno lagi lembur di rumah sakit jadi dia mau jemput kamu, sekalian sama calon mertuanya. Ihir!"

Ara mencebikkan bibir, jelas tidak senang dengan jawaban yang diberikan mama pada Reno. Hubungannya dengan pria itu memang semakin dekat karena mereka juga saling bertukar pesan lewat ponsel dan sesekali saling menelpon. Mereka juga beberapa kali bertemu saat ada waktu senggang dan banyak mengobrol bersama. Reno adalah pria yang menyenangkan untuk diajak bicara dan Ara menyukainya, tapi kalau sampai merepotkan seperti ini ia akan berubah jadi sungkan padanya.

Tadinya Ara bermaksud untuk membalas mamanya, tapi batal terlaksana ketika lewat ekor matanya melihat Kevin yang memperhatikan interaksinya dan mama. Dengan cepat Ara menegakkan kembali punggungnya dan menatap ke arah layar kembali. Mama sempat dibuat kebingungan dengan apa yang dilakukan putrinya tapi tidak lama kemudian mengikuti apa yang baru saja dilakukannya.

DEFINISIWhere stories live. Discover now