1

2.7K 113 7
                                    


Conan memegang pinggiran toilet sementara terbatuk dengan keras hingga tubuhnya terguncang. Cairan merah memenuhi poseline itu dan menciprat ke kulitnya. Tangannya gemetar hebat oleh otot syaraf yang tidak lagi bisa dikendalikannya. Sementara tubuhnya menggigil keras, berkebalikan dengan panas yang menguar dari kulitnya. Membuatnya telah lama jatuh terduduk, tidak kuat menyangga tubuh yang kini semakin terasa asing.

Ia tahu tubuh kecilnya sudah diambang batas menjadi wadah dari sebagian besar organ dalam yang tetap berukuran organ orang dewasa, seperti jantung dan livernya. Sedangkan paru-parunya berubah menjadi organ anak-anak. Tinggal menghitung jari sampai ia mencapai batas tubuhnya tidak mampu menanggung anomali itu. Conan memukul lemah poseline itu, terisak frustasi karena tubuh yang menghianatinya sebelum ia bisa menghancurkan Organisasi Hitam. Setelah sejauh ini, ia kalah karena keterbatasan dirinya sendiri.

Tiba-tiba tangan yang besar menyangga punggungnya. "Boya, aku kira ini sudah saatnya pergi ke rumah sakit," suara Akai Shuichi, atau yang kini dipanggil sebagai Okiya Subaru terdengar dekat di telinganya. Pria itu mengusap darah yang mengotori pipi Conan.

Conan menggeleng. "Aku tidak bisa, Okiya-san." Pria itu terdiam mendengar jawabannya. Menganalisis perkataannya; bukan tidak mau, tapi tidak bisa. Pria itu meraih lengah telanjang Conan dan mengamati bilur-bilur yang ada disana.

"Kau mengingatkanku pada penderita kanker. Terkadang antibiotik memberikan efek tertentu pada tubuh penggunanya."

Conan tertawa, tapi tidak ada humor dalam suaranya. "Kanker. Kau bisa memanggilnya begitu."

Pria itu mengangkatnya dalam gendongan dan untuk kali ini Conan membiarkannya. Ia tidak punya tenaga untuk berlagak seperti orang dewasa. Dan jika Conan yang membuatnya menjadi pesakitan seperti ini, peduli setan ia akan memanfaatkannya. Menggunakan tubuh anak-anaknya, Conan merangkul leher Okiya dan membenamkan wajahnya yang panas kesana. Suhu tubuh pria itu terasa dingin di kulitnya.

Semenjak tubuhnya semakin melemah akibat organ dalam yang berhenti berfungsi mengikuti tubuhnya yang mengecil, Haibara memaksanya untuk kembali tinggal di rumahnya sehingga gadis itu bisa memantaunya. Terlebih Shinichi tidak bisa membiarkan kedua Mouri membawanya ke rumah sakit dan membuat semua orang tahu ada yang janggal pada tubuhnya. Shinichi terpaksa mengambil tindakan drastis dengan menarik Conan pergi, membuat alasan bahwa ia kini tinggal di Amerika bersama kedua orang tuanya. Perpisahan itu sangat singkat dan mendadak, menghancurkan detektif cilik hingga membuat curiga teman-temannya di kepolisian. Tapi kedatangan ibunya dengan kamuflase sebagai ibu Conan, membungkam protes atau curiga banyak orang. Kini ia tinggal secara rahasia di Mansion Kudou, dalam pengawasan 24 jam oleh Haibara dan Akai, sementara tubuhnya makin lama semakin melemah.

Satu-satunya cara agar ia bisa sembuh hanya kembali ke tubuhnya yang semula. Haibara tidak berhenti mencari jalan untuk membuat penawar permanen. Semenjak ia sakit, gadis itu tidak pernah keluar dari lab, kecuali untuk cek up rutin. Dan memerintahkan Akai Shuichi untuk mengawasinya 24 jam. Hingga membuat pria itu tidur di kamar yang sama dengan Conan.

Ponsel Kudou Shinichi terus berkedip-kedip dengan telepon dan pesan masuk dari Ran. Ia sudah berhenti menghubunginya sejak beberapa bulan lalu dan mencuri kunci mansion Kudou, sehingga gadis itu tidak bisa tiba-tiba masuk. Itu pun tidak menghentikan Ran untuk berkunjung; tampak cemas dan gugup saat memohon diijinkan masuk pada Okiya Subaru. Tapi pria itu dengan tenang hanya berkata bahwa ia mendapatkan pesan dari pemilik rumah untuk tidak mengijinkan siapapun masuk, ya, bahkan teman masa kecil sekalipun. Pria itu menjelaskan bahwa kasus yang di kerjakan Kudou Shinichi membuat tempat ini cukup berbahaya dan meminta Ran untuk tidak datang kembali.

Conan melihat gadis itu pergi dari balik tirai. melihatnya hancur, bahunya merosot dan matanya sembab. Tapi ia hidup. Itu yang membuatnya bisa memalingkan tubuh dan berjalan keluar dari masa lalunya. Janjinya dua tahun lalu adalah sebuah kenangan lama yang tidak bisa terwujud, sementara saat ini ia masih terjebak di dalam tubuh anak-anak dan waktu terus berputar. Tak lama lagi Ran akan lulus dari SMA, memilih Universitas dan bertemu dengan orang-orang baru. Sementara Shinichi tetap terjebak dalam waktu yang berhenti. Tidak adil untuk Ran harus menunggu pada sesuatu yang tidak pasti. Sementara ia sendiri seperti sedang menggapai benang harapan yang makin tipis. Seandainya penawar itu berhasil dibuat, itu bukan jaminan untuk membuatnya berhenti bersembunyi sementara Organisasi Hitam masih di luar sana, terus memburu dirinya dan Sherry. Serta mengancam keselamatan orang-orang terdekatnya. Bahkan sampai mengirimkan sniper untuk paman Kogoro, walau mereka hanya sekedar curiga dan tidak tahu siapa diri Conan sebenarnya.

The Silver Bullet and His SniperWhere stories live. Discover now