Chapter 2

1.2K 157 4
                                    

Saat Nie MingJue membuka pintu, terlihat Nie Huaisang berdiri didepan pintu itu sambil menatapnya cemas. Nie MingJue heran, “A-Sang, ada apa?” tanya Nie MingJue. Nie Huaisang terlihat gugup sebelum berbicara.

Dage, Jiang-Xiong. Dia-dia menghilang. Aku sudah mencari di seluruh Bu Jing Shi tapi tidak dapat menemukannya. Aku takut dia berbuat nekat dan pergi menuju Nightless City seorang diri.” Akhirnya Nie Huaisang menyelesaikan kalimatnya. 

Nie MingJue memandang datar adiknya, sedangkan orang yang dikira menghilang sedang menahan tawa dibalik tubuh tinggi Nie MingJue. Pria itu mendelik kearah Jiang Cheng yang menahan tawa kemudian menghela nafas pelan. 

“A-Sang, teman yang kau cari itu ada disini.” Nie MingJue menggeser sedikit posisi berdirinya dan Nie Huaisang dapat melihat tubuh Jiang Cheng yang bergetar menahan tawa.

“Jiang-xiong, kau membuatku khawatir.” Katanya sambil menghapiri pemuda itu.

“Maafkan aku, Huaisang.” Balas Jiang Cheng disela tawanya.

“Jiang-Xiong, kenapa kau bisa besama dengan dage. Jangan bilang kalau dage memaksamu berlatih juga.” Nie Huaisang sudah berprasangka buruk pada kakaknya itu.
Dage, Jiang-Xiong masih dalam masa pemulihan. Jindan-nya masih belum stabil.” Lanjutnya sambil menatap kakaknya. 

Nie MingJue menaikkan sebelah alisnya bingung. Darimana adiknya yang penakut ini mendapat keberanian menatap dan berkata seperti itu padanya.

Dia hanya menatap tajam Nie Huaisang kemudian mengibaskan jubahnya kebelakang dan pergi meninggalkan adiknya juga Jiang Cheng, masih banyak yang perlu dikerjakannya dibandingkan menjelaskan kesalahpahaman adiknya.

Biarlah Jiang Cheng yang menjelaskan itu pada adiknya nanti. 

*******************************

Diruangannya, Nie MingJue menyelesaikan urusan dengan cepat, mungkin karna suasana hatinya sedang baik. Nie MingJue merasa aliran qi nya hangat dan badannya terasa lebih ringan.

Pria itu tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, dia memang selalu meluangkan waktu untuk bermeditasi diruangan itu bahkan terkadang dia menghabiskan waktu seharian penuh disana.

Tapi efek yang diberikan tidak pernah semenakjubkan ini. Mau tidak mau, Nie MingJue mengakui jika dirinya memiliki ketertarikan pada putra Jiang Fengmian itu. 

Dia mungkin pria kaku dan hanya peduli hal-hal yang berbau pertarungan. Tetapi bukan berarti dirinya tidak bisa menyadari ketertarikannya pada Jiang Cheng.

Tiba-tiba Nie MingJue tersenyum membayangkan Jiang Cheng, seperti nya pemuda itu juga memiliki ketertarikan padanya tapi Jiang Cheng masih bingung dengan pemikiran nya sendiri dan tugas Nie MingJue adalah membuat Jiang Cheng sadar akan perasaannya pada Nie MingJue.

***********************************

Dilain tempat, lebih tepatnya di kamar Nie Huaisang, si pemilik kamar sedang menginterogasi tamu yang sedang duduk dihadapannya ini.

“Jiang-xiong, bagaimana bisa kau bersama dengan dage di ruangan meditasi itu.” Tanya Nie Huaisang.

“Itu salahmu.” Sahut Jiang Cheng, Nie Huaisang menatap pemuda itu tidak percaya, bagaimana ini bisa menjadi kesalahannya.
“Seandainya kau tidak pergi meninggalkanku sendiri, mungkin aku tidak akan berakhir diruangan itu bersama dengan kakak mu yang menyeramkan.” Lanjutnya lagi.

“Jiang-xiong, aku mengajakmu pergi tapi kau tidak mau ikut dengan alasan terlalu lelah. Dan sekarang kau malah menyalahkanku.” Nie Huaisang sungguh tidak habis pikir dengan jalan pikiran seorang Jiang Cheng. 

Always Love YouWhere stories live. Discover now