Chapter 7 (Last)

2K 171 56
                                    

Setelah kepergian burung itu, Jiang Cheng langsung melesat dengan cepat ke Qinghe menggunakan pedangnya. Berharap bahwa dirinya masih belum terlambat menyelamatkan Nie MingJue. 

Sudah cukup semua kehilangan yang diterimanya karna kelemahannya, kali ini dia akan menolong pria itu bahkan jika itu harus dibayar dengan nyawanya. Perjalanan itu terasa sangat lama bagi Jiang Cheng, padahal dia sudah melesat dengan kecepatan maksimum sebisanya.

Dage!” teriakan itu seketika menghentikan Jiang Cheng. Dia melihat kebawah, dan mendapati Nie Huaisang sedang memegang lengannya yang terluka. Nie Er-Gongzi itu menatap lurus kedepannya, Jiang Cheng mengikuti arah pandang pemuda itu dan seketika hatinya mencelos.

Disana berdiri Nie MingJue yang mengayunkan sabernya secara brutal, mencoba menebas siapapun yang berada didekatnya. Darah keluar dari qi qiao nya. 

Jantung Jiang Cheng berdetak sangat kencang, ketakutannya akhirnya terjadi.  Jiang Cheng terlambat, Nie MingJue telah mengalami penyimpangan qi.

Jiang Cheng turun dari pedangnya, dengan gontai dia berjalan kearah Nie MingJue. Pemuda itu melewati Nie Huaisang, “Jiang-Xiong, apa yang kau lakukan. Jangan mendekati Dage, dia bisa membunuhmu.” Teriaknya. Dia mencoba menarik tangan Jiang Cheng, tapi pemuda itu menghempaskan Nie Huaisang.

Nie Huaisang hanya bisa pasrah melihat kenekatan Jiang Cheng.

‘Mati ditangannya pun tidak apa, setidaknya itu lebih baik dengan kami mati bersama dibandingkan dia meninggalkanku.’ Pikir Jiang Cheng.

Nie MingJue melihat sekelilingnya dengan sempoyongan, dia melihat sosok Jin GuangYao dimana-mana. Membuatnya kebingungan, tapi hasrat membunuh yang dimilikinya mampu membuatnya mengayunkan Baxia kearah sosok itu. 

Disela-sela bayangan Jin GuangYao, samar-samar Nie MingJue melihat sosok orang yang yang dirindukannya. Tapi karna pikirannya tidak jernih, sosok itu berganti lagi menjadi Jin GuangYao.

Orang-orang yang ketakutan sudah menjaga jarak aman dari Nie MingJue, hingga mereka melihat sosok pemuda yang mendekati Nie MingJue. Pemuda itu terlihat berjalan dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya tapi tujuannya mantap kedepan.

“MingJue. MingJue-gege.” Lirih Jiang Cheng. “Maafkan aku, kau seperti ini karnaku.” Lanjutnya lagi.
Saat dia sampai dijangkauan Nie MingJue, pria itu mengayunkan Baxia kearahnya. Jiang Cheng  menutup matanya, sudah siap jika Nie MingJue menebasnya. Tapi yang didapatnya adalah rasa sakit di lengan atasnya. 

Jiang Cheng terkejut dan membuka matanya, dia melihat Nie MingJue sudah berlutut dihadapannya dengan Baxia tertancap di tanah.

‘Dia..dia menahan serangan nya padaku.’ Pikirnya, Nie Huaisang juga sama terkejutnya dengan Jiang Cheng.
Jin GuangYao yang bersembunyi juga melihat itu, ‘Dage menahan serangannya pada Jiang Cheng?’ herannya.

‘Dia masih sadar.’ Pikir Jiang Cheng.

Bleergh, darah keluar dari mulut Nie MingJue. Pria itu lalu menatap sayu kearah Jiang Cheng, kedua tangannya mengepal seperti menahan diri.

Dengan cepat Jiang Cheng menangkup wajah Nie MingJue, dia langsung mencium pria itu. Jiang Cheng menjulurkan lidahnya kedalam mulut pria itu agar terbuka, kemudian pemuda itu menyalurkan kekuatan spiritual nya pada Nie MingJue. 

Jiang Cheng bisa merasakan perlahan tubuhnya melemah, tapi dia tidak peduli. Dipikirannya saat ini adalah menyelamatkan Nie MingJue.

Tangan Nie MingJue yang mengepal kuat kini perlahan mulai merileks, matanya yang menatap sayu pun perlahan menjadi normal. Kini penglihatannya juga sudah jernih, Nie MingJue bisa melihat Jiang Cheng menutup mata dan menciumnya.

Always Love YouWhere stories live. Discover now