Graduation

3.5K 475 44
                                    

Graduation Day

Jingga's Pov

Aku sudah bersiap sejak pagi tadi untuk menghadiri hari kelulusanku. Mama juga sudah ada di Brooklyn dari 3 hari lalu. Kak Elina beserta suaminya juga akan ikut dan mengantarku ke kampus. Sedangkan Retta langsung datang ke sana dan sudah janjian sama Mama untuk ikut masuk ke dalam aula.

Setiap individu diberikan dua invitation. Karena Papa tidak bisa hadir, maka yang akan ikut masuk ke dalam adalah Mama dan Retta. Kak Elina dan Mas Adam menunggu di luar sambil menjaga Theis.

Kami pun berangkat dan ketika sampai di kampus, aku belum melihat sosok Retta. Hingga sudah waktunya untuk semua berkumpul, aku pamit ke Mama untuk duduk di bangku depan bersama mahasiswa lainnya. Semua orangtua mendapat bangku di bagian belakang.

Pemberian selamat diucapkan oleh para petinggi kampus. Perwakilan dari mahasiswa juga memberikan kata sambutan serta rasa terima kasih kami selama ini. Satu persatu nama kami dipanggil ke depan untuk ceremony kelulusan. Setelah semua rangkaian acara selesai, kami dipersilakan untuk foto bersama satu angkatan dan keluarga.

Setelah selesai foto bersama teman-teman, aku menghampiri keluargaku yang sudah menunggu di taman kampus. Kak Elina tengah menggendong Theis, Mas Adam merangkul istirnya itu, dan Mama langsung memelukku dengan erat.

"Akhirnya anak Mama lulus S2 dan dapat cumlaude, congrats ya sayang, Mama sama Papa bangga sama kamu," ucap Mama tersedu.

Aku membalas pelukan Mama sama eratnya. "Makasih Ma udah selalu dukung apapun kemauan Jingga."

Mama melepaskan pelukannya. "Iya sayang, kamu udah bisa pulang ke Jakarta ya."

Aku tersenyum lalu bertanya ke Mama. "Retta mana Ma? Dia gak dateng?"

Mama sedikit tertawa. "Dateng sayang, tadi ikut masuk kok ke dalam sama Mama. Retta lagi ke toilet... dan.. tuh sahabat kamu tuh."

Aku menengok ke belakang dan melihat Retta tengah berjalan menghampiriku sambil membawakan se-bouquet bunga.

Dia tersenyum lebar lalu memelukku. "Happy graduation Dee, I'm happy for you."

Aku melepaskan pelukannya. "Where have you been?"

"Sorry I'm late, tadi pagi aku nungguin pengirim bunga. This is for you," lalu Retta memberikan se-bouquet bunga cantik serta kartu ucapan di dalamnya.

Aku menghela nafas lalu tersenyum. Aku memang tidak bisa benar-benar marah padanya.

"Thank you Ta, I love it," ucapku.

"Udah-udah, ayo foto-foto. Jingga sama Mama dulu gih foto berdua," ucap Kak Elina mencairkan kembali suasana.

Aku pun foto berdua sama Mama lalu bersama keluarga Kak Elina. Dan Kak Elina kembali memintaku untuk foto berdua Retta.

"Kalian foto berdua dong." Kak Elina kembali memegang kamera mirrorless-ku.

"Yah, aku kan belum pake toga Kak," sahut Retta.

Aku menarik tubuh Retta untuk berdiri di sampingku, lalu aku melepaskan topi toga yang sejak tadi aku pakai. Kemudian aku menyematkannya di kepala Retta.

"Udah gak usah banyak alesan," bisikku padanya.

"Ayo Kak Elina, fotoin kita," ucapku ke Kak Elina.

Retta merangkul bahuku dan aku merangkul pinggangnya. Kami sama-sama tersenyum lebar ketika difoto oleh Kak Elina.

Setelah itu, Retta melepaskan topi toga milikku dan memakaikannya kembali di kepalaku.

"Nanti pas graduation gue, lo dateng ya," bisiknya dan aku menganggukkan kepala.

Reminisce FinalWhere stories live. Discover now