2. Harga diri

59 12 18
                                    

Bising suara deru motor menghiasi arena sirkuit malam ini. Banyak cewek-cewek seksi berpakaian mini, siapapun yang melihatnya pasti akan tergoda.

Di pojok kumpul empat motor dan pemiliknya. Mereka sedang menanti kapan pertandingan akan dimulai.

"Kali ini gue yakin, Bagas pasti menang!" yakin Nugie.

"Iyalah, kapan Bagas pernah kalah? Secara, jagoan kita ini kan makannya spearpart minumnya oli," celetuk Dares mengundang tawa, kecuali Bagas yang sedang fokus menerawang sirkuit tempatnya bertanding nanti.

"Nggak usah pede dulu, lomba belum dimulai!" sahut pria dari arah belakang bersama beberapa anak buahnya mendekati Bagas.

Dares turun dari motor, berdiri dengan wajah meremehkan menatap gerombolan tadi dengan berani, "oke kita lihat ajah nanti, palingan juga lo yang kalah, heh,"

"hahahaha," tawa remeh Nugie dan Elang. Berbeda dengan Bagas yang hanya menatap dengan tatap meremehkan namun sangat tajam, dan bibirnya yang hanya senyum miring.

"Lo, berani lo ngerem-" ucap salah satu anak buah maju ingin menghajar Dares namun terpotong karna sang ketua mengangkat tangan dan kelima jarinya tanda menghentikan.

"Jangan gegabah, percuma berurusan sama loser," Rein berkata dengan bangga tersenyum licik, lalu pergi. Ya, Rein Giorgino adalah ketua geng second yang ditakuti kelima anak buahnya.

Berbeda dengan Bagas, Bagas dan ketiga kawannya bukan sebuah geng. Biasanya kumpulan cowok seperti ini disebut geng terdapat ketua yang ditakuti dan nama sebagai identitas. Namun, Bagas, Elang, Dares dan Nugie pure sahabat dari mereka masih kanak-kanak. Jadi, tidak ada ketua tidak ada anak buah, semuanya sama.

Pukul tujuh malam, pertandingan dimulai. Suana makin riuh dan menegangkan. Tidak hanya sang peserta yang bertanding, melainkan penonton pun ada yang taruhan uang bertaruh siapa yang menang.

Breemm bremm breemm

Kedua laki-laki ditengah jalan ini saling ngegas menderukan motornya sambil menunggu si wanita seksi yang berdiri di antara mereka mengangkat bendera.

Rein memutar kepala ke arah Bagas yang sedang menatap lurus ke depan. Ia menatap penuh percaya diri kalau memang dia yang menang.

Mampus lo, -Reyn membatin, tatapannya kembali ke depan.

Are you ready?

Keduanya mengangguk mantap.

One

Two

Breemm breemm breemm

Si wanita seksi mengangkat bendera tinggi-tinggi, "three,"

Breeeeemmmmmmm

"Bagaaassss,"

"Ayoo Gas, semangat pangerankuuu,"

"Ayaang Bagaaasss gas terus yaang,"

Banyak sekali yang meneriaki nama Bagas. Apa Bagas se-famous itu? Iya, walaupun Bagas sangat brandalan urakan tak tau aturan, namun banyak kaum hawa yang mengagumi ketampanannya.

"Ayo Gas, gas terus Gas!" teriak Dares diselingi tepuk tangan dan gerakan tubuh yang antusias.

"Ayo Bagas! menangin lomba ini Gas! Cewek sexy si Gea udah siap ngangkang Gas, ayo Gas biar bisa mendesah panjang malam ini Gas. Uhh ahhh uhh Bang Bagas aahh terus Bang," teriak Nugie asal, langsung mendapat tatapan tajam dari sisi kanan kirinya, si Elang dan si Daren.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BrandalWhere stories live. Discover now