'Daddy' ○Lizkook○

•39• Ikan🐟

Hai,

Iya kamu, yang udah nunggu FF super gak jelas ini Update. Wkwkwk.

Iya, aku lama Updatenya, supaya kalian yang masih Ujian bisa Fokus dulu.

Jadi, karna kalian udah banyak yang sabar dan sudah banyak yang belajar. Jadi ini aku beri Updatetan.

Ya, meski bukan seberapa banyak perjuangan kalian ngitung Matematika sama Fisika yang ngitung kecepatan buah kelapa jatuh dari pohon.

Tapi, masih mending lah ya aku udah Update tin. Jadi, boleh gak nih aku minta kalian Vote?

Vote aja deh, kalau udah buanyak yang Vote aku usahain bakal Update lagi. Tapi itu tergantung dari kaliannya ya.

Slamat membaca hehe.

Baby Take My Hand~
I want you be my husband~

"Bi ek ma en, ai on yu bi ma acben~"

Eun-Kyung, gadis kecil itu lagi asik mendengarkan lagu sambil sibuk mewarnai.

Sehabis mandi, Eun-Kyung di sigok dengan beberapa buku mewarnai dan beberapa crayon. Karena kalau enggak, anak itu akan ngerecokin segala hal.

Sedangkan yang dewasa, mereka semua sibuk mondar-mandir mempersiapkan makan malam bersama, sebelum Rapael dan Perel berserta istrinya pulang besok.

"Kyungie~"

"Eung?"

"Uti bawa susu pisang kesukaan Eun-Kyung nih."

Alana ikut tengkurap di samping Eun-Kyung. Dengan lengan kiri ngerangkul gadis kecil itu. Gak lupa ia kecup kening Eun-Kyung.

"Woa! Uti atatih!"

"Sama-sama, sayangnya Uti. Nah, sekarang boleh ganti lagunya? Kita ganti lagu anak-anak, boleh?" Alana nyisir lembut rambut Eun-Kyung.

Sedangkan anak itu cuma ngangguk ngebolehin kakak Alana ngeganti lagunya. Merasa dibolehin, Alana mulai nyari lagu anak-anak yang cocok dengan usia Eun-Kyung.

Tadi, saat Alana lewat dia tidak sengaja ngeliat Eun-Kyung yang lagi nyanyi sambil mewarnai. Dan, karena Alana merasa lagu yang anak itu dengar lagu yang terlalu dewasa untuk usianya, jadilah dia samperin Eun-Kyung dengan susu pisang kesukaannya.

"Mi na? Pi na? Eunuu na? El na? Elel na? Nti na? Ci na? Eo na? Uca na?"

Eun-Kyung nanyain keberadaan orang-orang kepada Alana, termasuk hewan kesayangan Maminya Leo dan Luca.

Alana yang gemas langsung nyerbu pipi gembulnya Eun-Kyung dengan beberapa kecupan. Beneran gemes dia.

"Mereka semua ada di halaman belakang, sayang. Tapi itu cuma, Abang Eunwoo, Perel, sama Rapael aja. Eun-Kyung udah selesai mewarnainya? Kalau udah yuk kita susul."

Eun-Kyung ikutan bangun dari acara tengkurapnya. Ngelempar sembarang crayon dan langsung meluk leher Alana.

"Edon ti." Pintanya.

Alana gak bisa untuk gak senyum. Adik sepupu dari suaminya ini terlalu menggemaskan.

"Eun-Kyung suka gak kalau punya adek bayi?"

"Eum, de ayi? Pa tu?"

"Dedek bayi, sayang. Dedek kecil yang lebih kecil dari Eun-Kyung, dedek kecilnya lucu."

"Cuta! Utu da de ayi? Na?"

Alana nyubit gemas pipi Eun-Kyung. Sesekali dia kecup pipinya terus menerus.

"Suka? Tapi dedek bayinya masih lama datangnya. Kyungie mau nunggu kan?"

"Eum! Oce!"

"Uluh-uluh, gemesin banget sih?"

"Atih, hehehe." Ujarnya dengan malu.

"Hahaha, sama-sama. Yuk kita pergi ke belakang.

***

Sebenarnya, percuma Alana ngebawa Eun-Kyung ke halaman belakang buat main-mainan boneka-bonekaan yang dia sengaja beli.

Ujung-ujungnya Eun-Kyung malah gak tertarik sama sekali, dan ngemilih buat mantengin ikannya di akuarium.

"EUNUUUUUUUUUUUU ICAN YUNGI NII IYAAT! EUNUUUUUUUUU."

Eun-Kyung teriak histeris di depan akuarium. Kedua matanya mulai berkaca-kaca sambil trus teriak manggil kakaknya.

"EUNNNUUUU!"

"Kenapa sih? Abang lagi main game nih."

"EUNUU! EUNUU IYAT ICAN YUNGI TU DIDITU! IYAT EUNUU IYAT!"

Eun-Kyung narik tangan Eunwoo maksa untuk lebih dekat dengan akuarium. Nunjukkin dimana ikan kesayangannya berada.

"Kok, ngambang?"

"Ha?"

Eunwoo sedikit berjinjit agar bisa ngeliat ikan adiknya yang disayangnya. Benar dugaannya.

"Waa, Ikannya lagi bobo. Oh, kayaknya Mami, Aunty, Ka Alana, Ka davici sama bi Mira lagi masak udang deh. Kesukaan Kyungie. Yuk, ke dapur liat Mami masak."

Eunwoo mencari alasan lain. Berusaha ngebuat adiknya lupa akan keadaan ikan kesayangannya.

"Udahn? A-ehh, ican Yungi tu."

Eunwoo ngegendong Eun-Kyung secara paksa. Ngebiarin adiknya teriak-teriak disamping telinganya. Urusan telingan bisa nanti.

"ICAANN YUNGIIII, EUNUUUUUU ICAN YUNGIIII!!!! IIIIIIIIIIIIICCCCCCCCCCCCAAAAAAAAANNNNNN!! YYYAAAKKKHHHH-uhuk."

Eunwoo mempercepat laju jalannya.

"Eunwoo--aduhhh, anak manis kenapa nangis?"

Lisa ngambil alih Eun-Kyung dari gendongan Eunwoo. Dibersihin air mata lalu di kecup kedua pipi Eun-Kyung.

"Ikannya mati, husstt." Bisik Eunwoo.

Lisa terkekeh sejenak--jadi karena ikannua mati anak manisnya ini teriak-teriak heboh dari tadi.

"Eunwoo kupas bawang merah ya. Mami mau nidurin Kyunhir dulu. Udah rewel banget soalnya."

Eunwoo mau ngelak--tapi telat. Maminya terlanjur jalan ninggalin dia dengan setumpuk bawang merah.

"Mi, kan Eunwoo lagi ma-"

'Defeat'

"YA AMPUN KALAH DONG! ADUH, BINTANGNYA TURUN LAGI. ADUH, GIMANA NIH? NANTI JEYNA-NOONA PASTI MARAH."

"MI, EUNUU ICIK, HUEE😭😭." Eun-Kyung yang di dalam kamar pun sampai berteriak.

Dan kini kedua kakak beradek itu sedang menangis.

Ga je

Nah, mau end atau tbc?

Aku mah sesuai sama vote kalian itu ya, jadi yang belum vote silahkan vote. Semakin banyak vote, semakin bikin akeh semungut.

Jangan lupa tinggalkan jejak