Sebuah Kisah 02

3.8K 153 0
                                    

Ketika mereka sedang asik tertawa, tiba-tiba Lifia datang bersama Mirai dan Gogo.

"Ada apaa nih, ada yang ketawa ada yang cemberut?" Ujar Gogo yang memerhatikan setial mimik wajah teman-temannya.

"Biasaaa jail mode on," jawab Raisya.

"Pasti korbannya Deven sama Anneth?" Mirai sudah paham kalau seperti ini pasti korbannya mereka berdua.

"Mamaaa .... Mama kenapa? di apain sama merekaaa ututututu," Lifia bergelayut manja pada Anneth.

Anneth tersenyum saat Lifia berkata itu membuatnya ngakak dan tidak bisa menahan senyuman. Lucu.

"Heemmmmmm gemeeeesss," Anneth mencubit kedua pipi Lifia karena menggemaskan.

"Nah, gituu senyum," dengan kompak Nashwa, Charisa, dan Joa berkata.

***

Mereka kembali bermain lagi. Anneth dan Deven tidak merubah posisi duduk mereka. Semuanya sibuk masing-masing, mengobrol, main handphone, bernyanyi, dan lain-lain.

"Gimana siap lusa nyanyi O Ina Ni Keke?" Tanya Deven yang baru saja berhenti bermain game online di handphone-nya.

"Hem ... Gatau belum latihan lagi, Kamu?" Anneth bertanya balik.

"Mori Kese," jawab Deven.

"Maksudku udah siap belummm," timpal Anneth sebal.

"OHHH bilang dongg haha. Belum, saingannya kamu sih berat," lirikan matanya penuh arti pada Anneth.

"Kok?"

"Ngga ngga bercanda," Deven mencolek pipi chubby Anneth lalu tersenyum

***

Jum'at pun tiba, semua peserta menyiapkan penampilan mereka dengan sungguh-sungguh. Saat ini, mereka semua sedang make-up untuk penampilan di atas panggung yang akan di mulai sebentar lagi.

Usai semua berdandan rapih, mereka menunggu giliran bernyanyi di backstage. Penampilan pertama-Putri sudah selesai sekarang giliran Deven. Di backstage Anneth menonton penampilan Deven yang begitu keren.

"Gila suaranya keren banget," takjub Joa.

"Ciri khas dia gitu, nafasnya panjang ya kan Neth?" Ucap Nashwa yang di sebelah Anneth.

"Iya keren banget," jawab Anneth dengan senyuman manisnya.

Tiba di urutan ke-8 giliran Anneth berdiri di atas panggung. Ada yang tidak mau ketinggalan, Deven menonton penempilan Anneth dengan serius.

"Gimana penampilan Anneth, Dev?" Tanya kameramen yang sedang bertugas.

"Hem, bagus-bagus suaranya keren pasti standing," Deven mengulurkan jempolnya.

"Dia kaget ditanya pas lagi serius nonton hahaha," ujar Nashwa.

"Gila penampilan Anneth selalu bikin semua orang kagum sama dia," antusias Charisa.

Pengumuman tiba di penghujung, sudah pasti akan ada salah satu dari mereka yang harus ter-eliminasi malam itu. Tak disangka, Lifia-lah yang ter-eliminasi malam itu, gadis cilik yang menjadi penghibur teman-temannya di Karantina harus pulang malam itu. Semuanya sedih harus kehilangan si kecil yang ceria.

"Semangat terus yaa, Lif. Nanti, kapan-kapan kita main lagi," Deven menyemangati Lifia agar tidak patah semangat.

"Lifiaaaaaaa," Anneth dan Joa memeluk Lifia erat, mereka menangis.

"Aaa ngga ada lagi yang cerewet lagi nanti,"

"Jangann pulaaanggg, nanti siapa yang bikin aku senyum kalo lagi ngambek," ujar Anneth.

"Hikss...hikss Ka Anneth sama hiks Ka Joa semangat terus hiks," Lifia sesegukkan saat berbicara.

***

Esok harinya, sebelum latihan mereka refreshing terlebih dahulu ke mall.

"Eh, Mirai, Putri, Charisa ngga ikut?" Tanya Anneth pada yang lain.

"Ngga bilangnya ada yang mager, terus kalo Putri ngga enak badan," jawab Raisya.

Mereka pergi tidak sendirian, tentunya dengan orang tua mereka masing-masing. Hanya saja, tim anak-anak dan tim ibu-ibu berbeda.

Sesampainya di mall, Anneth langsung live instagram bersama teman-temannya.

Anneth: Haiii
Deven: Hallo fans-nya Anneth (nempel-nempel sama Anneth)
Anneth: Eh, pegangin dulu dong sebentar

Deven langsung mengambil handphone Anneth dan asik di live instagram Anneth, mulai melihatkan muleknya.

Deven: Anneth sama Deven lagi dimana? berdua aja (membaca comment) ini lagi di mall, rame kok tuhh banyak orang, banyak yang jualan (mengedarkan ke kamera belakang)

Anneth: serahmu dep
Deven: Eh, bener loh aku. Kita kan ngga berdua
Joa: Tapi, berduaan terus gaes

Live berakhir saat mereka sudah di timezone. Mereka mencoba semua permainan. Semuanya berpencar mencari permainan yang mereka mau. Tapi, ada yang tidak pernah lepas yaitu Anneth dan Deven kemana-mana selalu berdua.

"Neth ... Neth mau boneka ngga?" Tawar Deven saat mereka melewatinya.

"Mau tapi kamu yang mainnyaa," ujar Anneth.

"Mau yang manaa?"

"Bear yang biru lucuuu,"

"Okey okey wait yaa,"

Mereka berdua heboh hanya karna sebuah boneka. Deven gagal 2 kali, tak menyerah ia mencobanya lagi akhirnya dapat tapi bukan bear, ia mendapatkan boneka ikan.

"Yahh ikan dapetnyaa, kecill lagii mendingan mancing dapet yang gede bisa dimakan," Deven sedih tidak bisa mendapatkan boneka yang Anneth mau.

"Ehhh hahaha dasarr. Gapapa gapapa manaa bonekanya,"

"Nanti de-" ucapan Deven terpotong oleh Gogo.

"Dev temenin main balapan yuk?"

Deven menatap Anneth menunggu responnya.

"Yaudah aku susul Joa, Nashwa, sama Raisya aja," tersenyum pada Deven.

Anneth menghampiri para ciwi-ciwi yang sedang di luar timezone untuk istirahat sejenak.

"Udah 2 jam disini, laperr nihh," keluh Raisya.

"Ibu-ibu dateng kesini langsung makan dongg," Nashwa memperlihatkan foto yang dikirim ibunya.

"Tunggu dulu Gogo sama Deven baru kita makan," ucap Anneth.

"Emang mereka kemana?"

"Lagi main balap-balapan,"

Akhirnya Deven dan Gogo selesai bermain, lalu mereka menghampiri restoran yang di kunjungi Ibu mereka.

Tiba di tempat makan, mereka langsung memesan makanan masing-masing. Dan jangan ditanya lagi Deven & Anneth sudah pasti duduk bersebelahan.

"Makannya banyak amatt, tuh pipi nanti makin kembung hahaha," usil Deven muncul. Anneth cemberut setelah Deven berkata seperti itu.

"Dihh jeleekknyaaa," ujar Deven.

"Ehemm ehemm kok tiba-tiba restorannya jadi sempit yaa," sindir Nashwa yang merasa mereka berdua asik sendiri.

"Haha dasar uwaa netijen Denneth," ucap Gogo.

Tbc
Jangan lupa Follow, Comment, and Like 😍😍

SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang