In addition

8.5K 636 19
                                    

*Fyi :

Chapter malam ini berisi tentang peristiwa masa lalu. Tepatnya, saat perjalanan Jimin untuk menemui lusi di london yang tidak di ungkap sebelumnya dan semoga ini bisa menjadi Jawaban dari pernyataan Jimin yang mengatakan bahwa, lusi hamil.

Oke. Selamat membaca :)

🦋

     Langit masih gelap, bintang malam juga masih disana saat Lusi mengalihkan pandangannya keluar jendela kemudian beralih pada jam dinding di sudut kamar yang menunjukkan pukul setengah 11 malam.

Untuk beberapa jam dia hanya terus menangis meratapi jimin dan kenyataan yang lelaki itu bawa bersamanya. Lusi ingin meyakinkan dirinya bahwa pernikahan adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Dia ingat betul bagaimana kalimat itu datang sebagai sebuah mimpi buruk setidaknya, itulah yang Jung daehan lakukan dengan rencana pernikahan mereka sebelumnya.

Kebohongan daehan adalah salah satu yang paling menyakitinya. Selama bertahun-tahun orangtua daehan menentang hubungan mereka. jangankan untuk memberi restu, untuk menatap wajah Lusi saja mereka tak pernah mau melakukannya. lalu, seperti sebuah keajaiban hari itu datang dan dunia Lusi seolah kembali berputar sampai akhirnya wanita itu tahu pengorbanan apa yang sudah daehan lakukan untuk mendapatkan kata iya sebagai sebuah jawaban dari penantian panjangnya.

Lusi sangat mencintai daehan itulah hal paling jujur yang pernah dia akui seumur hidupnya tapi karena alasan yang sama, dia tidak ingin menghancurkan kehidupan lelaki itu. Keretakan itu sudah ada sejak pertama kali tangan dingin daehan menjabat tangan Lusi, sekolah menengah pertama tingkat tiga.

Disitulah untuk pertama kalinya ada yang bertanya pada Lusi apa dia baik-baik saja atau tidak. Orang pertama yang perduli akan rasa sakit yang dirasakan Lusi selama bertahun-tahun hidup dengan label seorang anak haram. Identitas yang tidak jelas menjadikan nama itu sebagai panggilan lain dari nama Lusi yang sebenarnya. Semuanya tidak lagi sama sejak hari itu, tahun berganti, retakan itupun kian membesar dan tumpukannya membentuk tembok tinggi hingga menjadi pembatas yang terlihat amat jelas. hubungan mereka hanya akan berujung kehancuran bagi Jung daehan.

Malam itu ada satu hal yang Lusi sadari. Dia tidak boleh kehilangan jimin jika dia ingin tetap melihat daehan hidup dengan baik. Belum terlambat untuk menahan lelaki itu agar tetap disisinya, fikirnya. Jadi, malam itu juga lusi bergegas membersihkan wajahnya, memperbaiki riasan wajah dan memakai gaun terbaik yang dia punya.

Lusi mengenal Jimin dengan sangat baik dan akan selalu begitu.

Sebuah senyuman tanda kemenangan terukir dengan baik di wajah lusi ketika dia pertama kali masuk di salah satu club yang berada tidak jauh dari lokasi apartement tempat Jimin menginap dan yang dia temukan adalah jimin yang sedang mabuk di salah satu sudut club, sendiri.  Seperti dugaannya, lelaki itu akan berakhir di tempat seperti ini jika sedang kalut.

Sayangnya selain mengenal jimin dengan baik wanita itu juga lebih tahu london dibandingkan Jimin. Sungguh, lusi suka sekali memuji dirinya sendiri karena kecerdasannya.

Lusi menarik nafas dalam. Perlahan mendekat pada jimin yang sedang duduk dengan segelas Alkohol didalam genggamannya.

"Untuk apa kau datang?" Tanya jimin pada Lusi saat wanita itu telah mengambil tempat untuk duduk di sebelahnya.

"aku akan menerima keputusanmu untuk mengakhiri hubungan kita."

Sejujurnya kalimat Lusi agak mengagetkan. Jimin tidak menyangka wanita itu akan setuju dengan mudah. "Aku mengenalmu dengan baik. Apa kau fikir keputusanku adalah sebuah bisnis yang bisa kau negosiasikan?"

Remedial | SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang