Untold

8.3K 659 14
                                    


🦋

"Yoona!"

"Iya?" Yoona tersentak dari lamunannya saat seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Joy!?" wanita itu menatap sahabatnya dengan tatapan kaget, wanita itu fikir ruang meeting ini sudah cukup tenang untuk menyendiri karena tak ada meeting apapun hari ini hingga kemungkinan besar tak akan ada seorangpun yang memakai ruang meeting di kantor ryu dan lagi, dia sudah memberitahu ryu untuk meminjam tempat itu setidaknya sampai jam makan siang berakhir.

Yoona merasa dia tak sanggup terus-terusan memasang wajah baik - baik saja di hadapan orang-orang. jadi, dia butuh tempat untuk melepaskan kesedihannya.

Dia sudah mencoba melakukan hal yang sama di rumah, tapi, tempat itu justru memperparah lukanya. belum lagi para pelayan yang akhir-akhir ini terasa menganggunya dengan mengingatkan mengenai jam makan hampir setiap waktu. Yoona tahu alasan kenapa mereka begitu, tentu, yoona juga menyadari kalau dia sudah terlalu sering melewatkan jam makannya.

Joy duduk di samping yoona, memperhatikan wajah sahabatnya itu dengan khawatir. Mereka sudah lama tidak bertemu karena jadwal event joy yang tidak menentu tapi, yoona tidak terlihat senang bertemu dengannya.

Sahabatnya itu bahkan terlihat telah kehilangan sebagian besar dari minat hidupnya, Bibir yang terlihat pucat dan cekungan mata yang menghitam.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" tapi, yoona membalas pertanyaan joy dengan senyuman kecil lalu menggeleng.

Yoona sudah biasa berpura-pura di hadapan oranglain tapi entah kenapa, hari ini, dia juga memilih memasang topeng yang sama pada sahabatnya sendiri. Yoona hanya tidak ingin jika joy selalu memikirkannya. Yoona tidak ingin menjadi beban bagi joy.

"aku hanya sedang bosan saja. Eh. Bagaimana kau tahu aku disini?"

Joy mendengus, dia tahu yoona sedang berbohong padanya tapi joy tidak ingin memaksa yoona untuk bercerita padanya jika dia tidak ingin. Joy tidak ingin menyakiti perasaan yoona dengan pertanyaan-pertanyaannya.

"Ryu menelponku. Dia mengatakan padaku kau bekerja disini untuk sementara waktu. jadi, aku datang menemuimu."

"terima kasih sudah datang."

"Hey.. Kenapa kau berterima kasih. Aku sudah berjanji untuk segera menemuimu ketika aku mendapatkan cuti dan aku kesini untuk menepati janjiku. Aku merindukanmu, itulah alasan aku datang."

Yoona tersenyum sekali lagi kemudian memeluk joy dengan erat. Joy sendiri tahu, sahabatnya itu sedang butuh itu sekarang.

"apa kau punya rencana hari ini?"

"tidak ada. Setelah pulang kantor aku akan langsung pulang."

"tidak bisa. Kau harus ikut denganku."

"kemana?"

"kemana saja. Aku akan mengajakmu ke tempat yang menyenangkan."

"tapi—

"jangan menolak. Sudah lama kita tidak pergi bersama. Untuk hari ini, apa salahnya? Lagipula, suamimu tidak akan khawatir hanya karena kau hilang beberapa jam."

Lucu sekali, memikirkan bagaimana jimin akan mengkhawatirkannya. Yoona bahkan tidak yakin jimin akan perduli padanya bahkan jika dirinya tidak pulang ke rumah sekalipun.

Lelaki itu sedang sangat sibuk. Sibuk menghindari dirinya, sibuk mengurus pekerjaan. Mungkin juga, sibuk bersama mantan kekasihnya!

Cih! Ketika mengingat hal itu yoona kembali merasa muak. Meskipun begitu, jimin masih sangat penting baginya. Sangat sangat penting.

Remedial | SEGERA TERBITWhere stories live. Discover now