Chapter 30. Malam (21+)

3.5K 21 4
                                    

Matahari sudah tenggelam, hanya menyisakan pemandangan langit merah atau mego abang. Aleta mengembangkan senyumnya karna ia baru saja membaca sebuah pesan di layar ponselnya

Mama : "Dek mama lagi di rumah tante, ada acara syukuran om Zian naik jabatan. Klo gak pulang malem berati mama nginep ya, pintu konci aja. Jangan lupa masak buat Ezra, bilang ke Ezra... Tolong titip rumah. Kamu jaga diri ya dek, jangan aneh aneh"

Aleta : "Iya ma siap"

Aleta bergegas melangkah kaki menuju dapur, membuka lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. Aleta mengambil dua butir telur, cabai, bawang, tomat, dan kol. Ia mulai membuat bumbu lalu memotong kol. Menyiapkan dua piring nasi hangat, lalu mengambil bumbu racik nasi goreng di atas nakas. Saat Aleta memasak Ezra tiba tiba memeluk kekasihnya itu dari belakang

"Lagi ngapain lu?" Ujar Ezra mengagetkan Aleta yang sedang memasak. Pelukan Ezra semakin erat membuat Aleta sedikit risih

"Lagi masak, udah sanaaaaaa jangan peluk peluk nanti gosong" Ujar Aleta sembari berusaha melepaskan pelukan Ezra

Aleta mengecilkan api, lalu membalikan badan menghadap Ezra, dan menatap Ezra dengan tatapan tajam. "Gua lagi masak sayang, lu tunggu di sana gih bentar lagi selesai ini" Ujar Aleta dengan telunjuk mengarah ke arah ruang keluarga

Ezra memegang tengkuk Aleta lalu mencondongkan kepalanya sendiri, melumat habis bibir ranum Aleta. Aleta tersentak kaget, bola matanya membulat dan segera mendorong tubuh Ezra kuat. Sehingga ciuman mereka sudah terlepas

Ezra menggindikan bahu nya, dan berkata "Gua tunggu. Gak pake lama!" Ujar Ezra tersenyum nakal

Aleta hanya menggeleng gelengkan kepalanya, "Astaga untung gak gosong, dasar om om mesum" Aleta tertawa sumringah mengingat kejadian tadi

Aleta menyiapkan dua piring nasi goreng kemudian menata rapi masakannya dan mengambil dua botol jus jeruk dari lemari pendingin, ia membawa makanan tersebut ke tempat Ezra berada.

Ezra menengok karna mendengar langkah kaki menghampiri nya, lalu ia tersenyum melihat wanita cantiknya ini sudah memasak untuknya

"Masak apa nih wkwk" Ujar Ezra tertawa kecil

"Nasi goreng doang. Ayo makan, lu pasti udah laper" Ujar Aleta

Ezra hanya menganggukkan kepalanya dan menatap bingung. "Ini makan pake tangan?" yakali anjir makan nasi goreng pake tangan

"Astagaaa gua lupa hahhaa, bentar gua ambil sendoknya" Aleta berdiri dari duduknya dan menuju dapur mengambil dua sendok makan

"Nih" Ujar Aleta menyerahkan salah satu sendok yang ia pegang kepada Ezra

"Dasar pikun hahhaha" Ujar Ezra tertawa terbahak bahak

"Yaudah makan hiss gak usah banyak omong hahhaa" Timpal Aleta salah tingkah

Ezra menyuap satu sendok nasi goreng ke mulutnya, kemudian matanya terpejam. Ini masakan terlezat kedua setelah mama nya. Ezra melanjutkan makannya dan pada suapan ke empat ia berhenti. Menatap Aleta dan bertanya "Nyokap lu mana ta?"

"Ohh, mama nginep di rumah tante" Aleta membuka tutup botol jus jeruk lalu meminumnya perlahan

"Jadi?" Ujar Ezra yang tersentak kaget

"Jadi ya kita berdua dirumah"

"WHAT?!" mata Ezra terbelalak

"Kenapa lu kek ngeliat setan gitu"

"Seriusan kita berdua? Terus gimana? Astaga" Ezra belum habis pikir dengan yang terjadi padanya saat ini

Aleta menggindikan bahunya tak perduli dan melanjutkan makannya. Ezra masih bengong seperti orang bodoh, Banyak sekali kejutan yang ia dapat dalam kurun waktu belum 24jam ini. Ezra menghembuskan nafas kasarnya, dan meminum jus jeruk yang telah di buka Aleta. "Ihhh itu punya gua loh, punya lu kan ada" Ujar Aleta yang tak terima minumannya di ambil Ezra

"Gua mau yang bekas bibir lu gimana dong?" Ezra menatap Aleta tajam

Aleta tak dapat bicara, wajahnya memucat dan jantungnya berhenti sepersekian detik. Belum usai keterkejutannya kini ia tambah membelalakan matanya, bibir manis Ezra sudah melumat kasar bibir ranum Aleta, tangan Ezra mengelus lembut puncak kepala Aleta dan membelai perlahan bagian rahang kekasihnya itu. Aleta diam mematung dan masih terkejut, Ezra memperdalam ciumannya kemudian menyapu habis tatakan gigi yang rapi itu, Ezra menyudahi kegiatannya. Mengusap bibir bawah Aleta dengan jari telunjuknya serta menyingkirkan rambut yang mengganggu aktivitasnya, Ezra mendekatkan bibirnya ke telinga Aleta kemudian berbisik "Gua sayang lu ta" Nafas Aleta mulai memburu dan area tertentu tubuhnya merasa panas. Ezra mengulum daun telinga Aleta, menggigit nya dengan rasa gemas dan berkali kali menghembuskan nafas pelan di telinga Aleta

Belaian tangan Ezra telah menyentuh bukit kembar Aleta, Aleta segera menepis nya namun tangan Ezra lebih cekatan sehingga ia dengan kecepatan kilat menarik kedua tangan Aleta ke atas kepala, dan mencengkram nya dengan satu tangan. Ezra mulai menelusuri bukit kembar itu dari balik kaus lengan pendek yang Aleta pakai, gundukan menggoda itu terpasang indah sekali. Tidak begitu besar namun sangat menggiurkan mata lelaki manapun yang menatapnya.

Ezra masih mencium bibir ranum Aleta, dan mengulumnya sembari tangannya sudah menelusup ke dalam kaus lengan pendek Aleta "Nghhh" Erang Aleta dengan suara tertahan. Ezra segera melepas baju Aleta dan saat ini telah terpampang kedua bukit kembar yang begitu indah serta sexy

Aleta segera menutupi kedua buah dadanya, walau ia tahu percuma saja ia tutupi toh ia tak mampu menutupi semuanya

Ezra tersenyum sumringah, dan kembali menyingkirkan tangan Aleta, Ezra membuka pengait Bra merah marun Aleta dan segera mendekatkan bibirnya ke puting merah itu. Ezra dengan rasa tak sabar segera mengulum puting yang begitu merah merekah seperti buah cherry itu dan ia menghisapnya dalam dalam "Akkhhhhh" Desah Aleta tak tertahan karna kenikmatan yang Ezra berikan, Ezra semakin bersemangat melakukan kegiatan nya dan menambah kekuatan pada isapannya, tangannya bergelirya disekitaran perut dan payudara Aleta yang satunya. Ezra terus menerus menghisap dengan kuat serta sesekali menggigit puting payudara Aleta. "Akhhhh Ezra" Desahan Aleta semakin menjadi jadi, kaki nya meronta dan keringat sudah mulai bercucuran. Ezra mengecup keras puting payudara Aleta dan mulai menjauhkan bibirnya

"Udah sana tidur hahahha, ntar malah kelabasan" Ujar Ezra tertawa terbahak bahak

Aleta segera menutupi tubuhnya dan memakai bajunya kembali, lalu ia pergi ke kamar meninggalkan Ezra di ruang keluarga

Ezra mengikuti kekasihnya ke kamar, lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur Aleta, kemudian segera memejamkan matanya

Aleta menyusul Ezra ke tempat tidur dan merebahkan diri disebelah Ezra, ia menatap Ezra yang sudah memejamkan mata. Lalu Aleta memeluk kekasihnya

Ezra yang belum sepenuhnya tertidur pun segera memeluk Aleta dan mengecup bibir kekasihnya sekilas

Mereka tertidur dengan posisi saling berpelukan hingga matahari menjulang

✴⭐⭐⭐⭐⭐✴

Maaf nih buat yang kurang suka sama adegan 21+ wkwk

Jangan
Lupa
Vote

Thanks gaesssss

Komen dong apa kek wkwkkw

Biar author semangat update cerita

Please komen dan vote

Makasih

ABRAHAM WORLDWhere stories live. Discover now