Deg
" Nagato Uzumaki?" Ulang Naruto tidak percaya dengan perkataan Nagato. Karena seingatnya, salah satu anggota Akatsuki yang telah dikalahkannya mengatakan bahwa Nagato telah mati.
Dan apa ini? Orang mati memangnya bisa hidup kembali?!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Naruto menatap curiga kearah Nagato yang masih tersenyum teduh ditempatnya. Pein waktu itu pernah bilang bahwa ia kehilangan sahabat berharganya yang tak lain adalah Nagato dan Konan. Tapi mengapa Nagato yang notabennya adalah orang mati bisa berdiri didepannya begini?!"Bukannya kau sudah mati?" Ucap Naruto dengan penuh selidik.
"Aku? Mati? Belum... Aku belum mati." Kata Nagato tenang.
"Lalu? Kau ini apa? Dan apa maumu kemari?!" Tanya Naruto yang masih menatap penuh selidik kearah Nagato.
"Aku manusia, dan Mauku kemari karena dia..." Tunjuk Nagato pada seorang wanita yang berjalan pelan kearah mereka.
Kimono berwarna putihnya terseret diatas tanah yang menyebabkan bagian bawah kimononya menjadi kotor. Surai indigonya terlihat tambah panjang dari biasanya dan juga tatapan mata Amestyst-nya yang tajam membuat semuanya membeku kaku.
Hinata menatap satu-persatu sosok manusia yang menatap dirinya kaget, seolah tengah menatap sesosok hantu.
"Kalian manusia hina.... Yang kalian tau hanya perang dan perang, kekuasaan, harta, dan juga wanita... Tidak memperoleh yang namanya kedamaian yang menjadi alasan utama kalian berperang." Ucap Hinata dingin.
Para prajurit serta Naruto terdiam membeku ketika mendengar ucapan Hinata. Seolah itu menohok tepat ke ulu dasar hati mereka.
Hinata yang saat ini jiwanya diambil alih oleh Kaguya menyeringai, para manusia hina itu memang benar-benar memuakkan. Mereka hanya bisa berperang dan meninggalkan rasa sakit pada setiap orang yang menjadi korban perang mereka.
"Kalian sungguh memuakkan!" Kata Hinata dingin.
Raut wajah dingin itu menatap Naruto dan para manusia lainnya dengan kebencian yang sangat mendalam. Perlahan, Hinata melesat cepat kearah Naruto yang terdiam mematung. Di tangannya tiba-tiba terdapat sebuah senjata hitam tajam yang siap menembus jantung Naruto jika seseorang tidak datang dan memukul Hinata menjauh dari Naruto.
"Sadarlah bocah... Kau akan mati jika kau hanya diam mematung seperti itu!" Kata Nagato dengan pandangan datarnya.
Sedikit tersentak, Naruto menatap Nagato yang baru saja menyelamatkannya. Manik Sapphire-nya menatap Hinata yang berdiri diam di jarak beberapa meter darinya.
Melihat Hinata yang juga menatap kearahnya dengan kebencian membuat sesuatu di dada Naruto berdenyut ngilu. Rasanya menyesakkan ketika melihat orang yang kau cintai menatapmu dengan penuh rasa kebencian.
PLAKKK
"Dia bukan Hinata baka!" Kata Sasuke yang telah kembali setelah menyelesaikan urusannya dengan salah satu anggota Akatsuki yang tak lain adalah kakaknya sendiri, Itachi.
Meskipun tadi ia sempat kewalahan dalam menghadapi Itachi, tapi sang kakak yang menyayanginya itu membiarkan dirinya lepas untuk segera membantu Naruto. Karena musuh sebenarnya adalah orang yang saat ini menatap mereka dengan penuh kebencian.
"Lihatlah tatapan matanya, Hinata tidak akan mungkin menatap orang yang di sayanginya dengan tatapan penuh kebencian seperti itu." Kata Sasuke yang mengawasi setiap gerak gerik Hinata.
Saat ini Hinata tengah melakukan pertarungan dengan Nagato, mereka terlihat serius dengan saling memukul walaupun kadang pukulan Nagato meleset dan malah dirinya yang terkena pukulan dan tendangan Hinata. Sial, gadis Hyuga itu ternyata sangat hebat dalam memberikan perlawanan dengan tangan kosong. Dan itu sukses membuat Nagato kewalahan.
Brukkk
Tubuh Nagato terhempas keras setelah mendapat salah satu tendangan kuat Hinata yang mengenai bagian titik vitalnya dan juga perutnya.
Muntahan darah keluar ketika Nagato terbatuk, manik ungu berpola riak itu menatap Hinata yang menatapnya dingin.
Lalu tatapannya beralih pada salah satu lengan kimono Hinata yang terlihat hitam dengan sepasang mata yang seperti mengawasinya. Kemudian dia tersadar kalau yang ada pada lengan Hinata itu adalah salah satu anggota Akatsuki yang memiliki tubuh berbeda warna, Zetsu.
Nagato berdiri dengan tertatih, memegang perutnya yang terasa kram. Bibirnya menyeringai.
"Ah ternyata begitu..." Kata Nagato yang menarik atensi Naruto dan Sasuke untuk menatap Nagato.
Entah kenapa, orang bermarga Namikaze dan Uchiha itu hanya menonton pertarungannya dengan Hinata tanpa ada bantuan sama sekali. Idiot sekali!!
"Jadi semua ini ulahmu Zetsu hitam? Kau yang membuat Hinata menjadi wadah dari Kaguya bukan?" Perkataan Nagato membuat sosok di dalam lengan kimono Hinata terkekeh.
"Wah... Secepat itukah kau menemukanku Nagato." Ucap Zetsu hitam dengan sedikit memunculkan kepalanya dari lengan kimono Hinata yang lebar.
"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Nagato menatap tajam kearah Zetsu hitam itu.
"Untuk apa aku memberitahumu?" Tanya Zetsu hitam dengan menyeringai lebar memperlihatkan betapa tajam gigi-giginya.
Nagato terdiam, Zetsu hitam itu benar-benar seorang musuh dalam selimut.
Menatap tajam Zetsu hitam yang masih menatapnya. Nagato melirik kearah Naruto dan Sasuke yang menatap Hinata dengan sesosok makhluk yang bernama Zetsu hitam itu.
"Naruto, Sasuke... Setelah ini aku serahkan pada kalian." Kata Nagato dengan cepat melesat untuk kembali melawan Hinata dengan Zetsu hitam yang menyeringai menatapnya.
"Kau bukanlah tandingan Kaa-san!" Kata Zetsu hitam dengan bangga.
Alis Nagato saling bertaut, begitupun Sasuke dan Naruto yang masih memperhatikan keduanya bertarung. Mencoba untuk mencari kelemahan Hinata.
"Kaa-san?" Tanya Nagato tidak mengerti.
"Kaa-san tidak akan kalah dengan manusia hina sepertimu." Zetsu kembali berucap dengan menatap Nagato hingga pengawasannya menjadi lengah.
Nafas Nagato terengah, melawan gadis Hyuga itu sungguh membuatnya letih. Jiwa Kaguya yang berada di dalam tubuhnya pun memperparah keadaan dengan energinya yang membuat Hinata semakin kuat. Ah, dan jangan lupakan seekor rubah bernama Kumiho yang juga bersemayang di dalam tubuh Hinata.
Sesaat Nagato lengah hingga pukulan kembali mendarat di wajahnya yang telah babak belur. Dirinya meringis merasakan perih pada wajahnya, kemudian menatap miris pada tubuh mungil Hinata.
Dimatanya sekarang Hinata terlihat seperti mayat hidup dengan tubuh rapuh yang dapat hancur dengan sentuhan kasar sedikit saja. Tubuh mungilnya pasti lelah dengan keberadaan seekor rubah dan ditambah dengan jiwa Kaguya.
'Jika terus dibiarkan, maka tubuh Hinata akan hancur secara perlahan.' Batin Nagato ketika melihat Hinata yang hanya diam menatapnya dengan Zetsu hitam yang terus mengoceh entah apa.
"Kalian harus menyelamatkan gadis itu dari jiwa Kaguya jika tidak ingin melihat tubuh gadis itu hancur karena kekuatan besar yang ada ditubuhnya." Kata Nagato, sukses membuat Naruto dan Sasuke membeku.
Keduanya masih terdiam, menatap Hinata yang kembali menyerang Nagato dengan bertubi-tubi tanpa henti.
Mereka mengepalkan tangan dengan erat, mereka ingin membantu tapi mereka juga tidak ingin melukai Hinata.
Bagaimana ini?
TBC
Maaf baru muncul lagi...
Mohon vote dan komennya :)

YOU ARE READING
Hime-sama
Fanfiction{Fin}~~~ Bad summary..... Hinata yang menanggung dendam karena kematian orang tuanya, berniat untuk membalaskan dendamnya kepada anggota yg sudah memusnahkan seluruh keluarga dan klannya hingga bertemu dengan seorang pemuda yg yang ternyata teman k...