Striving (2)

1.2K 121 7
                                    

Mobil berwarna hitam itu sudah terparkir rapi didepan rumah sederhana milik Yoongi, rasa lelah sudah menggerogoti tubuh masing-masing. Sekarang pukul satu pagi, niat awal dari Yoongi adalah sampai didaegu pukul sebelas malam tapi karena saat diperjalanan terlalu banyak berhenti, dia harus mengorbankan waktunya lebih lama dijalan.

Saat mesin mobil sudah mati total, Yoongi meregangkan sedikit ototnya yang terasa ngilu saat ini padahal dia dan Sora sudah bergantian menyetir. Yoongi menatap Sora yang sedang pulas dalam tidurnya, dia juga tidak tega ingin membangunkan Sora. Gadis itu cukup lama mengemudi dibandingkan dengan Yoongi, Sora membangunkan Yoongi saat mereka sudah masuk di Daegu karena Sora tidak tahu lagi akan menuju kemana saat sampai disitu.

Yoongi tidak menyangka jawaban Sora kenapa tidak membangunkannya, alasannya karena Yoongi butuh istirahat banyak, jadi dia memutuskan untuk lanjut terus. Yoongi sudah memperingati Sora agar tidak mengulanginya lagi, karena bagaimanapun dia tidak mau Sora mengemudi sampai selarut itu.

Yoongi menyentuh lengan Sora agar calonnya itu bangun segera, tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Yoongi ingat Sora pernah berkata dia tipe orang yang sulit untuk tidur nyenyak, tapi sekalinya nyenyak dia akan tidur seperti orang mati. Mungkin ini yang dia maksud.

"Hey, bangunlah kita sudah sampai." Ucap Yoongi sembari menggerakkan tubuh Sora.

"Sora masih tidur, silahkan bangunkan kembali saat pagi."

"Ck. Apa-apaan ini? Kenapa kau tidak tidur?"

"Sora sedang tidur, bangu--"

"Kau ingin aku menidurimu?" Kali ini pertanyaan Yoongi benar-benar menggerakkan tubuh Sora bangkit dengan sempurna.

Sora duduk dan langsung meninju pelan lengan Yoongi, rambutnya berantakan, wajah terlihat kusut, Sora terlihat kacau sekarang.

"Kenapa?" Tanya Yoongi yang melihat Sora tidak seperti biasanya.

"Aku gugup sekali, aku... aku takut orang tuamu tidak menyukaiku."

Yoongi menghela nafas, dia juga paham apa yang dirasakan Sora karena setelahnya dia akan mengalami hal yang sama.

"Sekalipun mereka tidak menyukaimu, aku tetap akan menikahimu. Rapikan rambutmu, lalu segera turun."

Sora segera merapikan rambut juga pakaiannya, dia terlalu gugup sehingga tampak berantakan. Yoongi sudah sibuk dengan barang yang dibawa, dia juga mengeluarkan semua perlengkapan Sora juga bonsai yang dibeli Sora untuk ibunya. Tak lama kemudian Sora ikut membantu Yoongi dan kemudian berjalan menuju rumah.

Yoongi mengetuk pintu sebanyak tiga kali, setelahnya pintu terbuka dan disambut oleh sang kakak tertua. Yoongi segera memeluk kakak laki-lakinya yang sudah lama tidak bertemu, kemudian dia langsung menunjuk Sora untuk segera memperkenalkan diri.

"Saya Sora, senang bertemu denganmu." Ucap Sora sembari membungkuk dalam.

"Min Geum-jae, panggil apapun yang membuatmu nyaman." Balas Geum-jae.

"Terima kasih Oppa, terima kasih atas sambutannya."

"Setelahnya kau harus memanggilku Oppa juga." Ucap Yoongi tiba-tiba yang mengundang tawa kakaknya.

Sora hanya tersenyum menanggapi kelakuan ajaib Yoongi, tidak menyangka dia juga bisa cemburu dengan kakaknya sendiri. Mereka memasuki rumah dan langsung menuju kearah ruang tamu, disana sudah menunggu kedua orang tua Yoongi, Sora kembali gugup saat sudah merasa tenang saat Geum-jae menyambutnya tadi. Sora segera membungkuk dalam saat kedua orang tuanya sudah berdiri saat mereka muncul disana, wajah Sora terasa panas sekarang.

"Saya Sora, senang bertemu dengan kalian, maaf mengganggu dengan berkunjung saat larut seperti ini." Ucap Sora memperkenalkan dirinya dengan tangan yang sudah dingin saat ini.

Our Fate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang