Kedatangan Santri Baru

853 50 3
                                    

~{Happy Reading}~

"Eh, vin! Lihat deh itu kayanya mobil santri baru itu," kata Aulia sambil menunjuk ke arah mobil nya Abay.

"Iya! Tapi kok kaya mobil papah nya si Abay," kata Vina yang kebingungan melihat mobil papah nya Abay ada di pesantren.

"Abay! sahabat kamu itu," kata Nina mengikuti.

"Iya nin, apa jangan - jangan santri baru itu si Abay," kata Vina sambil memandang kedua sahabatnya.

Kemudian, orang tua Abay turun dari mobil di susul oleh pria berpakaian anak metal dan berkacamata hitam yaitu Abay. Vinapun kaget melihat sahabatnya ikut masuk ke pesantren. Abay dan orang tua nya pun langsung ke kantor untuk menemui ustad Hasan si pemilik pesantren sekaligus ayah nya Nina.

"Assalamualaikum pak ustad," sapa pak Fendy pada ustad Hasan sambil bersalaman dengan nya.

"Waalaikumsalam wr wb!  Silahkan duduk," titah ustad Hasan kepada Abay dan orang tua nya. Lalu, ustad Hasan memanggil umi Kiara untuk membawakan minum dan cemilan buat Abay sama orang tua nya.

"Jadi ini anak nya?" tanya ustad Hasan sambil menunjuk ke arah Abay.

"Iya, pak ustad ini anak saya. Kan dulu pak ustad kkenal sama anak saya waktu dia masih kecil," balas pak Fendy sambil memegang pundak nya Abay.

"Iya, sekarang udah sebesar inii. Namanya siapa lupa saya?" tanya ustad Hasan pada pak Fendy.

"Abay pak ustad," jawab pak Fendy.

"Oh, iya. Namanya nak Abay," kata ustad Hasan. Kemudian, ustad Hasan keluar dari kantor memanggil santri nya.

"Iya pak ustad, ada yang bisa kami bantu?" tanya Angga yang kini sudah berada di dalam kantor dengan ustad Hasan dan keluarga Abay.

"Tolong anterin nak Abay ke asrama dan tunjukin tempat tidur nya dia, mulai saat ini nak Abay santri di pesantren ini," titah ustad Hasan kepada Angga dan teman - teman nya.

"Baik pak ustad," balas Angga lalu beranjak pergi mengantarkan Abay ke dalam asrama.

Di perjalanan menuju asrama, Abay selalu menengok ke kanan dan ke kiri seperti sedang mencari seseorang. Tak butuh waktu lama sampailah mereka di dalam asrama.

"Nah! Ini ranjang buat kamu tidur dan ini lemari kamu," kata Angga sambil menunjuk ke sebuah ranjang dan lemari di pojok kiri ruangan.

"Kok kaya gini sih! Mana keras lagi kasur nya," kata Abay sambil memegang kasur di ranjang nya.

"AC mana AC?" tanya Abay.

"Noh, ada AC! AC alam," balas mereka serempak sambil menunjuk sebuah jendela berbentuk segi empat.

"Yee itu mah jendela pea," kata Abay sambil menekuk kepala nya Ucup.

"Lagian ente ada - ada aja, mana ada AC di sini. Ini pesantren bukan hotel," balas Ucup dengan sedikit emosi.

"Yaelah! Kulkas juga gak ada lagi," gumam Abay seorang anak yang hidup nya serba terfasilitasi, bukan hal yang tidak wajar ketika dia masuk pesantren.

***

Hi Readers!
Jangan lupa voment nya yah🙏
See You Next Part😉

Bidadari PesantrenWhere stories live. Discover now