Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak Fa?" Ucap Chasa
"Hem, kenapa sa?" Ucap Facha
"Menurut kak, aku cari kampus dimana?" Tanya Chasa
"Emm, di kampusnya Raka aja gak jauh kok dari rumah lu" jawab Facha
"Emang kak Raka punya kampus?" tanya Chasa
"Punya. Dia tuh dari SMA dah pengen banget punya kampus sendiri. Alesannya biar klo ada orang yang gak ada biaya buat kuliah biar gampang" ucap Facha
"Nama kampusnya apa kak?" tanya Chasa
"Universitas Jayana Internasional" jawab Facha
"Ouh oke deh. Tar aku pikirin lagi. Pulang yuk kak" ucap Chasa
"Oke sip" Facha sambil berjalan pulang
SKIP Mobil Chasa
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak, istrinya Kak Raka meninggal kenapa? Tanya Chasa
"Dona meninggal karena melahirkan twins. Sebenernya Dona gak boleh punya anak dulu tapi dia tetep keras kepala buat pertahanin anak-anaknya. Makanya pas mau ngelahirin semuanya pada takut terjadi sesuatu. Dan saat gua dikabarin sama raka kalo istrinya dah meninggal dah disuruh kerumahnya gua langsung aja jalan tanpa perduliin baju gua yang masih pake daster doang. Untung aja di rumah Raka ada baju gua sama damar jadi gak malu² amat jawab Facha
"Ouh. Tapi tadi aku denger dari maminya klo kak Raka disuruh cari istri lagi. Soalnya itu wasiat dari istrinya ucap Chasa
"Ah, masa. Dona terlalu sayang sama Raka, tapi Raka gak pernah sayang sama Dona. Tapi sebelum Dona meninggal dia bisa ngungkapin perasaan, ya walaupun itu masih ragu dan terlambat" jawab facha
Pov Chasa
Drtttt Drttttt Drttt
"Berhenti dulu ya kak ada yang telepon" ucap Chasa
"Iya. Berhenti didepan aja" ucap Facha dan dibalas anggukan kepala oleh Chasa
