Chapter 05 (End)

3K 247 44
                                    

"P'Off, jadilah pacarku."

Gun memejamkan mata usai mengatakan kalimat pernyataan cinta tersebut. Namun, beberapa saat berlalu tak ada sedikitpun jawaban yang terdengar, hingga akhirnya Gun berinisiatif membuka sebelah mata, mengintip seorang pria tampan bermata sipit yang kini berdiri depan nya.

"Tidak."

Singkat, padat, jelas dan berhasil membuat hati Gun patah seketika. Gun telah menyukai senior nya di Sekolah menengah atas itu semenjak ia menginjakkan kaki sebagai siswa baru di sekolah ini beberapa bulan lalu. Nama nya Off Jumpol, seorang pemain basket dan mantan ketua OSIS. Ketampanan nya yang melebihi para dewa membuat siapapun yang melihatnya bertekuk lutut, tak terkecuali untuk Gun Atthaphan.

"Ah, baiklah. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mendengar omong kosongku." Gun membalikkan badan, bening kristal yang sedari tadi ia tahan kini tidak bisa terbendung lagi. Harusnya ia tidak lancang menyatakan perasaannya, padahal ia tahu jika Off bahkan tidak pernah mengetahui keberadaan nya selama ini. Hanya Gun yang mengawasi Off secara diam-diam. Gun menyusut air matanya dan berniat untuk pergi dari tempat itu. Akan tetapi baru saja ia ingin melangkah pergi lengan seseorang kini melingkari pinggang ramping Gun dari belakang.

"Aku tidak mau jadi kekasihmu jika kau yang memintanya, karena aku ingin akulah yang menyatakan itu untuk pertama kali." Off mencium samping pipi Gun yang basah akibat air matanya tadi, lalu ia melanjutkan ucapan nya, "Aku mencintaimu, Gun Atthaphan. Sangat. Aku sudah memperhatikan mu sejak lama, lantas maukah kau jadi kekasih ku?"

Gun membalikkan badan menghadap Off, memeluk tubuh pria berbadan lebih tinggi darinya sembari menyembunyikan wajahnya didada bidang Off, Gun mengangguk mantap .

.
.
.
.

"Aku tidak mau berbicara pada P'Off!" Ucap Gun ketus, seraya bersedekap dada. Jangan lupakan bibir terpout yang selalu mengundang nafsu Off untuk mencicipinya.

"Ayolah Gun, Minggu depan aku harus berlatih basket."

"Tidak! Kau harus menemaniku menonton konser P'Krist, aku ingin melihat dia secara langsung. Waktu itu bahkan kencan kita gagal karena kau harus pergi ke tempat latihan. Jadi aku tidak mau kencan kali ini gagal juga."

"Tapi-"

"Temani aku atau aku akan pergi dengan pria lain?" Ancam Gun dengan telak, menyebabkan orang yang diancam pun hanya bisa menghela nafas berat. Tak ada pilihan lain selain menuruti keinginan si pria mungil.

"Baiklah."

.
.
.

"P'Off kenapa kau menyeret ku ke tempat ini?" Tanya Gun bingung, karena Off yang sekarang menjabat sebagai seorang head hazer di Bangkok University itu malah membawa nya ke lorong kampus yang tergolong sangat sepi, bahkan tak ada satu mahasiswa pun melewati tempat mereka berdiri saat ini.

"Kau ingin membuatku cemburu hah?!"

"Apa maksudmu?" Tanya Gun tak mengerti.

"Dengar Gun, kau hanya milikku. Jangan biarkan orang lain menyentuhmu. Apa kau paham?"

"P' kau cemburu hanya karena Mond mengusap keringatku dengan sapu tangan?" Tanya Gun setengah tidak percaya, bagaimana bisa Off secemburu itu hanya karena hal sepele.

Rahang Off mengeras, ia menangkupkan kedua belah tangan nya dipipi Gun lalu mencium bibir Gun kasar, menjelajahi mulut kekasih nya yang terasa manis tanpa jeda, sampai pada akhirnya Gun harus memukul dada Off untuk menghentikan aksi pria itu.

☑️ I'll Kill You, Boss!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora