Bagian kedua part PDKT mengejar calon pengantin sudah ada di playstore. Kuy belii. Isinya lengkap. Kalau yg aku up di wp ada beberapa scane yang aku ilangin. Trus murah. Cuma 12k km bisa baca tanpa potongan untuk bagian 2. Isinya 10 part panjang-}panjang. tapi kalau di wp isinya hampir 18 part.
*****
Naya menghembuskan napasnya berat ketika ia sudah tiba di rumah. Gadis itu berniat untuk langsung masuk ke dalam kamarnya dan ingin mengistirahatkan pikiran, hati, dan juga otaknya dari rasa stres akibat berhadapan dengan pria sinting seperti Abi itu.
"Nay, kok kamu pulang enggak salaman sama mama dulu?" tegur Nia dengan suara lembut, membuat Naya menoleh curiga.
Jarang-jarang sekali ibunya ini berkata lembut, pikir Naya.
Naya melebarkan senyumnya saat melihat tidak hanya ada mamanya duduk di ruang tamu, juga ada papa, grandma, dan juga grandpa yang menatap Naya dengan senyum manis di bibir mereka.
"Ya ampun, Grandpa, Grandma! Nay kangen banget sama kalian."
Naya bergerak menyerbu kedua pasangan tua yang masih terlihat sehat dan bugar secara bersamaan. Dua sosok yang merupakan orang yang paling ia sayang setelah kedua orang tuanya. Karena kedua sosok ini sangat rajin mengirimnya uang bulanan untuk membeli kebutuhannya.
"Nay, kamu semakin cantik saja ya dari tahun ke tahun."
Jack Fernandez menatap cucunya sambil tertawa kecil ketika merasakan bagaimana dekapan Naya pada mereka.
"Harus dong, Grandpa. Nay ini memang sangat cantik dan tiada duanya. Grandma aja kalah cantik loh sama Nay," seloroh gadis itu membuat Vina tertawa.
Putra tunggal mereka Nando Fernandez hanya bisa menghasilkan Naya seorang. Itu saja mereka bersyukur Naya bisa hadir berkat terapi yang dijalankan Nia dan Nando beberapa tahun yang lalu.
"Nay, kamu kok sombong sama papa?" tegur Nando dengan ekspresi lembut membuat Naya menoleh dan tersenyum lebar dari telinga ke telinga.
"Papa, ih, udah dua tahun enggak ada di indonesia. Nay 'kan jadi kangen."
Naya bergerak memeluk erat papanya, membuat Nando mengacak rambut putrinya gemas.
"Walau papa jarang di indonesia tapi kamu dan mama sering ke Jerman 'kan buat nemuin papa?""Iya, tapi aku dua bulan sekali. Mama bisa sebulan empat kali," katanya sambil melirik Nia yang tersenyum anggun.
Nia selalu bersikap anggun dan lembut jika berhadapan dengan suami serta mertuanya. Berbeda jika mereka tidak ada maka Nia akan bertindak sedikit barbar seperti selama ini.
Nando memang tinggal di jerman karena mengurus perusahaan Jack yang ada di sana. Sementara perusahaan yang dibangun Nando dari nol kini tengah di pimpin --Danu, adik Nia-- hanya untuk sementara waktu selama Nando menggabungkan perusahaan di sana dengan miliknya di indonesia.
"Mama 'kan kangen sama papa, Nay, makanya mama enggak bisa lama-lama jauh dari papa," kata Nia dengan malu-malu. Wanita paruh baya itu menggamit lengan suaminya dan menatapnya penuh cinta.
Nia sebenarnya bisa saja mengikuti Nando selama di sana. Tapi, ia memiliki anak gadis. Mana mungkin ia mau meninggalkan Naya sendiri di rumah yang besar ini. Nia takutnya Naya salah masuk pergaulan. Meski itu tidak mungkin, tapi yang namanya manusia khilaf, Nia 'kan tidak bisa memastikan.
Untungnya teman Naya yang dekat hanya dua orang yaitu Prissy dan Alify. Meski sifat keduanya agak nyeleneh namun mereka tidak membawa pengaruh negatif pada anaknya.
"Ah, kangen mulu. Perasaan tiap jam telepon dan video call terus," gumam Naya yang masih terdengar di telinga yang lain.
"Itu 'kan papa kamu yang mau, Nay," sanggah Nia tak mau kalah.

YOU ARE READING
MENGEJAR CALON PENGANTIN
General FictionDi tinggal kekasih yang sudah berpacaran selama satu tahun tidak membuat Anaya Bilqis begitu terpuruk karena ia menganggap pria yang bersamanya bukan jodohnya. Hingga akhirnya orangtua Naya berasumsi bahwa Naya gagal move on dan berniat mencarikan j...