22

7.4K 654 10
                                    

Klik di playstore mengejar calon pengantin PART PDKT

Pagi-pagi sekali Naya sudah berada di dalam sebuah van hitam yang tengah melaju kencang menyusuri jalanan Ibukota.

Sungguh, Naya rasanya ingin segera mengeluarkan taringnya dan menggigit leher pria yang sudah menculiknya pagi-pagi buta.

Naya berencana untuk menghisap habis darah pria yang dengan tidak tahu malunya tengah tersenyum seperti orang sinting di sampingnya.

"Senang banget ya lo buat gue ada di satu mobil yang sama dengan lo."

Naya melirik pria yang tak lain adalah Abi dengan sengit.

Ini masih jam tidur pagi Naya. Waktu bahkan belum menunjukkan pukul 6 pagi dan pria yang mengaku sebagai calon suaminya itu menariknya dengan paksa dari kamar tidurnya.

Bahkan Naya masih mengenakan piyama Doraemon miliknya dengan rambut yang masih berdiri tegak seperti singa habis kawin.

Penampilan Naya benar-benar terlihat kacau karena ia belum bersiap dan belum menyentuh air sedikit pun.

Catat Baik-baik. Naya belum mandi dan belum menggosok giginya yang pasti baunya sangat menyengat.

"Bukan seneng, Nay. Tapi, senang banget. Bayangin aja gue berasa kayak ketemu duit sekoper tahu enggak dengan kehadiran lo pagi-pagi kayak gini." Abi tersenyum sinting membuat Naya bergidik. "Apalagi kalau ditemani sama calon istri buat cari nafkah," tambahnya membuat Naya segera melayangkan tangannya di pundak Abi.

"Gue bukan calon istri lo. Gue enggak akan ada di sini kalau enggak lo yang tiba-tiba datang ke rumah gue dan maksa gue ikut bareng lo," tandas Naya dengan mata melotot ganas, yang membuat cengiran Abi semakin lebar.

"Gue senang deh, Nay, akhirnya gue enggak dengar suara radio lagi di mobil. Tapi, sekarang gue justru dengar omelan lo yang cukup menyejukkan hati," timpal Abi tersenyum sinting yang lagi-lagi membuat Naya berjengit ngeri.

"Ya Tuhan, jauhkan gadis cantik sepertiku dari jin pria yang terus menggangguku."

Naya menguap malas sembari berusaha untuk membuka kelopak matanya lebar-lebar agar tidak tertidur di ruangan yang ramai pengunjung seperti ini.

Coba tebak Naya berada di mana  saat ini? Ia sedang berada di stage bersama beberapa artis penyanyi dan juga make up artis atau  beberapa asisten yang ikut dengan artis mereka.

Sedangkan Abi? Entahlah Naya tidak tahu dimana pria itu berada dan ia juga tidak mau tahu.

Naya mendengkus kesal bagaimana bisa ia berakhir di sini? Harusnya ia masih bergelung dalam selimut tebal dan hangat miliknya.  Kalau saja pria yang mengaku-ngaku sebagai calon suaminya itu tidak meminta izin pada neneknya, tidak mungkin ia berada di sini seperti orang bodoh saja.

"Eh, lihat Abi enggak?"

Kelopak mata Naya yang hampir terpejam kini terbuka lebar saat mendengar sebuah suara perempuan yang menanyakan tentang Abi.

Keningnya  mengerut melihat perempuan dengan drees ketat sebatas lutut dipadukan dengan blezer coklat yang menutupi ketiak gadis itu.

"Mbak Cillia?  Oh, Mas Abi lagi breefing buat persiapan nanti, Mbak," ujar seorang make up artis memberitahu.

"Oke. Kalau begitu gue tunggu di sini aja deh."

Perempuan yang Naya ketahui bernama Cillia itu mengambil posisi duduk tepat di samping Naya.

Meski tatapan Naya tidak tertuju pada perempuan itu, tapi Naya tahu jika perempuan itu tengah menatapnya aneh.

Yeah, siapa yang tidak akan merasa aneh ketika melihat ada seorang gadis cantik nan jelita yang belum mandi dan masih mengenakan piyama Doraemon berwarna hijau, tengah duduk di dalam sebuah ruangan yang berisi orang-orang dengan penampilan bagus.

Ini semua gara-gara Abi! Rutuk Naya kesal.

MENGEJAR CALON PENGANTINTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang