[5] Jangan Sampai Lepas

36.3K 3.2K 91
                                    

Kekacauan yang terjadi tadi malam masih terasa jelas di keluarga Aditama. Jelas saja, Princess tercinta mereka mendapat perlakuan kurang ajar dari pria sok kegantengan yang suka main sosor seenaknya. Hal ini gak bisa dibiarin begitu saja. Perlu ditindaklanjuti dan perlu usaha yang kuat untuk membuat kanjeng ratu Lily mengurungkan kegiatannya menjodohkan princess Aditama dengan pangeran kodok macam Arion Aksara jawa yang wajahnya gak ada jawa-jawanya.

"Ma, coba dipikirin lagi. Emang Mama mau punya menantu yang gak tau sopan santun macam bocoh gemblung itu?" Tuan Aditama meraih tangan istrinya kemudian digenggamnya erat berikut tatapan mata yang begitu lembut. Berharap dengan hal ini, pikiran aneh istrinya bisa berubah.

"kamu sudah setuju loh, Pa. Gak bisa main batalin begitu aja. Mama dan keluarga jeng Wanda udah buat kesepakatan." Tidak bisa. Tidak ada yang bisa mengubah pikiran nyonya rumah kali ini. Selama ini Lily selalu menjadi pihak minoritas di rumahnya sendiri karena suami dan kedua anaknya selalu memiliki jalan pikiran yang bertentangan dengannya. Selama ini juga, ratu rumah mengalah. Namun untuk masalah kali ini tidak akan pernah.

"Ma, coba deh, dipikir-pikir lagi. Erien berhak dapat yang lebih baik daripada bocah gemblung kayak gitu." Kali ini Saka. Dengan tatapan yang biasanya membuat mamanya itu luluh, Saka mencoba berusaha lebih keras kali ini.

"No! Gak bisa. Kali ini keputusan mama gak bisa diganggu gugat. Arion yang terbaik buat Erien. Kalian kan hanya tau luarnya aja. Coba dong, Arionnya diajak ngobrol sesama laki-laki biar kalian tau emang cuman Arion yang cocok buat Erien."

Lily Aditama tidak membual tentang hal itu. Dia pun tidak mungkin membuat putrinya menderita dengan memilihkan pasangan yang asal untuk masa depannya. Apalagi pernikahan bukan hal yang main-main. Lily berani membuat keputusan karena dia sudah memikirkan dengan matang sebelumnya.

Lily sudah menyukai Arion sebelum berkeinginan untuk menjodohkannya pada Erien. Sekilas, Arion memang tampak bengal dan menyebalkan. Namun jika dikenali lebih jauh, siapapun akan jatuh cinta pada laki-laki itu. Lily yakin itu. Gimana ya bilangnya, pokoknya, Arion itu tipe-tipe menantu idaman untuk para ibu-ibu yang memiliki seorang anak perempuan. Lily yakin, Arion dapat membahagiakan putrinya.

=^^=

"Gimana Pa? Mama batalin perjodohan aku sama om-om mesum itu, kan?" Erien bertanya antusias saat ayah dan Kakaknya memasuki kamar. Erien yakin dengan kejadian kurang ajar yang dibuat om-om mesum itu tadi malam, Ayah dan Kakaknya tidak akan membiarkannya masuk ke kandang singa yang dihuni oleh laki-laki kurang ajar itu. Namun ketika melihat wajah muram keduanya, medadak Erien menjadi pesimis. Sepertinya negosiasi dengan kanjeng ratu tidak berjalan dengan lancar.

"Pa, Kakak, Rien gak akan menikah sama orang itu kan?" tanyanya lagi saat tidak mendapat jawaban apapun dari keduanya.

Saat melihat Tuan Aditama dan Saka yang hanya menggelengkan kepapalanya pasrah, bahu Erien merosot. Dia merasa bahwa kesalahan memasuki club malam itu memang hal terparah yang pernah diperbuatnya.

Tuan Aditama memeluk putrinya mencoba memberikan semangat. Sebenarnya dia masih belum terima jika Erien menikah dengan usia semuda ini, dengan siapapun itu. Apalagi jika dengan bocah gemblung kurang ajar yang datang tadi malam. Hanya saja, melihat istrinya yang bersikeras seperti itu, sepertinya Aditama perlu mempertimbangkan untuk berbincang antar laki-laki dengan bocah gemblung pilihan istrinya.

"Kamu tenang, aja. Papa gak mungkin biarin kamu bersama dengan laki-laki yang tidak pantas. Kalau mama bersekiras menjodohkan kamu sama bocah gemblung itu, Papa akan membuat laki-laki itu menjadi pantas untuk kamu," kata Tuan Aditama.

"Maksud Papa?" Saka dan Erien bertanya berbarengan. Jangan bilang Papanya itu sedikit luluh dan membiarkan perjodohan ini terjadi?

"Papa gak mungkin setuju dengan perjodohan konyol ini, kan?" tanya Saka waswas. Aditama tidak menjawabnya. Diapun ragu. Namun setiap orang berhak diberikan kesempatan untuk membuktikan dirinya kan?

Home Under The Stars [Terbit]Where stories live. Discover now