2. Kelinci Gusu

6.9K 576 63
                                    

Wei Wuxian sedang berjalan-jalan di belakang gunung di Gusu, ia sedang ingin bernostalgia mengenang tempat favoritnya untuk bolos dari kelas sewaktu belajar disini belasan tahun yang lalu. Senyumnya mengembang saat melihat sungai dengan air yang sangat jernih tak jauh dari tempatnya berdiri, bayangan Nie Huaisang dan dirinya saat menangkap ikan dan bermain-main disana masih terlihat jelas. Sungguh masa muda yang menyenangkan, rasanya Wei Wuxian ingin kembali ke masa itu lagi.

Masih dengan sunggingan senyum, Wei Wuxian menengadahkan kepalanya. Tepat di depannya ia melihat batu besar yang dulunya ia jadikan tempat istirahat untuk melepas penat dan suntuk setelah belajar bersama Jiang Cheng dan Nie Huaisang.

"Ahh, indah sekali kenangan-kenangan ini. Air mataku sampai ingin menetes rasanya." Wei Wuxian tertawa kecil sambil mengusap matanya yang hendak mengeluarkan air mata terharunya.

Setelah itu, Wei Wuxian melanjutkan perjalanannya dengan menelusuri jalan setapak di balik gunung itu. Dia teringat sesuatu dan ingin melihat apakah sesuatu yang ia tinggalkan masih ada atau sudah dilenyapkan.

"Wah!" Seru Wei Wuxian saat melihat gulungan putih sebesar bola sepak berada tak jauh darinya. "Dulu kalian belum sebesar ini sewaktu kutinggalkan. Apakah Lan Zhan benar-benar menemukan kalian? Dikasih makan apa kalian sama Hanguang Jun itu sampai bisa gemuk begini?" Tambahnya sambil mengangkat bola sepak berbulu yang ternyata adalah kelinci yang dulu ia pelihara secara diam-diam di Gusu.

Wei Wuxian terlihat sangat senang menggoda dan bermain dengan kelinci-kelinci gemuk dengan bulu putih bersih tanpa noda sedikitpun. Siapapun yang melihat kelinci itu pasti tidak akan bisa menahan untuk tidak menggendongnya karena begitu sangat menggemaskan.

"Tuan muda Wei."

Suara itu tiba-tiba saja datang dan menginterupsi Wei Wuxian yang sedang asyik bermain kelinci, membuatnya menoleh ke asal suara. "Zewujun."

Zewujun atau Lan Xichen menampakkan senyumnya, tangannya yang kosong mengambil salah satu kelinci yang berlarian di kakinya. "Wangji yang merawat mereka semua."

"Benarkah itu Zewujun?"

"Tentu saja. Bahkan ini adalah tempat favoritnya yang baru setelah Jingshi dan Perpustakaan."

"Maksud Zewujun, Lan Zhan juga menghabiskan waktu disini?"

"Ya." Lan Xichen mengembangkan senyum lagi, "Saat Wangji menemukan kelinci-kelinci ini, dia tahu mereka adalah peliharaanmu. Lalu, ketika paman menyuruh untuk melenyapkan mereka, Wangji lah yang bersikukuh untuk tetap membiarkan kelinci itu tinggal di Gusu meski itu melanggar peraturan."

Wei Wuxian tersenyum bangga, dia kira kelincinya sudah benar-benar hilang. Tapi ternyata tidak. Dulu Wei Wuxian hanya asal bicara saja saat mengatakan jika Lan Wangji menemukan kelinci ini lalu membunuhnya, maka itu adalah tindakan yang kejam.

"Tuan muda Wei."

"Iya?"

"Maka dari itu, penuhilah ajakan Wangji untuk mengajakmu tinggal di Gusu. Dia sepertinya sangat senang akrab denganmu."

"Akrab?" Tanya Wei Wuxian seakan mengejek Lan Wangji, "Bahkan dulu dia sangat membenciku dan mengatakan kalau kami tidak akrab. Lihatlah sekarang keadaan terbalik, hahahah."

"Wangji sangat sulit mempercayai oranglain, Tuan muda Wei. Tapi setelah bertemu denganmu, dia ingin terus bersamamu. Bahkan dia mengatakan padaku ingin membawamu ke Gusu dan menyembunyikannya."

"Menyembunyikanku? Ppfftt.." Wei Wuxian menahan tawanya. "Jadi, yang dia katakan tadi serius?"

Lan Xichen tersenyum melihat respon Wei Wuxian, "Jadi, tinggalah di Gusu bersama Wangji. Lagipula Yiling sudah rusak, kau juga tidak mau kembali ke Yunmeng."

Lan Wangji & Wei Wuxian [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora