3. Kota Caiyi

5.9K 557 27
                                    

"Aku akan mengatakannya saja padamu, tidak usah buka baju segala." Wei Wuxian memegang erat kelepak bajunya, samar jika Lan Wangji akan menarik paksa seperti tadi.

"Lukamu perlu diobati."

"Luka? Aku tidak terluka."

Jawaban Wei Wuxian membuat Lan Wangji mengernyit, bagaimana bisa Wei Wuxian tidak punya luka? Luka di dada akibat besi panas yang dilakukan oleh Jiao Jiao sewaktu di gua Xuanwu. Melihat Lan Wangji tidak mempercayainya, Wei Wuxian pun membuka kelepaknya dengan tangannya sendiri.

"Lihatlah." Seru Wei Wuxian.

Lan Wangji melebarkan matanya sedikit, dada Wei Wuxian tampak mulus dan baik-baik saja. Pandangannya beralih pada mata Wei Wuxian, seakan bertanya kemanakah luka yang sangat sulit disembuhkan itu? Bahkan punya Lan Wangji saja meski sudah sembuh tetapi bekasnya tidak dapat dihilangkan.

"Hei Lan Zhan, apa kau lupa tubuh siapa yang aku pakai ini? Tentu saja luka di tubuhku yang lama tidak akan ikut ke tubuh baruku. Wajah Mo Xuanyu ini memang mirip sekali dengan wajahku. Aiyaa, membuatku harus memakai topeng kemana-mana."

Mendengar Wei Wuxian menjelaskan seperti itu, akhirnya Lan Wangji pun mengalah. Ia kembali pada tempat duduk yang tadi ia tempati. Oh iya, tadi Lan Wangji sangat ngotot ingin melucuti seluruh pakaian Wei Wuxian, ingin melihat luka-luka yang ada pada tubuh sahabatnya itu dan ingin memgobatinya. Namun, Wei Wuxian malah merasa Lan Wangji ini sangat aneh, seperti ingin melakukan sesuatu yang iya-iya padanya. Jadi, Wei Wuxian berusaha menghindari Lan Wangji sampai Wangji kesal dan ingin menarik paksa pakaian Wei Wuxian membuat Wei Wuxian berteriak.

"Maaf."

Ucap Lan Wangji tiba-tiba tanpa menatap lawan bicaranya, ia malah fokus menatap pada teh hijau yang sudah tersaji di depannya, saat Wei Wuxian sudah mendudukkan pantatnya di kursi lesehan yang berhadapan dengan Lan Wangji. Hal itu membuat Wei Wuxian sedikit menyeringai, ia berfikir tidak semudah itu Wangji akan mendapatkan maaf darinya setelah kejadian tadi, Wei Wuxian menggaruk hidungnya dengan telunjuk. Kebiasaannya saat memikirkan ide jahil.

"Kau pikir aku akan langsung memaafkanmu atas tindakan lancang ini, Lan Zhan?"

Lan Zhan akhirnya menatap Wei Wuxian, ia merasa nada yang dikeluarkan Wei Wuxian terdengar seperti ancaman, atau sedang marah? Bagaimana kalau Wei Wuxian akan pergi dari Gusu setelah ini?

"Kau mau apa?"

Wei Wuxian tampak berfikir, ia mengetuk-ngetukkan telunjuknya di pelipis. Beberapa saat kemudian, sebuah ide terlintas. "Umm...Bagaimana kalau ditukar dengan anggur senyum kaisar?" Yang pada kenyataannya itu hanya modus belaka.

Mendengar permintaan ah, modus tepatnya dari Wei Wuxian, membuat Lan Wangji mamasang wajah datar kembali. Ia melanjutkan menyeruput teh hijaunya dan menghiraukan Wei Wuxian yang tengah memanyunkan bibirnya ke depan.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, besok kau harus membawaku ke kota Caiyi untuk minum anggur senyum kaisar." Tegas Wei Wuxian, ia membayangkan bagaimana rasa dan aroma dari anggur senyum kaisar yang sangat terkenal dari Gusu tersebut.

.

.

.

WangXian

.

.

.

Keesokan harinya...

Lan Wangji berjalan dengan tenang sambil membawa Bichen di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia simpan di belakang pinggang. Cara berjalan khas sekte Gusu Lan, wajah datar yang selalu ia pasang kini bertambah datar ketika melihat seseorang yang seakan-akan manusia lupa usia berjalan dengan riang di depannya.

Lan Wangji & Wei Wuxian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang