BAG IV|Like Star

325 16 0
                                    

Pagi itu zora masih berguling di kasur nya mengingat kemarin ada seorang pria tampan yang dikenali semua orang melamarnya secara dadakan.

"Apaan si, zora.. Kemaren itu cuma mimpi.. Ribet banget si.. Kerja sekarang.. "ucap zora menyadarkan dirinya.

Menepuk kedua pipinya sekeras mungkin agar sadar dari mimpinya itu.

Alrescha cooperation..
Seperti biasa zora selalu berkeliling melihat kerja para tim pada bidang masing masing.

"Always kok bu.. Semuanya siap.. Tinggal ntar kita buat laporan masing masing ke ibu kan? "ucap Gilang dengan santai.

Ya.. Hampir seluruh karyawan perusahaan mengobrol dengan zora secara santai. Tidak dengan formal sekalipun posisi zora memang seperti wakil CEO dalam perusahaan.

Zora terkekeh mendengar semangat gilang yang dulunya saat menjadi junior ia ajari perlahan dan sekarang malah menjadi ketua timnya.

"Zora yah?"

Zora terkejut dengan kedatangan Tuan Alrescha (Ayah Aslan) sendiri dibelakangnya.

"Ah.. Tuan?.. Senang bisa bertemu lagi.. "
"Haha.. Seperti biasa kau selalu sopan, aku ini sudah mengganggapmu anakku.. Haha.. Bagaimana keadaan perusahaan?.. Ah.. Klo kamu yang urus.. Tentu berjalan dengan lancar ya.. "Ucap tuan alrescha disambut tawa memuji pada zora.

"Semuanya.. Laporan bisa dikumpulin nanti jam 2 yah.. Soalnya kita ngerjar target klien.."

Semua pandangan teralih ke arah sumber suara. Mereka yang melihatnya segera jengah dengan omongan seorang perempuan dengan blus merah ketat itu.

"Oiya.. Kalian juga bisa ke Rhea kok.. Jadi ga harus ke aku semua.. "Ucap Zora sambil tersenyum tulus.

Helaan nafas diam diam dihembuskan oleh karyawan yang ada.

"Zora.. Dia siapa yah? "Ucap tuan Alrescha bingung mendapati wanita seperti ini di perusahaan nya.

Bagaimana tidak kesal.. Penampilan Rhea seperti orang yang tengah berda di club terlalu terbuka.

"Dia Rhea Luna Halley, Tuan.. Dia sekre--"
"Perkenalkan tuan.. Saya sekretaris andalan tuan Auva dalam perusahaan Alrescha ini.. Nama saya Rhea Luna Halley.. "Ucap Rhea mengajukan tangannya pada tuan alrescha.

Mendengar apa yang dikatakan rhea membuat dahi tuan alrescha mengerut.

"Bukannya sekretarisnya itu kamu zora?"
"Ah.. Dia sekretaris dua, tuan.. Yang bantu saya--"
"Maksud kamu apa, Bu Aozora? Bukannya ibu menggantikan saya menjadi sekretaris perusahaan selama 2 tahun lebih selama saya di luar negri??"

Semua yang ada disana tercegang. Memang benar bila zora baru diangkat menjadi sekretaris 2 tahun lebih yang lalu. Dan masuk akal pula yang dibilang Rhea. Karena kedatangan rhea di perusahaan yang langsung menjadi sekretaris.

"Maksud kamu.. "Ucapan zora seakan tercekat di tenggorokan.
"Zora.. Kayaknya tim perencanaan perusahaan belum kamu cek.. Coba cek dulu.. Saya yang urus masalah laporannya.." Ucap rhea dengan senyumnya.

Zora tanpa sadar pamit undur diri untuk pergi sejauh jauhnya dari suasana itu.

Di toilet..

"Hh.. Pengganti??.. Apa maksud rhea bilang kayak gitu.. Perasaan aslan aja bilangnya dia skretaris dua doank buat bantu gue.. " Gumam zora didalam kotak toilet itu.

Ia masih hingung dengan apa yang dibilang rhea. Kenapa rhea harus berbohong seperti itu apalagi didepan banyak orang dan bahkan didepan Tuan Alrescha.

"Hh..  Ga nyangka gue.. Ternyata bu zora cuma sekretaris pengganti yah.. "
"Lagaknya kaya sekretaris satu satunya di perusahaan ternyata.."
"Kan gue udah bilang.. Bu zora itu kayaknya nyogok tuan auva deh buat dapetin jabatan sekretaris di perusahaan.."
"Ih.. Klo itu emang bener.. Yaampun ga nyangka yah.. Sok suci banget zora.. "

Mikrokosmos (You're my world) (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora