Home

8.3K 477 78
                                    

Rate gausalah ditanya. Abis ini juga udh jorok

________

"Kau basah"

Ucap Yoongi dengan suara raspy pelannya. Ia tahu bahwa Yoongi sudah tidak tahan lagi. Jimin hanya bisa melihat bagaimana Yoongi menggesek lubang senggamanya dari luar. Jimin dapat merasakan kerasnya milik Yoongi. Ia lekas memainkan kedua putingnya sambil menunggu penis itu masuk kedalamnya.

"Kau basah, Jiminnie"

Jimin menggigit bibirnya. Ucapan retorik itu sontak membuatnya tinggi. Mendengar pasangannya mengatakan keadaan dirinya benar benar membuatnya sadar bahwa Yoongi adalah pacar terbaik yang ia miliki, khususnya dalam hal bercinta

Yoongi adalah paket lengkap untuknya. Dari perlakuannya yang intens dan protektif, nada suara serak yang selalu mempunyai daya tarik tersendiri, Wajah dingin nan tampan ditambah tatapan yang selalu terlihat menelanjanginya yang dapat membuat Jimin meremang setiap sedang menatapnya

Sedangkan Yoongi sekarang sedang menyusu di puting Jimin. Badan Jimin tersentak bersamaan dengan hujaman penis Yoongi.

Jimin melebarkan kakinya saat Yoongi menghentaknya kuat. Tubuhnya membusur membuat Yoongi semakin nikmat melumat puncak dadanya yang selalu menjadi favoritnya selain tembakau beracun yang selalu ia hisap.

"H-hyung—!"

Nafasnya semakin berat serta isi kepalanya semakin keruh. Dirinya tak dapat berpikir apa apa lagi akibat stimulus yang diberikan sang kekasih. Tangan besar Yoongi memegang sisi pinggang Jimin hanya untuk mempercepat hentakannya sedangkan yang dihentak hanya bisa merengek sambil menarik sprei kuat kuat. Suara penyatuan semakin nyaring, senada dengan eratan rahang sang dominan yang kini sedang mempercepat hujamannya.

Jimin merasa seratus persen tak berdaya saat ini, saat dirinya kini jelas jelas sedang disetubuhi oleh rival sejatinya. Kedua ketua gang yang anehnya bersatu karena salah satunya memberi kesempatan hidup. Tak ada seorangpun yang tahu hubungan mereka selain diri mereka sendiri.

Terlebih, saat Yoongi mencium bibirnya pertama kali setelah membuatnya babak belur saat itu, Jimin paham bahwa dirinya ternyata menginginkan sang rival. Keinginan yang timbul dari lubuk hatinya yang paling dalam. Tambah terpesona saat melihat sang rival mengobati seluruh luka lukanya dengan telaten, hingga dirinya malu untuk menatap ke seseorang penyebab dirinya babak belur.

"Aku bisa saja menghabisimu di tempat, Jiminnie. Tapi aku tidak mau"

Jimin akhirnya mengangkat kepalanya untuk menatap manik Onyx yang sedari tadi tak lepas menatapnya. Tak lama telapak besar itu terasa di pipinya, dengan ibu jari mengusap bibir plumpnya. Mata Yoongi kini terfokus ke bibir tebal itu, sedangkan Jimin menjadi merah dan menggigit bibir bawahnya.

Entah apa yang terjadi di kepala mereka saat itu, mereka mulai melumat rakus bibir satu sama lain. Jimin hanya bisa meremat baju sang dominan dengan kencang saat ciuman itu semakin menuntut.

Jimin mendesah saat Yoongi mengecup leher sembari kedua jarinya menembus lubang senggamanya, apalagi saat dirinya mengaduk liang itu dengan perlahan dan pasti.

Jimin menjerit ketika merasakan sebuah penis yang pertama kali menembus lubang senggamanya. Mereka bersitatap, bersaksikan air mata yang mulai mengintip di mata bulat sang submisif setiap hentakan demi hentakan.

"Aku mencintaimu.."

Air mata itu akhirnya terjatuh saat Yoongi menciumnya kembali sembali mempercepat temponya. Di sela ciuman, Yoongi menggeram.

Yoonmin RandomWhere stories live. Discover now