#29

461 74 1
                                    

Hubungannya dengan Tara memang belum benar-benar baikan, pria itu tidak ingin memberikan komitmen jika ia sendiri belum yakin bagaimana akhir kisah mereka. Akan tetapi, akhir-akhir ini Naya telah terlihat membaik yang membuat penghuni rumah dapat bernapas lega.

Gadis itu kini terlihat semangat beraktifitas, buktinya pukul enam pagi Naya telah bangun, tanpa harus dibangunkan. Suatu prestasi yang patut dituliskan dalam sejarah hidup seorang Tsanaya Maharani.

"Tumben bangun sendiri, Kak?" tanya Dea begitu Naya muncul di dapur. Naya yang tahu diri pun hanya tersenyum tipis yang sarat akan makna.

"Gapapa, pengen aja."

Pengen saja katanya? Ini seorang Naya yang kalau tidak dibangunkan bisa bablas tidur sampai sore—bahkan menurut analisis Gio, Naya bahkan bisa tidur 24 jam full—dan hari ini ingin bangun pagi, sepertinya hari ini matahari terbit dari barat.

Setelah memakan dua lembar roti dengan selai strawberry kesukaannya, Naya pun meninggalkan Dea yang masih sibuk di dapur.

"Alghi! Gio!" Suara nyaring Naya terdengar hampir ke seluruh penjuru rumah. Alghi dan Gio yang disebut namanya pun sontak bangun dari tidur masing-masing dan menuju ke tempat suara Naya berasal. Tak hanya kedua pria itu yang datang, Arin dan Dea pun turut menyusul.

Saat tiba di gudang—kamar khusus untuk menyimpan barang-barang jualan online shop Naya—keempatnya menemukan Naya yang menatap mereka dengan kesal sambil berkacak pinggang.

"Kenapa, Mba?" tanya Alghi agak takut akan raut wajah Naya yang lagi siaga satu.

"Ini kenapa barang-barangnya lambak begini? Kalian ini beberapa hari gak Mba pantau kacau begini," ucap Naya memulai omelannya.

"Kalau barangnya rusak gimana? Tadi juga Mba cek banyak pesanan yang belum dikirim. Gimana sih? Mba pikir kalian itu bisa Mba andalin, tapi malah gini. Inikan tanggung jawab kalian berdua." Naya itu termasuk kategori jarang marah, tapi kalau lagi marah anak-anak memilih untuk diam. Kalau tidak, sampai sebulan kemudian gadis itu akan terus membahas masalah itu.

"Kamu juga Dea, Arin. Kok gak mantau mereka sih?" Naya terus melanjutkan aksi mengomelnya, sedangkan Lia yang telat menyusul ke gudang pun langsung balik arah lagi ke kamarnya demi untuk kesehatan indera pendengarannya.

Untungnya tak sampai sejam kemudian, pawang Naya datang dan membawa gadis itu untuk joging sehingga anak-anak dapat menyelamatkan kuping mereka yang mulai panas akan omelan Naya.

Tbc....

30 Desember 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 Desember 2019

LOVE FOOLISH (31DWC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang