Bolos (Repost)

34.5K 1.1K 31
                                    


🥖🥖🥖

"Auu.. auu Astaghfirullah" Kakinya kejedot pinggiran tempat tidur. Sambil berjinjit menahan sakit di jempol kaki Haura menyambar kerudung di atas sofa kemudian memakainya secepat kilat.

Drrrtt...drrrtttt..

Nada panggil kembali mengalun dari ponsel miliknya.

"Aishh gak sabaran banget tuh bocah" gerutunya. Lagian salah dirinya juga habis subuh malah tidur lagi dan lupa menyetel alarm, alhasil terbangun jam 07. 47. Mana belum mandi.

Ini bukan salah Haura. Ini 100% salah suami es baloknya yang semalam tiba-tiba berubah jadi aneh seperti itu. Gara-gara video call dengan Aslam dan segala kata-kata yang di lontaran laki-laki itu menyebabkan Haura tidak bisa tidur hingga jam 2 pagi.

Setelah Aslam menyuruh untuk tidur dan meminta membiarkan video call tetap tersambung, Haura mematikan panggilan itu sepihak dengan aslasan ponselnya kehabisan daya.

Sungguh, menurut Haura itu sudah tidak baik bagi kesehatan jantung dan mentalnya. Namun setelahnya dia tidak bisa memejamkan mata, hanya berguling-guling tak karuan dengan muka memerah dan jantung berdegub kencang.

Ahh ingatkan Haura untuk tidak lagi menerima video call Aslam, apa pun caranya dia harus menyiapkan alasan.

"Iyaaa...bentar ini gue mau turun" Haura mengangkat panggilan sambil menyambar keycard dan memasang sendal hotel. Gadis itu segera keluar kamar dan menuju lantai 6 untuk sarapan.

"APAA? Aishhh, kenapa gak bilang dari tadi sih"

"........"

"Trus gue sarapan sendiri ini?"

"......."

"Yo dah, tag in kursi buat gue"

"........"

"Dahh Assalamualaikum" Haura menatap gusar ponselnya. Ternyata Kanza dan Safa sudah duluan sarapan dan mereka sudah sampai di The Sunan Hotel untuk mengikuti Seminar hari Ke 2.

Haura memeriksa riwayat panggilan dan room chatnya.

"Hufff pantesan" sungut Haura pelan. Kanza dan Safa sudah spam chat dan panggilan dari jam setengah 7 pagi, pantas saja kedua sahabatnya itu meninggalkannya.

"Bangunin ke kamar kek" gerutunya, kemudian memencet tombol 6 setelah berada dalam lift. Ada beberapa orang lain di dalam lift. Haura kembali sibuk dengan ponselnya.

"Ehmm..."

"Kkkkkk.."

Haura hanya acuh. Ia tengah sibuk memikirkan jawaban untuk chat Aslam yang baru ia buka.

"Ehhm mba itu sendalnya kebalik"

"Hmh? Saya?" Haura menunjuk dirinya.
Lelaki petugas hotel itu melirik ke kaki Haura. Kemudian mata Haura turun ke arah kakinya.

Plakk.. Dia menepuk jidat.

Haura mengangguk lalu mengucapkan terima kasih.

Tling...

Lift terbuka di lantai 6 Haura langsung kabur.

"Bobroknya aku ya Allah, gara-gara kak Aslam nih" sungutnya setelah memakai sendal dengan benar.

🍃🍃🍃

"Yaaa.... ulang-ulang Ra" Ujar Safa

"Ihhh ekspresi gue kek nahan eeq gitu, lagi" Kanza menyerahkan kembali ponsel kepada Haura.

"Kok kaki gue miring?"

"Duhh senyum gue belum semanis Irene"

"Lagi, kebahagian gue gak terpacar"

TASTE YOU! [18+](END✔)Where stories live. Discover now