[15] Suholkay

1K 182 194
                                    

"Dalam rangka merayakan proyek solo gue, gue mau traktir anak-anak EXO makan daging sapi!" Suho berteriak lantang di ruang ganti sehabis manggung hari itu. "DO sama Xiumin lagi libur. Dia janji mau gabung!" Semangat banget Suho bikin pengumuman.

Semakin ke sini, anak-anak EXO jadi punya project mandiri. Semakin sibuk sendiri-sendiri, semakin jarang kumpul. Jarang-jarang bisa manggung atau datang ke acara bareng. Bahkan buat latihan koreo pun kadang mereka nggak punya waktu. Apalagi DO sama Xiumin wamil. Meski pendatang baru di antara mereka, aku suka kangen ngumpul-ngumpul cengok begini.

Mungkin sebagai leader, Suho paham hal itu. Dia pengin semua kumpul-kumpul, sharing satu sama lain biar kompak lagi. Jadi inilah yang dilakukan pria kaya raya yang sebenernya nggak butuh duit sebagai idol itu.

Semua orang bertepuk tangan. Termasuk aku yang sedang mijiting Bang Kai, ikut terlonjak-lonjak girang.

Mata Suho jatuh padaku. "EXO member, Sal. Lo bukan." Dia ngomong begitu dengan muka lempeng.

Aku mengerjap. Ini maksudnya aku nggak diajak gitu? Maksudnya aku tertolak gitu? ASTAGA! NYESEK! Orang kaya pelit!

"Yuk! Yuk!" Tepuk tangan semua orang berhenti karena Suho mengajak mereka bangkit berdiri.

Aku masih cengo sementara Kai sudah bangkit berdiri. Dia sudah berjalan selangkah tapi aku nggak bergerak. Sepertinya dia sadar aku jadi aneh, jadi dia berbalik.

"Kenapa lo?" tanya Kai dengan tampang bingung.

"Gue langsung balik bareng driver habis nge-drop kalian di restoran kalau begitu."

"Loh, kenapa begitu?" Kai balik mendekatiku. Matanya menatapku lekat penuh selidik. "Janjian sama orang lain?"

Kai nggak peka banget deh, pakai nanya. Kupingnya nggak dengar aku habis ditolak sama Suho. "Nggak. Pengin pulang saja." Mending bilang begitu biar kesannya nggak mengenaskan.

"Lo kan, belum makan."

"Nggak lapar." Tapi emang dasar perut sialan nggak bisa diajak kompakan. Habis bilang begitu, perutku bunyi kencang banget.

Kai mendengus menatap perutku.

"KAI BURUAN!" Baekhyun berbalik ke ruangan buat manggil Kai yang kelamaan nggak nyusul-nyusul padahal yang lain udah cabut.

"Sebentar, hyung."

Tuh, kan. Bahkan Baekhyun yang biasanya baik nggak ngajak aku. Dia cabut lagi gitu saja. Sedih banget astaga. Selama ini aku dianggap apa.

"Yuk," Kai mengulurkan tangan. Kenapa pakai ngulurin tangan coba? "Keburu ditinggal yang lain, Sal. Buruan. Apa mau gue gendong?"

Yah, biar nggak ikut makan-makan kan, gue tetap harus pulang. Jadi aku berdiri dan berjalan di sebelah Kai. Nggak pakai gandengan astaga, nggak usah melotot gitu kalian!

Pengertian lo, Sal. Jangan sentuh-sentuh, Kai!

oOo

Mobil van itu merapat di depan restoran. Para member EXO turun. Aku berkeras di dalam mobil.

"Lo nggak ikut?" tanya Kai melihatku tidak kunjung turun.

"Nggaklah. Kan, khusus buat member. Manager Choi saja nggak ikut." Aku menyamankan diri di kursi. Padahal aroma daging sapi dibakar dalam restoran tercium sampai sini. Menggiurkan banget. Perutku bunyi lagi. Sialan emang. Sialan! Perut biasa makan Indom** lihat daging berkhianat.

Kai tertawa. Aku langsung melotot. Tahu aku kesal dia langsung melipat bibir meredam tawa. "Ya sudah, kalau nggak mau gabung sama mereka, kita cari makan sendiri aja. Gimana?"

Love Shot ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang