Averro - 18

624 41 8
                                    

Meski takut tiba-tiba lo ninggalin gue lagi, tapi hati gue selalu maksa untuk ngasih kesempatan ke lo.
•Ava•

Ava dan Verro sudah ada di mobil. Verro sungguhan mengantar Ava pulang. Sepanjang perjalanan, Ava cemas kalau tiba-tiba Verro menurunkannya dan meninggalkan dirinya sendiri.

"Rumah lo kok sepi gitu sih Va? Kayak gak ada orangnya," tanya Verro memecah keheningan. Sontak Ava langsung ingat kalau dia tidak tinggal di situ sedangkan Verro sedang melajukan mobilnya ke arah rumahnya. Bagaimana mungkin ia tak sadar kalau jalannya berlawanan dengan arah apartemennya.

"Ver," panggil Ava.

"Iya?"

"Puter balik aja," ujar Ava.

"Eh? Kenapa?" tanya Verro.

"Gue gak tinggal di rumah. Gue tinggal di apartemen," jawab Ava dengan cepat.

"Oh, gue kirain lo tinggal di rumah. Yaudah kita puter balik," ujar Verro akhirnya.

Ava nggak tinggal bareng orang tuanya? Bener juga! Waktu gue kesana buat nyari Ava, Papanya malah bilang gak tau Ava di mana. Masa sih Ava kabur? Tapi kenapa?

"Kenapa nggak tinggal bareng ortu lo Va?" tanya Verro penasaran.

Sontak Ava kaget mendengar pertanyaan Verro. Pertanyaan itu sangat sensitif baginya. Tanpa menjawab pertanyaan Verro, Ava memalingkan wajah ke samping dan melihat mobil-mobil yang menyalipnya.

"Ah, maaf. Kayaknya privasi ya," ujar Verro cepat begitu melihat reaksi Ava.

Hening. Tidak ada yang bersuara. Bahkan tidak terdengar lagu diputar. Ava tetap melihat ke arah luar sedangkan Verro sibuk menyetir.

"Ver," panggil Ava lagi.

"Ya?" sahut Verro cepat.

"Gak jadi," ujar Ava mengurungkan niatnya bertanya.

"Apa? Jangan buat penasaran dong Va. Penasaran banget nih gue," rutuk Verro sambil sesekali menoleh ke arah Ava.

"Ah udah sampe. Berhenti disitu. Itu apartemen gue," ujar Ava begitu melihat apartemen yang ia tinggali.

"Tadi mau ngomong apa?" tanya Verro sekali lagi saat Ava hendak membuka pintu.

"Lupain aja," balas Ava dan keluar.

"Makasih," ujarnya lagi dan masuk ke apartemennya.

Verro yang diperlakukan seperti itu pun gemas di buatnya. Ia bisa-bisa mati penasaran karena Ava.

Argh, mau ngomong apa sih dia tadi? Bikin penasaran aja.

️☀️☀️

Jam menunjukkan pukul 20.30 dan Ava masih duduk termenung di balkon kamarnya. Matanya menatap langit yang penuh dengan bintang. Ia memikirkan cara agar bisa menemukan Mom-nya.

Apa gue harus cek semua rumah sakit jiwa yang ada di sini? Tapi kalo Mom di taruh RSJ luar kota gimana? Tapi apa salahnya nyoba kan?

AverroWhere stories live. Discover now