Bagian 5

5 7 3
                                    

"Ridwan, kita perlu bicara sekarang." panggil Zahra saat ia dapat mengejar Ridwan yang langsung melenggang pergi.

"Tempat biasa." ucap Ridwan dengan nada datar.

Seketika itu Zahra mengikuti jalannya Ridwan yang menuju ke tempat biasa. Jarak dari tempat ini ke tempat biasa itu cukup jauh. Tapi mau bagaimana lagi, Zahra mengikuti Ridwan yang jalan tepat di depannya.

Setelah sampai tepatnya seperti alun-alun yang didepannya itu ada sebuah danau. Lalu ada sebuah rumah pohon besar dan indah yang menjulang tinggi menghadap ke arah danau.

"Kamu mengkhianati komitmen kita, Ra?"

"Ridwan, aku bisa jelasin."

"Jelasin apa, Zahra!"

Seketika Zahra sediki menegang karena suara bentakan Ridwan. Sepanjang ia mengenal Ridwan, tak pernah sekalipun Ridwan berbicara dengan nada tinggi. Ia sangat begitu lemah lembut ke semua perempuan, terutama Zahra.

"Ini semuanya bukan kesalahan Zahra." balas Zahra tak kalah dengan nada tinggi juga.

Ridwan hanya terpaku tak mengerti.

"Zahra kyak ginih. Karena perbuatan kamu sendiri. Aku capek, aku berhak bahagia. Aku gamungkin harus terluka saat melihat kamu sama dia."

"Dia? Dia siapa?" tanya Ridwan bingung.

"Zahra, kita berakhir dengan baik-baik dan adanya komitmen. Bukan ini yang aku mau akhirnya, kita saling menghindar dan akhirnya kamu sama Fauzan?"

"Ya. Memang betul, Zahra sama Fauzan memang ada hubungan sejak 1 tahun yang lalu. Tapi itu karena kamu sendiri, Ridwan!!"

"Maksud kamu apa?"

"Saat kamu jalan sama mantan kamu!! Aku pura-pura gatau, tapi aku berpikir kita mengakhiri ini karena ada datangnya masa lalu kamu lagi. Bukan karena komitmen atau apalah. Makannya Zahra berani sama Fauzan. Jadi ini bukan masalah Zahra."

Flashback On

Saat itu Ridwan dan Zahra masih kelas 9 SMP. Begitupun dengan Fauzan dan teman-teman lainnya. Ridwan dan Fauzan sendiri satu sekolahan, bahkan satu ekskul dan satu kelas. Mereka juga bahkan sudah bersahabat sejak SD. Tak lain, Rahma pun sudah bersahabat dengan Ridwan dan Fauzan sejak satu ekskul tersebut, yaitu Pramuka. Yang menjadi organisasi yang ditekuninya hingga sekarang dan nanti.

Tak jarang bagi mereka menghabiskan waktu dengan kebersamaan. Hingga muncul lah benih-benih cinta Rahma untuk Fauzan. Tetapi Rahma tak berani mengungkapkan ia hanya memendam dengan diam.

Hingga sampai antara perkenalan Zahra dan Ridwan yang tanpa sengaja karena awal dari chatingan.

Zahra
Assalamualaikum, Save yah
#Zahra

Ridwan
Waalaikumsalam, Oke

Tak terasa yang awalnya hanya begitu dapat membuat hubungan mereka lebih akrab. Dari mulai chatingan yang setiap hari, perhatian dan lainnya membuat akhirnya Ridwan dan Zahra menjalin hubungan.

Tak ada yang tau diantara mereka semua. Fauzan dan Rahma yang menjadi sahabatnya Ridwan tak tau akan hal itu, begitupula dengan Ica dan Indra yang menjadi sahabatnya Zahra pun tak mengetahui sama sekali.

Hingga kelulusan tiba, dan rencana masuk sekolah menengah atas. Ridwan dan Zahra sudah bersepakat akan masuk sekolah favorit tersebut.

Teman-teman Zahra dan Ridwan pun ikut bersama dengan mereka. Akhirnya mereka saling kenal satu sama lain, ditambah  berkenalan dengan sepasang kekasih yaitu Lala dan Deni.

Dari awal itu lah persahabatan mereka terjalin. Tapi hubungan Ridwan dan Zahra masih tertutup rapat. Teman-temannya tak ada rasa curiga kepada Ridwan dan Zahra. Sikap perhatian Ridwan kepada Zahra ia anggap sebagai formalitas persahabatan saja.

Tapi bukan itu yang nyatanya. Hingga takdir harus berkata lain. Dua insan yang saling mencintai itu harus terpaksa mengakhiri hubungan itu.

"Ridwan, aku ngkk diizinin pacaran sama Bunda dan Ayah. Apalagi sama Mas Ibam."

"Gapapa, mungkin kita sampai disini saja Zahra."

"Dengan mudahnya kamu melepas Zahra?"

"Bukan itu maksud aku, percayalah komitmen itu lebih penting dari sebuah pacaran. Suatu saat jika kita ditakdirkan bersama lagi maka kita akan kembali dipersatukan."

"Tapi gimana kalau kamu gabisa nunggu aku?"

"Kita sama-sama nunggu dan jaga hati untuk komitmen kita, Ra. Kamu percaya kan sama aku."

Dan akhirnya mereka harus berakhir dan dipastikan dengan komitmen. Walau belum tentu itu apa benarnya.

Terkadang perasaan dapat berubah kapan saja.

"Tapi kita jalanin hari biasanya seperti biasanya. Jalanin persahabatan tanpa harus melibatkan ini." kata Ridwan berpesan kepada Zahra.

Ya. Mereka menjalin persahabatan dengan sungguhan.

Tapi, ketika itu Zahra melihat Ridwan dengan Rita yang ia kenali gadis itu adalah mantan kekasihnya dulu.

Zahra berpikir, untuk apa mereka bertemu? Mungkin ini alasan Ridwan dengan mudahnya melepas Zahra. Tanpa penjelasan apapun Zahra menganggap jika Ridwan ada hubungan lagi dengan Rita.

Zahra setiap kali menghindari Ridwan. Namun Ridwan tak menyadari akan hal itu karena sangat mempercayai gadisnya itu.

Luka yang dirasakan Zahra kala itu membuat ia tak berani mengungkapkan. Ia hanya memendamnya dengan dia. Hingga siapa tau, kebersamaan Zahra dan Fauzan terlalu dekat dan semakin dekat.

Alasan Zahra tak mau terbuka karena takut Ridwan kecewa. Jika berpikir, untuk apa Zahra takut. Lagi pula Ridwan duluan yang sudah memutuskan komitmen ini. Tapi Zahra masih menghargai itu.

Perasaan Rahma pun begitu masih sama sejak dulu. Ia masih mencintai Fauzan dengan diam. Walau ia menyadari akan satu hal, Fauzan lebih dekat dengan Zahra akhir-akhir ini. Rahma pun percaya kepada Zahra yang notabanennya sahabat dekat Rahma, dan rasa cinta membuat ia percaya kepada Fauzan.

Hingga kecurigaan mulai lah bermunculan. Dari kata teman-temannya dan dari penglihatannya sendiri. Ya. Memang betul Zahra dan Fauzan ada hubungan khusus.

Flashback Off

"Saat itu aku lihat kamu sama Rita, Wan. Jadi jangan sepenuhnya ini salah aku."

"Rita itu sepupu aku. Aku juga baru tau saat itu. Saat ada keperluan keluarga. Zaman anak monyet mana tau sih, Ra." jelas Ridwan yang ternyata ia baru ketahui jika dirinya dan Rita punya hubungan sepupu.

"Aku minta maaf." kata Zahra lalu pergi meninggalkan Ridwan yang mematung.

~~~

My Perfect Scout Coach (Tamat)Where stories live. Discover now