O4

814 54 2
                                    

Gais...
Makasih dah mau baca cerita aku...
Jangan lupa vote nya gais...
Bantu aku biar semangat ngebuat cerita ini...
Langsung kecerita nya...
Makasih atas vote kalian semua...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari yang biasa di bistro.

Tiba-tiba saja Noel datang dan bilang
"Mina, kamu bisa bantu aku?" Kata Noel yang panik.

"Bantu apa? Jangan aneh-aneh loh." Kata ku yang heran melihat tingkah laku Noel.

"Kau bisa gak, untuk mata-matai Keiichiro?" Kata Noel yang sangat hati-hati.

"Gak." Kata ku yang sangat kesal.

"Please lah, sekali aja kau bantu kakak mu ini." Permohonan Noel yang gak bisa aku tolak.

"Baiklah sekali ini aja." Kata ku yang pasrah.

"Iya, nanti aku kasih uang buat kau belanja." Tawaran Noel yang tidak bisa ku tolak

"Gitu dong, baru kakak kesayangan ku." Pujian ku untuk Noel karena akhir nya aku bisa belanja juga.

"Kalo ada sesuatu langsung telfon aku." Kata Noel yang manis.

"Iya, aku siap-siap dulu." Kata ku yang langsung naik ke atas untuk siap-siap

Saat sampai di mall yang dibilang Noel, aku langsung mencari Keiichiro.

Aku melihat seorang laki-laki gagah yang berdiri di depan ku.

"Keiichiro." Teriakan ku sambil menepuk pundak nya.

"Mina, ngapain kau di sini?" Tanya Keiichiro yang membuat ku terdiam beberapa detik.

"Aku hanya ingin belanja seperti perempuan biasa." Kata ku yang tersenyum tipis.

"Oh, boleh ku temani." Kata Keiichiro.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri." Kata ku yang ingin pergi menjauh dari Keiichiro.

"Tidak, aku ingin menemani mu, kan kau tidak tau tempat-tempat di sini." Kata Keiichiro yang mengandeng tangan ku untuk berkeliling.


Keiichiro itu orang nya peka banget. Aku lihat benda itu pasti akan dibelikan. Dia itu adalah orang yang paling peka yang pernah ku temui.

Saat kita berjalan menuju toko kosmetik tiba-tiba lampunya mall nya mati. Aku di situ panik sekali.

Ternyata yang di bilang Noel itu benar. Ada gangler di sini. Aku takut sekali. Sampai-sampai aku memeluk Keiichiro.

Tenang aku akan mengalah kan gangler itu. Aku di situ hanya bisa menangis, kerena jujur aku takut sekali dengan kegelapan.

Pelukan Keiichiro semakin erat.
"Tenang Mina, ada aku disini. Jangan kuatir stukasa, Noel dan sakuya akan datang. Tunggu aku disini." Kata Keiichiro yang menenangkan ku.

"Jangan pergi dari ku. Aku takut." Kata ku yang menangis di dalam pelukan Keiichiro

"Jangan menangis Mina, tenanglah." Kata Keiichiro yang berusaha menenangkan ku.

"Jangan pergi dari ku sebelum mereka datang. Aku sangat takut kegelapan." Kata ku yang menangis.

"Baiklah, aku akan tetap disini untuk menjaga mu." Kata Keiichiro yang membuat ku terdiam dari tangisan ku

Beberapa menit kemudian Stukasa, Noel, dan sakuya datang. Aku di situ langsung memeluk kakak ku. Aku menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan kakak ku.

"Noel, kenapa kau datang nya lama sekali. Kau tau kan aku sangat takut kegelapan." Kata ku yang langsung memeluk Noel.

"Maaf adik kecil ku. Maaf kan kakak mu ini ya. Jangan nangis dong kan kakak mu udah di sini." Kata Noel yang berusaha menggunakan ku.

Di pelukan Noel aku hanya menangis.
"Mina mendingan kau pergi keluar sana." Kata Keiichiro

"Gak mau, aku mau di dekat Noel." Bentak ku.

"Baiklah aku akan mengantarmu keluar." Kata Noel yang menggandeng tangan ku

Noel membuka pintu dan menyuruh ku untuk diam di mobil.

"Tetap diam disini aku ingin menelfon Kairi untuk mengambil koleksi Lupin itu." Kata Noel yang ingin meninggalkan ku.

"Abis telfon Kairi kembali lagi kesini." Kata ku yang sedang memenangkan diri.

"Iya pasti." Kata Noel sebelum ia pergi untuk telfon Kairi.

Beberapa menit kemudian Lupinranger pun datang. Aku melihat Lupin red atau Kairi yang panik melihat ku. Saat Kairi mulai mendekati ku. Aku di situ tersenyum tipis untuk menyakinkan Kairi bahwa aku gak papa.

Akhirnya gangler itu pun kalah. Aku sangat senang karena lupinranger berhasil mengambil koleksi Lupin dan Patranger yang berasil mengalah kan gangler.

Saat Patranger selesai menjalan kan tugasnya. Tapi aku gak melihat Keiichiro disitu.

"Dimana Keiichiro?" Tanya ku kepada Stukasa.

"Tidak tau, tadi dia bersama kita." Kata Stukasa yang bingung.

Aku melihat ada sosok laki-laki yang berlari menuju kita. Ternyata itu Keiichiro yang sedang membawa belanjaan ku.

"Tadi kau menjatuhkan ini kan." Kata Keiichiro yang terlihat lelah.

"Terimakasih, tapi seharusnya tidak usah diambil." Kata ku yang tersenyum melihat tingkah laku Keiichiro.

"Ini itu milik mu dari ku kan. Artinya ini tidak boleh ilang karena ini dari ku." Kata Keiichiro yang sambil mengelap keringat nya.

"Kau ini." Kata ku yang tersenyum ke Keiichiro.

Saat di perjalanan menuju bistro Aku selalu mengkhawatirkan kan Lupinranger itu. 'apakah mereka tidak apa-apa?' pertanyaan yang selalu ada di benak ku.

Saat sampai di bistro Aku langsung membuka pintu dan melihat mereka yang sedang membalut kan luka mereka. Rasa nya di situ aku ingin menangis melihat mereka. Aku langsung bergegas untuk membantu mereka membalut luka mereka.

Selesai aku membalut luka mereka, aku langsung memasak untuk mereka. Walaupun aku tau masakan ku tidak seenak masakan Touma tapi kalo Touma yang masak pasti sakit.

Tbc





OKE GAIS SEGINI DULU YA CERITANYA...
MAAF KALO GAK NYAMBUNG
KARENA AKU SAAT MENULIS CERITA INI AKU LAGI GAK ENAK BADAN.
JADI SORRY YA...
BYE SEE YOU NEXT TIME...
SATU LAGI JANGAN LUPA VOTE GAIS... BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT CERITA INI SAMPAI TAMAT....

She Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang