Before It All

6.8K 492 45
                                    

"Order is order! You have to follow it no matter what!! Now get on your feet, weakling!"

Seonghwa meremat kerah kaus kelabunya. Sesak mengisi dadanya. Ia berusaha bangkit berdiri, walaupun kakinya sudah bergetar. Dirinya mengatur kembali napas yang keluar dan masuk agar dirinya bisa kembali berlari. Uap dingin mengepul dari bibirnya yang sedari tadi terbuka dan tertutup.

"Lebih baik ke medis saja kalau memang sudah tidak kuat," seorang lain menyusul dengan sepeda motor. "Sersan jangan terlalu menekannya." Ia turun dari motornya.

"Kolonel Yoon," letnan itu memberi hormat pada atasannya dan langsung dibalasnya. "Kau boleh melanjutkan latihanmu, aku mau bicara dengan Seonghwa sebentar," sesudah perintah itu, sang sersan kembali berlari menaiki bukit, menyusul anak-anak didiknya yang sudah berlari duluan. Di sisi lain, sang kolonel kembali menaiki motornya. Seonghwa memberi hormat pada atasannya kemudian menaruh tangannya di belakang punggungnya.

"Santai saja, astaga," Kolonel Yoon tertawa. "Tidak ada orang lain di sekitar sini selain kita. Tidak perlu seperti itu dan panggil saja namaku..."

"E-eh... t-tapi-

"Ini perintah, Park Seonghwa," ia tertawa. Seonghwa menggaruk belakang telinganya, "b-baik, Kak Jeonghan."

"Ayo naik, kita kembali ke rumah saja." Seonghwa terdiam sebentar, "tidak apa-apa, kak?" Jeonghan memutar matanya malas, "cepatlah. Sebelum kusuruh kau keliling bukit lima kali."

Seonghwa tertawa kecil. Ia kemudian menaiki sepeda motor itu dan melaju membelah jalanan tanah.

"Liburmu sudah selesai besok, ya?" Jeonghan membuka suaranya.

"Iya, kak," balas Seonghwa. "Kau yakin kau baik-baik saja setelah latihan fisik sekeras ini?" kekhawatiran tidak bisa hilang dari raut Jeonghan. Ia bisa saja dicincang Bibi Park bila terjadi apa-apa pada adik sepupu kesayangannya ini.

"Santai saja! Besok aku bisa tidur di kelas," ucap Seonghwa semangat. "Dasar..." Jeonghan tertawa kecil. Sorot lampu membelah kegelapan di hadapannya. Semilir dingin membangkitkan kuduk Seonghwa yang tubuhnya hanya dibalut kaus basah dan celana panjang.

Menit demi menit berselang, akhirnya mereka sampai di rumah dinas Jeonghan. Mereka segera turun dari motor dan memasuki rumah mereka. Tidak terlalu luas, tapi cukup untuk ditinggali mereka berdua ditambah tiga orang.

Bibi Park yang protektif itu ragu bila Seonghwa tinggal di apartemen sendiri atau di kosan milik temannya, jadi ia memilih untuk menitipkan anaknya di rumah dinas keponakannya. Jeonghan tentu tidak keberatan, ia memiliki teman tinggal. Namun terkadang ia khawatir Seonghwa bisa meninggal kelelahan. Semenjak Seonghwa tinggal bersamanya, sedikit demi sedikit Seonghwa terbawa pengaruh pekerjaannya.

Seonghwa itu masih pelajar di sekolah full-day tetapi ia bersikeras untuk mengikuti pelatihan militer di sana sesekali. Alasannya, agar sudah siap mental bila nanti harus wajib militer.

"Seonghwaaa!! Mandi dulu, yaa!!" seru Jeonghan saat melihat Seonghwa memasuki kamarnya. Seonghwa segera berbalik dan mengambil handuknya kemudian beranjak ke kamar mandi.

Jarum jam menunjuk angka ketiga. Anak itu hanya punya waktu dua hingga tiga jam untuk beristirahat.

'Sudah seperti idol saja..' batin Jeonghan kemudian mengambil handuknya ketika Seonghwa selesai memakai kamar mandi.

"Aku langsung memakai seragam saja?" tanya Seonghwa sambil mengeringkan rambutnya. Tubuhnya baru dibalut kaus putih dan boxer.

"Santai saja, kita berangkat pukul enam, masih ada tiga jam untuk beristirahat."

"Ah, baiklah..." Seonghwa memasuki kamarnya. "Jangan sulit dibangunkan nanti!" Jeonghan mengingatkan.

Sejujurnya, Jeonghan sedikit terkejut ketika Seonghwa memutuskan untuk bersekolah di luar kota asalnya. Sebelumnya, Seonghwa mengaku padanya kalau ia ingin menjadi idol terkenal. Entah apa yang merasukinya hingga ia memutuskan untuk tidak menjadi idol.

Harus diakui Jeonghan, memang. Seonghwa adalah salah satu anak buahnya berbakat. Apalagi bila harus berurusan dengan mengeliminasi musuh dari jarak jauh.

TBC~~

Fuu's Note:

Fanfic Ateez pertama, yeeeee /pasang confetti/

Gw ga tau apa fanfic ini bisa memuaskan hasrat pembaca sekalian:v soalnyaa;

1. Theme ceritanya rada uniq dri cerita-cerita gw sebelumnya. Jangan nanya kenapa, gw gatau dapet inspirasi dari mana, maap😂😂😂

2. Ship yg gw pake:v

3. Kemungkinan akan lebih fokus ke plot cerita drpd ke shipnya:v

Ya semoga kalian suka.. kalau ada kritik saran, jangan ragu ya. Muah😘

Satu lagi, mau update tiap Senin atau Sabtu gais?

Mulai berlaku minggu depan ya, hehehe.. jdi klo milih Sabtu, berarti Sabtu minggu depan. Kalo Senin, berarti Senin 2 minggu lagi. HEHEHEHE

fuu.

AmmoWhere stories live. Discover now