ANGKASA

last

Bintang terkejut ketika nada dering telponnya berbunyi, dengan gerakan cepat Bintang mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang sedang menelponnya.

"Angkasa" gumamnya.

"haloo" kata nyaa sambil duduk dikasur.

"haii, belum tidur? " kata Angkasa

"belum nih, ada apa nelpon? "

"kenapa sih ga boleh? "

Bintang menarik bantal lalu menyimpan kepalanya di bantal.

"bukaaan ihhh"

Hening beberapa saat.

"kamu mau dibeliin apa besok? "

Bintang tersenyum, "ummmm"

"Jangan banyak maunya deh"

Terdengar kekehan dari sebrang membuat Bintang jadi ikut terkekeh pelan.

"aku ga banyak mau ko"

"terus? "

"mmmm aku cuma mau satu"

Terdengar napas dari Angkasa membuat Bintang terkekeh lagi.

"apaan tah? "

Bintang tertawa sebelum menjawab. "aku mau satu, yaitu SE GA LA NYA"

Angkasa berdecakk "berarti itu banyak maunya oonku"

"nggalah, kan cuma satu ngga banyak"

"iya iya gimana kata nyonya besar ajaa deh"

"nyonya kecil ih! " kesal Bintang.

Angkasa terkekeh, "iya Bintang kecil yang mau gendut"

Bintang memukul bantalnya "aku kecil mungil gini ga akan pernah gendut kali"

"aamiin "

"ko amin?!"

"ya amin aja, kepo banget deh"

"ihhhhhhh"

"sana tidur, besok kan ada acara kamu"

"oke aku tidur, tapi kasih kado yaa" Bintang terkekeh.

"gimana nanti aja rahasia"

"hmm iyaiya"

"yaudah gih sana tidur, night"

"night to sayang"

Setelah itu telpon terputus.

Bintang tersenyum sendiri membayangkan Angkasa datang ke acara ulang tahunnya dengan wajah yang tampan dan membawa hadiah untuknya.

Ia harap besok akan menjadi hal yang paling berarti untuknya.

****

Angkasa memandang jam di dinding, sudah menunjukan jam 11 malam dan dia belum tidur.

Iaa bingung harus memberikan kejutan di jam 12 malam atau jangan.

"ah jangan deh, alay"

Angkasa memejamkan matanya.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 07.05 pagii, Angkasa sudah bangun dan masih duduk di kasurnya.

Angkasa memang sudah mandi, namun ia masih memikirkan apa yang harus ia lakukan saat datang ke pesta ulang tahun itu.

Sungguh membuat Angkasa pusing.