Bab 30

20.2K 2.6K 229
                                    

BERUBAH

---

Semakin hari, Han Taeyong dan Bae Jungha semakin menjauh. Benar-benar seperti orang asing yang terlihat membenci satu sama lain. Saling pandang pun tak sampai satu detik, karena Taeyong pasti langsung memutuskan kontak mata mereka secara sepihak. Jelas, lelaki itu benar-benar merealisasikan ucapan Jungha.

Hari ini pelajaran Olahraga. Pak Min memulai kelas dengan pemanasan yang dipimpin oleh Han Jeno.

Prittt ...

“Semua berkumpul!” perintah Pak Min yang langsung membuat seluruh siswa di kelas XII Sains B mendekat ke arahnya.

“Hari ini kita akan bermain bola Basket. Satu grup terdiri dari lima orang. Menyesuaikan dari urutan absen,” ucap Pak Min, “Putri absen 10 dari atas main terlebih dahulu. Sekarang, bersiap-siaplah diposisi masing-masing dan jangan lupa untuk terus mengikuti aturan. Mengerti?”

“Siap, mengerti, Pak!”

Seluruh siswa mulai bubar. Sebagian ada yang duduk di tepian lapangan dan sebagian lagi bersiap-siap untuk tanding. Jungha salah satu siswa yang akan bertanding, sedangkan Kim Hina, temannya, kini berstatus sebagai lawan bermainnya dan Yoon Ara menjadi penonton.

“Jungha, Hina, semangat!” seru Ara.

Jungha tersenyum sesaat, lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru lapangan. Mencari seseorang yang entah mengapa namanya langsung hinggap dipikirannya. Dan dapat, lelaki itu tengah duduk di bawah pohon beringin bersama ketiga temannya yang lain. Mereka terlihat mengasingkan diri dan enggan untuk berbaur.

Yaa. Dia Han Taeyong.

Prittt ...

Peluit tanda dimulainya pertandingan membuat Jungha tersentak sesaat. Dengan cepat gadis itu berlari dan mencoba untuk memfokuskan diri pada benda bulat berwarna jingga.

Permainan berjalan seru. Kedua tim terus mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Tapi untuk sementara ini, tim Jungha-lah yang masih menjadi pencetak skor terbanyak. Beberapa kali juga Jungha memasukkan bola ke dalam ring. Eits, jangan ditanya, Jungha cukup ahli dalam permainan ini.

Namun, detik-detik berikutnya, entah mengapa Jungha menjadi hilang fokus. Dirinya mendadak gelisah. Entah karena apa Jungha juga tidak tahu. Yang pasti dia merasa tidak fokus dan pandangannya sedikit berputar.

“JUNGHA!” teriakan Cha Eunsang barusan membuat Jungha kembali fokus. Tapi nampaknya terlambat. Bola dengan cepat melesat ke arahnya sebelum ia berhasil mengelak.

Bughh ...

Jungha yang memejamkan mata menunggu bola itu mengenai kepalanya langsung mengernyit, tak merasakan bola basket yang menghantam kepalanya. Yang ada justru rasa dingin dari tangan yang memeluknya.

Semua siswa yang melihat hal itu melongo tak percaya pada. Batin mereka bertanya-tanya dengan pertanyaan yang hampir sama ‘bagaimana bisa?’

Jungha yang merasakan sekelilingnya terdiam perlahan membuka mata. Gadis itu mendongak dan terkejut melihat Taeyong yang berada di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat. Lelaki itu menatap Jungha dengan tatapan datar, tak ada raut kesakitan meski baru saja dihantam keras bola basket di kepalanya.

[END] MR. VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang