Bab 38

18.4K 2.5K 153
                                    

Aku memutuskan update lagi setelah liat komenan kalian. Terima kasih banyak yang udah komen dan kasih masukan-masukan ke aku.

Maaf banget ya, aku bukannya nyari sensasi atau apa, tapi aku bener-bener sakit hati pas tau ada cerita yang mirip sama cerita ini.

Yaudahlah intinya aku biarin aja semau mereka, yang penting kemarin aku udah ngeluarin unek-unek aku. Dan siapa tau kedepannya mereka sudah memperbaiki diri.

Oke, dari pada banyak curcol mending langsung aja.

Glad u're enjoying this story.

***


DROP

----

"Bagaimana keadaan Taeyong?" tanya Jaehyun kala melihat Kun baru saja memasuki rangan rekreasi di kastil.

Kun menghela napas panjang. "Tuan Han bilang, Taeyong masih belum sadar. Racun yang berasal dari pedang Tuan Desung masih tersisa sekitar tiga puluh persen di dadanya."

Mendengar jawaban dari Kun membuat Jaehyun memijat pelan pelipisnya. "Bagaimana dengan Yuta?"

"Lumayan. Kepalanya sudah dapat digerakan."

"Hm, baguslah." Jaehyun mengulurkan tangannya mengambil segelas cairan berwarna merah pekat lalu meneguknya perlahan. "Aku tak habis pikir akhirnya akan seperti ini. Ya.. walau Klan kita menang, aku tetap tak mengira perang seperti ini mampu menghancurkan kota."

"Taeyong terlalu gegabah. Padahal dia sendiri tak akan bisa selamat jika Tuan Han tak datang kala itu," ungkap Kun yang langsung disetujui oleh Jaehyun.

"Taeyong bisa sesantai itu melawan Tuan Desung dan Daniel." Jaehyun mulai menyeruput minumannya.

"Seperti tidak tahu dia saja. Apa yang dia takutkan di dunia ini?"

Jaehyun mengangguk mengiyakan sambil terkekeh. Taeyong benar-benar sosok yang pemberani, tidak takut apa pun bahkan ketika nyawanya sudah di ujung tanduk. Pantas saja Raja Siwon memilih Taeyong sebagai Alpha Klan Moroi. Lelaki itu memang hebat dan dia pantas mendapatkannya.

"Bagaimana kelanjutan perang setelah aku membawa Taeyong pergi?"

Kun diam beberapa saat sebelum akhirnya menggeleng. "Setelah Tuan Han datang untuk menyelamatkan Taeyong, Tuan Han dan Tuan Yang saling melawan. Tuan Yang kalah. Jasadnya menghilang karena Tuan Han menggunakan pedang perak. Dan, Daniel,"

Kun memberi jeda pada ucapannya. "Dia belum mati. Sampai sekarang Warior kastil, Gamma Doyoung, dan Gamma Renjun masih mencari keberadaannya. Tetapi sampai sekarang belum ada laporan tentang Daniel."

Jaehyun mengernyit. "Apa mungkin dia bersembunyi di dunia manusia?"

Kun menggeleng tak yakin dengan ucapan Jaehyun. "Asal kau tahu, Daniel banyak terluka waktu ia perang dengan Taeyong. Menurutku, tak mungkin dia sembuh secepat itu. Apalagi kau tahu pedang apa yang Taeyong gunakan kala itu. Pedang yang jika tertusuk di dada lawan, lawan akan lenyap. Dan kalau terkena bagian tubuh lain, sangat mustahil untuk menyembuhkan luka itu sendiri. Jadi untuk teorimu, kurasa tak mungkin."

Jaehyun mengangguk mendengar ucapan Kun yang sepenuhnya benar. Keduanya kini terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. "Aku yakin, Daniel pasti bersembunyi di tempat yang tak pernah kita duga untuknya pergi ke sana."

Kun mengangguk lalu kembali larut dalam pikirannya.

Apa hutan?

Ah sepertinya tidak.

Tempat yang tak pernah mereka duga untuk Daniel datangi?

Sedetik kemudian keduanya terkesiap lalu saling melempar pandang. Menatap satu sama lain dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Apa ini? Apa tempat yang mereka pikirkan sama?

[END] MR. VAMPIREWhere stories live. Discover now