OO -PG1

15.8K 779 48
                                    


1. 'I use PG as PROLOG
don't misinterpret'
2. 'this story was inspired after I watched the drama 'School 2015'

___________________________________

Chuncheon, Gangwon.

Dimana pria manis lugu itu tinggal, disebuah rumah kecil bersama bibi yang sudah ia anggap ibunya sendiri.

Dulunya rumah itu adalah sebuah panti, tapi karna sudah lama tidak ada donatur yang menyumbang, panti itu menjadi kekurangan dana dan Akhirnya hanya menjadi tempat mereka tinggal saja.

Donghyuck, lelaki manis berusia 17 tahun. Ia tinggal bersama bibi yang merawatnya yang kerap ia panggil -ibu- dan juga bersama 1 anak kecil lebih muda dua tahun dibawahnya, anak itu bernama jisung -donghyuck sudah menganggap jisung seperti adiknya sendiri.

Donghyuck tidak pernah tau darimana dirinya berasal dan bagaimana bisa ia tinggal bersama dipanti. bu han pun tak pernah memberitahu kenapa dirinya ada dipanti itu bersama dirinya.

Sampai ia lelah terus bertanya. Sudah cukup. kehidupannya bersama ibu han dan adiknya bernama jisung sudah lebih baik rasanya.

Haa~

menghela nafas, donghyuck termenung sambil terduduk menatap taman bermain didepan panti yang sudah lama sekali tak terpakai.

"Donghyuck hyung!" Teriak seorang bocah bernama jisung, donghyuck berbalik menatap jisung yang mendekat padanya.

"Ada apa manis?" Tanya donghyuck sambil mencubit gemas pipi jisung.

"Ah hyung! Berhenti cubitin pipi jisung dan cepat masuk! Ibu sudah nyiapin sarapan buat kita, lalu kita segera berangkat kesekolah" Jisung berkata lalu berbalik meninggalkan donghyuck yang sempat mengangguki ucapan jisung tadi.

Aroma sup ayam tercium saat donghyuck memasuki dapur.

"Waaaa masakan ibu emang gak pernah ngecewain deh!" Donghyuck mengambil kursi dan duduk bersampingan dengan jisung yang sudah lahap duluan dengan makanannya. Ibu han pun turut tersenyum menyaksikan kedua anak laki-laki yang sudah ia anggap anaknya sendiri dengan bahagia.

Karna terlalu fokus, ibu han sampai menyadari. Ada luka lebam di sudut pipi kiri donghyuck, ibu han pun keliatan cemas. Ia mendekat kearah donghyuck sambil meraba pelan lebam itu.

Sedikit meringis, donghyuck kaget saat tiba-tiba ibu han sudah ada disebelahnya.

"Ah ibu ada apa?" Tanya donghyuck.

"Lebam lagi? Lebam ditangan kamu kemarin baru sembuh loh, kok udah ada lebam baru lagi? Jawab ibu. Kamu diapain disekolah?" Tanya ibu han. Ada gurat cemas diwajah donghyuck, dan juga takut tentunya.

Jisung berhenti dengan acara makannya dan lanjut menonton diskusi antara donghyuck dan ibu han.

"Oh, gak apa-apa kok bu. Gak sengaja aja kejeduk sama meja heheh" Jawab donghyuck sedikit tertawa. Tawa yang ia buat-buat.

"Beneran hyung? Masa setiap hari kejeduk mulu?" Kini jisung yang bertanya.

Fyi aja. Jisung dan donghyuck tidak bersekolah di sekolah yang sama.

Maklum saja kalo jisung ikut bertanya.

"Ada yang aneh dari tingkah hyung" Mata sipit milik jisung pun memicing kearah donghyuck. Membuat donghyuck semakin linglung dan bingung harus menjawab apa

"A..ah kalian kenapa? Aku gak papa. Jisung kita udah telat, ayo berangkat!" Donghyuck cepat-cepat beberes dan langsung menyampirkan tasnya dibahu lalu pamit.

"Bu, donghyuck sama jisung pamit ya" Sesudah pamit, ia langsung melangkah agak terburu keluar rumah.

• • •

Kring....

BUUK!!

Seorang siswa mendorong tubuh donghyuck kasar kearah loker tua digudang sekolah, kemudian mengelus pelan pipi donghyuck lalu mencengkram kedua pipi donghyuck keras.

"HAHAHAHA, makin ganteng aja hyuck, tapi sayang. LEMAH!"

BRAAKK....

Badan donghyuck tersungkur saat siswa itu mendorong kasar tubuhnya.

"SUMPAH GUE BENCI BANGET SAMA LO! DAN SEMUA ORANG JUGA TENTUNYA BENCI SAMA LO HAHAHA"

Ucapnya sembari menendang pelan perut donghyuck.

"Tolong berhenti.." Hanya itu yang bisa donghyuck ucapkan dengan lirih.

"Tolong berhenti...hahaha gue belum puas!" Ucap siswa itu lagi setelah mengejek donghyuck.

"Eh tapi gue kasian sama lo" Siswa itu berjongkok menyamakan posisinya dengan donghyuck, tangannya terulur mengelus helai poni rambut donghyuck.

"Mau kamu..apasih jeno?" Ucap donghyuck sambil mati-matian menahan rasa sakit diperutnya akibat beberapa kali ditendang.

"Mau gue apa? Yah gue sendiri gak tau. Gue cuma benci sama lo!" Setelah berkata seperti itu, siswa yang donghyuck sebut -Jeno tadi pergi meninggalkan donghyuck yang sedang merintih kesakitan begitu saja.

Biasanya donghyuck pulang malam, ia harus meredakan rasa sakit akibat perlakuan jeno setiap hari. Alasan yang ia buat untuk ibunya adalah 'Selalu ada kelas tambahan'

Pokoknya donghyuck harus pulang dengan keadaan seperti tidak terjadi apa-apa.

To Be Continue.

[A/n]
sorry for the bad language and writing.
does anyone want to continue?

Coming Home ㅡLee HaechanWhere stories live. Discover now