O2. Masalah Kecil

3.9K 496 38
                                    

____________________________________

"Besok-besok haechan gak mau ya ikut papa!" Haechan membuka pembicaraan didalam mobil. Kini mereka akan pulang, johnny sempat syok tadi karna haechan sama sekali tidak berbicara. Untungnya sekarang ia bisa lega.

"Iya, maafin papa ya? Tadi mati lampu mendadak dan papa langsung khawatir terus nyari kamu. Sekarang gimana perasaan kamu? Gak papa? Apa perlu kedokter?" Haechan yang mendengar perkataan johnny barusan hanya bisa menggeleng sambil memutar bola matanya  malas.

"Nggak pa gak usah lebay, haechan gak kenapa-napa" Jawabnya kemudian.

Suasana kembali sunyi, haechan memilih memainkan ponselnya daripada harus mendengar ocehan dari papanya.

"Oh iya" Haechan menengok kearah johnny yang kembali berbicara. "Papa punya kenalan, dari chuncheon namanya bu han. Dia bukan selingkuhan papa serius!" Ucap johnny takut-takut, padahal haechan lagi gak nuduh kalau papanya selingkuh.

"Papa kenapa sih?" Haechan yang semakin 'bodo amat' pun kembali memainkan hpnya.

"Hehehe, jadi bu han itu punya panti yang sekarang bukan panti lagi, semua anaknya sudah diadopsi, tapi ada 2 anak yang belum diadopsi, jadi papa mau bantu bu han buat diriin panti itu lagi. Gimana menurut kamu?" Tanya johnny akhirnya, haechan masih sibuk dengan hpnya. "Kamu dari tadi denger papa ngomong gak sih?" Johnny yang kesal akhirnya mengerem mendadak mobilnya.

Haechan kaget lalu menatap papanya.

"Hah? Apa pa?" Tanya haechan, johnny menghela nafas lelah, matanya menatap haechan penuh dendam -lagi. "Hehe maaf pa, tadi di chat temen" Haechan mengusap tengkuknya malu.

"Yaudahlah, itu artinya kamu setuju" Johnny kembali melajukan mobilnya, haechan menampilkan wajah seperti -hah? Tadi papa ngomong apa?-

"Tadi ngomong apa sih pa?"

"Gak jadi"

"Pa, tadi haechan ga denger"

"Gausah didenger"

"Yah ngambek si johnny" Haechan menyandarkan punggungnya pada jok mobil sambil melipat kedua lengannya didepan dada.

"lee haechan" Panggil johnny, mobilnya kembali berjalan pelan.

"Iya johnny?" Panggil haechan balik.

"Papa kutuk kamu jadi batu" Ucap johnny kemudian, capek banget emang ngadepin haechan kalo lagi moodyan.

"Bodo amat, gak denger" Haechan memejamkan matanya berpura-pura untuk tidur.

15 menit, akhirnya mereka sampai dirumah. Dan haechan benar-benar tertidur lelap. Johnny menggeleng sambil tersenyum menatap wajah anaknya yang sangat imut ketika tidur.

Mau tidak mau johnny harus menggendong haechan kedalam rumah, haechan benar-benar tidur seperti orang mati. Bahkan pernah johnny menamparnya saat tidur karna anaknya itu tak kunjung bangun. Tapi haechan malah diam saja.

Johnny menidurkan haechan di sofa, selagi menunggu asisten nya untuk membersihkan kamar haechan. Johnny memilih untuk mandi lebih dulu.

• • •

"JISUNG!! BANGUN!!" Donghyuck sudah bersiap dengan seragamnya tapi jisung belum bangun juga. Akhirnya ia memilih menghampiri kamar adiknya itu.

"Jisung kamu gak mau sek....-loh jisung kenapa?" Donghyuck masuk kekamar jisung dan kaget saat melihat jisung terus menggigil, ia mendekati adiknya itu lalu mengecek suhu badannya. "Panas. Kamu sakit? Kok bisa sih?" Donghyuck panik, ia memanggil ibunya saat itu juga.

"IBU!! IBU! Jisung sakit bu, badannya panas" Ucap donghyuck sambil memegang tangan ibunya karna panik, ibu han yang mendengar itu pun ikut panik.

"Hyuck tolong ambilin air hangat sama handuk kecil di meja kamar ibu ya? Ibu bakal liat keadaan jisung dulu" Donghyuck mengangguk lalu berlari kekamar ibunya untuk mengambil handuk.

"Jisung kok bisa gini sih?" Tanya ibu han. Yang ditanya hanya diam, badannya tidak se menggigil tadi setelah dikompres air hangat.

"Apa hyuck ga usah sekolah dulu bu?" Tanya donghyuck, tangannya juga masih cekatan mengrompres jisung.

"Ga boleh. Kamu harus tetep sekolah, jisung biar jadi urusan ibu" Ibu han mengambil ahli baskom dan handuk ditangan donghyuck.

"Tapi bu, hyuck pasti kepikiran terus. Jisung tiba-tiba sakit gini, padahal semalam dia baik-baik aja kok" Ucap donghyuck lagi, mata nya lalu melirik pada jisung yang tengah tertidur.

"Jisung gak papa, ibu yang jaga. Pokoknya kamu harus sekolah dan jangan berpikiran macam-macam ya? Jangan bolos pelajaran hanya karna jisung sakit" Ibu han mengelus surai donghyuck.

"I..iya bu" Donghyuck berdiri kemudian pamit pada ibunya, ia juga mengelus surai jisung "cepet sembuh ya? Pokoknya kalo hyung pulang kamu udah harus sembuh oke?" Ucapnya. Ibu han tersenyum melihatnya.

• • •

BUUKK....

Bukan. Suara itu bukan datang dari pukulan jeno untuk donghyuck, melainkan untuk orang lain.

"JENO!!" Donghyuck datang melihat kejadian itu berlangsung, ia langsung mendorong jeno dan mengakhiri pertengkaran.

"MINGGIR! NGAPAIN LAGI LO?! MASIH BAGUS MANGSA GUE SEKARANG BUKAN LO!" Jeno mendorong balik tubuh donghyuck hingga menabrak ujung meja, ia hanya diam.

"KENAPA DIAM?! SOK AN MAU LINDUNGIN ANAK INI TAPI LO SENDIRI GA BISA LINDUNGIN DIRI LO! HAHAHA" Jeno kemudian menjambak rambut donghyuck membuat donghyuck meringis dan mencoba menahan tangan jeno.

"SOOBIN LARI!" Perintah donghyuck pada mangsa jeno barusan, soobin yang tidak kuat berdiri pun harus berusaha berdiri dan berlari menghindari jeno.

Soobin sebenarnya ingin sekali membantu donghyuck saat itu, tapi ia terlalu takut dan selalu merutuki dirinya yang begitu lemah.

"LEPASIN!!" Donghyuck kembali berteriak, ia berusaha melepaskan tangan jeno dari jambakan rambutnya.

"Besok-besok kalau gue main sama mangsa gue yang lain, LO GAK USAH IKUT CAMPUR!!" Jeno mendorong donghyuck hingga jatuh kebawah. Donghyuck meringis sambil mengelus kepalanya yang sakit akibat jambakan dari jeno.

Ia bukan anak yang lemah seperti yang jeno katakan.

Soobin datang menghampiri donghyuck yang masih terduduk mengelus kepalanya.

"Kamu gak papa? Maafin aku ya? Ini salah aku? Kamu bisa jambak rambut aku kalau kamu mau" Soobin menutup matanya tidak ingin melihat kalau saja donghyuck benar benar menjambaknya.

Tangan donghyuck mendekat kearah kepala soobin lalu menepukmpnya pelan.

"Aku gak papa, lain kali hati-hati ya?" Donghyuck berdiri sambil membersihkan sedikit debu dicelana dan baju nya. Ia pergi meninggalkan soobin yang malah terdiam disana.

To Be Continue.

[A/n]
Tolong jangan benci sama karakter di ff ini ya? Author ga bermaksud, hanya memang perannya cocok dengan cerita ini. Hehehe.

Oh iya jangan lupa votementnya, taukan cara ngehargain penulis gimana?

Coming Home ㅡLee HaechanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant