Hari ini eunsang pulang sedikit telat dikarenakan jadwal piket. Walaupun sudah sore, sekolah eunsang tidak terlihat terlalu sepi karena banyak anak ekstrakulikuler yang sedang berlatih termasuk basket dan cheerleaders.
Sebenarnya jadwal piket kali ini eunsang ditemani sama minhee, tapi minhee telah dijemput duluan sama kak yunseong. Maka dari itu sekarang hanya sendiri.
Eunsang berjalan dikoridor gedung sekolahnya dan melihat kearah lapangan dimana anak basket telah memulai latihannya, tanpa sadar kakinya membawa eunsang mendekati pinggir lapangan.
Eunsang menikmati permainan latihan basket didepannya. Ia tersenyum dan bertepuk tangan kecil ketika seorang pemain memasukan bola kedalam ring basket. Saat pemain itu berbalik eunsang sedikit terkejut karna pemain itu adalah junho, sang pangeran sekolah. Junho melakukan selebrasi dipinggir lapangan dengan mengangkat kedua tangannya dan berkeliling memutari lapangan merasa bangga, walaupun tidak ada yang melihat aksi junho memasukan bola kedalam ring. Dan eunsang tertawa kecil terhibur melihat tingkah aneh junho.
Disana junho berhenti berlari dan melihat seseorang yang berada dipinggir lapangan sedang mentertawainya, mungkin? Dan saat melihat dengan jelas siapa, junho menyunggingkan senyumnya.
"Hai eunsang" sapa junho,
"Oh, hai juga junho" eunsang tersenyum manis, dan itu lagi lagi membuat junho terdiam beberapa detik ditempatnya.
"Junho hebat banget mainnya" eunsang memberikan dua jempolnya sebagai tanda kagum kepada junho. Dan junho hanya tertawa kecil.
"Thanks, mau ikut main?"
Wajah eunsang yang tadinya cerah seketika berubah sedikit tertekuk, "eunsang gak bisa"
"Gue ajarin sang"
"Bukan, bukan itu. Eunsang bisa aja cuma eunsang gak boleh kecapean sama mama"
Junho penasaran, "kenapa?" tanyanya.
"Nanti eunsang sakit, susah nafas" jelasnya dan junho mengangguk memahami maksud eunsang.
"Lo mau balik sekarang?"
"Iya udah sore, eunsang lupa ngabarin kak jinhyuk. Eunsang duluan ya jun" saat eunsang hendak berbalik, tangannya ditarik oleh junho.
"Balik sama gue sang, tunggu 1 menit gue ambil barang barang baru kita balik" junho langsung berlari menuju lapangan.
Dan eunsang hanya terpelongo ditempatnya.
Didalam mobil eunsang hanya terdiam bingung entah mau berbicara apa dengan junho, sedangkan junho hanya fokus menyetir.
"Lo gak nyaman ya? Keringet gue bau banget ya? Maaf sang, gue gak sempet mandi" junho mengendus endus badannya dan tertawa kikuk.
"Eh- enggak kok jun, gak bau cuma--"
"Iya tau gue bau asem, jujur aja"
"Eunsang gak bilang gitu loh, junho yang bilang"
Dan setelah itu keduanya hanya tertawa.
••
"Makasih ya jun, sudah nganterin eunsang. Maaf ngerepotin." eunsang berdiri didepan pagar rumahnya dan junho bersandar dimobilnya.
"Santai, gue gak repot kok"
"Dek? Kok pulang gak ngabarin kakak" jinhyuk keluar dari rumahnya ketika mendengar mobil berhenti didepan rumahnya dan saat ia mengintip dari jendela jinhyuk melihat eunsang turun dari mobil itu dan tidak lama disusul oleh junho.
"Iya kak maaf, tadi eunsang pulang bareng junho"
Jinhyuk menatap junho dari atas hingga kebawah. Entah ada yang lain menurut jinhyuk. Dirinya hanya ragu terhadap seseorang bernama junho didepannya ini.
"Yaudah, masuk gih bentar mama papa pulang" suruh jinhyuk.
"Junho mau mampir?" tawar eunsang, sedangkan jinhyuk melotot kaget. Apa apaan adeknya ini?
"Gak gak, jun balik aja lo" jinhyuk malah menyuruh junho balik.
"Ih kak jinhyuk kok gitu sama teman eunsang? Laporin ke mama nih" eunsang merengut.
Junho hanya diam melihat dua saudara ini bertengkar, "eh eh gue balik aja sang. Belum mandi gak enak"
"Yaudah balik sana" entah kenapa jinhyuk kemusuhan melihat junho.
"Ih kak jinhyuk gak boleh gitu! Iya jun hati hati ya"
"Oke, balik dulu ya eunsang, bang" dan setelah itu mobil junho meninggalkan pekarangan rumah eunsang.
Bugh!
"Aduh, sakit dek kenapa dipukul?"
"Kakak gak boleh gitu sama junho, junho baik banget sama eunsang. Eunsang kak jadinya gak enak"
