chapter twenty-two ; junho fault

1.8K 238 11
                                    

Malam dimana whitevers berkumpul…

Tony memperlihatkan senyuman aneh nya.

"Hyungjun, pesen minuman lagi sama cemilan" ujar tony

"Lo punya tangan? Punya kaki? Kalau punya ya digunain gak usah nyuruh nyuruh"

"Punya temen itu di gunain, biar bermanfaat. Dah sana pergi, nih kartu gue" tony menyerahkan sebuah kartu kredit kepada hyungjun. Hyungjun dengan tatapan datar mengambil kartu lalu berdiri dengan malas meninggalkan meja dimana mereka berkumpul.

"Lo mau ngomong apaan?"

"Gini aja pangeran yang terhormat cha junho, seperti biasa dimana hubungan lo gak pernah awet lebih dari sebulan sama mantan mantan lo, gimana kalau kita taruhan?"

Junho menaikan alisnya sebelah, menncoba mencerna maksud ucapan tony. "Taruhan gimana?"

"Gue tantang lo buat pacaran sama anak baru dikelas hyungjun, selama sebulan lebih dan tanpa melibatkan perasaan apa apa, cuma status doang"

Junho tertawa remeh, "kalau gue menang?

"Porsche?" tony tampak santai menawarkan sebuah porche berharga miliknya. Ia mengangkat sebuah kunci mobil miliknya dan menggoyang goyangkan didepan junho. "Porsche di depan, milik lo" dan meletakannya di meja bersampingan dengan minuman junho.

Junho sedikit tertarik, ia mengambil kunci itu lalu melihat lihat kunci mobil itu, "kalau gue kalah?"

"Kayak nya Blue Lexus lumayan juga buat nambak koleksi gue" ujar tony ringan dan dibalas dengan tawa hambar dari junho.

"Lo serius? Bukan nya lo sudah ngincar mobil itu sebelum rilis? Bro, blue lexus gue gak sebanding sama porsche lo yang harganya bikin sakit kepala"

"Why not? I loveeee your lexus more than mine. Gimana deal?" Ujar tony.

Hangyul hanya menganga tak percaya bagaimana dua adik kelasnya ini bertaruh dengan korban mobil mobil mewah dan mahal dengan santai, seperti mempertaruhkan mobil mainan. "Gila lo pada" ujarnya. Dan disambut kekehan kecil milik tony.

Junho mengeluarkan kunci mobil miliknya dan meletakan bersampingan dengan kunco mobil milik tony, "deal"

Hangyul makin menjatuhkan rahangnya ketika junho mengiyakan ajakan tony. Ternyata ada yang lebih gila dari gue- hangyul.

"Bang hangyul, minkyu, lo jadi saksi taruhan ini"

••

Junho mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru sekolah. Ia sudah berlari kesana kemari mencari eunsang dan belum menemukan sosok pacarnya.

Dengan rasa bersalah yang membuncah junho semakin frustasi, mengingat bagaimana wajah terluka eunsang saat menatapnya bahkan mata yang selalu bersinar tadi sangat redup dan sendu.

Junho sudah mencari kesemua sudut sekolah, mulai dari rooftop, kantin, parkiran depan hingga ruangan whitevers semua sudah junho lewati namun tak ada tanda tanda eunsang disana. "Kamu dimana sang?" lirihnya. Ia menjatuhkan dirinya dan terduduk di hall depan sekolahnya dengan napas yang terengah engah karna berlari dan mata yang masih mencari cari keberadaan eunsang.

Dilain tempat, dongbin terusik dengan suara tangisan seseorang. Ia menutup buku bacaannya dan berjalan mencari sumber suara tersebut. Derap pelan langkahnya membawa kesebuah kursi dibawah pohon taman belakang sekolahnya, dan ia melihat ada orang yang menangis dengan kepala yang tertunduk.

Semakin dekat dengan orang itu dongbin semakin mengenali sosok itu, dan ia terkejut ketika orang itu mendongak dan menatapnya juga sama terkejutnya, "eunsang? Kamu kenapa nangis?" dongbin mendudukan dirinya tepat disamping eunsang yang masih mengeluarkan air mata.

fvckboy ; junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang