chapter twenty-three; everything happen for a reason

1.7K 232 21
                                    

"Dek, buka pintu nya dulu. Kamu belum ada makan dari tadi siang lho…" jinhyuk mengetuk ngetuk pintu kamar eunsang dengan pelan. Sejak pulang sekolah, eunsang mengurung dirinya di kamar dan membuat jinhyuk khawatir. Jinhyuk terkejut ketika eunsang tiba tiba pulang dengan keaadan yang kacau diantar oleh pria mengaku kakak kelas adiknya. Jinhyuk yang tadi nya ingin berangkat ke cafe mengurung kan niatnya dan lebih memilih menemani adiknya.

"Dek… buka dulu bentar. Cerita sama kakak sini" ujarnya masih di depan pintu kamar eunsang. Dan tidak ada sautan dari dalam.

Tok tok tok

Jinhyuk terus mengetuk pelan pintu coklat berstiker mickey mouse itu dan tak lama eunsang membukanya perlahan. Jinhyuk melihat wajah adiknya yang bengkak dengan mata yang memerah juga hidungnya yang merah dan sorot mata yang redup. Jinhyuk bergerak masuk kedalam dan memeluk adiknya hangat, merasa khawatir karna eunsang jarang sekali mengurung diri selama ini.

"Kamu kenapa dek? Pulang pulang kok nangis. Junho kemana? Kok yang nganter kamu kakak kelasmu bukan junho?"

Jinhyuk menggandeng adiknya dan ia dudukan di pinggir ranjang. Sedangkan ia menarik kursi belajar eunsang dan menaruhnya di hadapan eunsang dan duduk disana. "Kamu cerita, kakak dengarin" ujarnya.

Eunsang menceritakan semuanya kepada jinhyuk. Walaupun kakaknya itu terkadang sedikit kurang waras, namun jinhyuk terlihat lebih tegas ketika ada yang menyakiti keluarganya. Eunsang selalu bercerita kepada kakaknya ketika terjadi sesuatu hal. Ketika dulu teman teman eunsang memanfaatkannya, eunsang juga bercerita kepada jinhyuk dan ucapan kakaknya itu selalu membuatnya sedikit lebih tenang. Tipe tipe kakak yang ideal untuk seorang adik.

Mendengarkan cerita eunsang, jinhyuk sudah emosi dan mengumpati junho dengan seluruh kata kasar yang ia tau di dalam hati nya. Ia bersumpah, ketika ia melihat batang hidung junho, ia akan memberikan bogeman karna telah menyakiti adik manis nya. Jinhyuk menarik eunsang kedalam pelukannya, mengusap pelan rambut adiknya, "itu kenapa kakak gak mau kamu pacaran dek. Kita gak tau hati orang, bisa aja mulut bilang sayang namun sebenarnya enggak"

"Kakak sudah pernah bilang kalau junho itu gak baik. Kakak juga gak tau kenapa bisa bilang gitu tapi dari awal kakak sudah perkirakan kalau junho bukan orang baik baik"

"Orang kayak junho gak usah di tangisin, rugi. Kamu gak usah berhubungan lagi sama dia, jangan sampai kamu percaya sama omong kosongnya dan jatuh di lubang yang sama. Kabar buruknya dek, kamu di permainkan. Kabar baiknya, its okay kamu gak kehilangan dia, karna dia yang kehilangan kamu. Mereka cuma orang orang palsu."

Jinhyuk melonggarkan pelukannya, ia membawa tanganya kepipi gembil milik adiknya dan mengelusnya pelan, "sudah tenang? Mau makan? Kakak masakin. Ayok turun"

••

"Junho, everything really does happen for a reason. Setelah semua yang terjadi tandanya lo disuruh lebih menghargai perasaan seseorang"

"Lo, juga harus minta maaf sama eunsang." hyungjun menunjuk tony yang berada di depannya, "emang sinting lo pada ya gak ngerti lagi gue. Lo kaya kan? Beli otak sono dirumah sakit. Percuma banyak duit tapi gak punya otak" cerocos hyungjun.

Semenjak pulang sekolah, junho tidak ada kabar membuat teman temannya khawatir. Mau tidak mau hyungjun, tony, minkyu menyusul junho ke apartemennya dan menemukan junho hanya terduduk di sofa dengan wajah datarnya.

"Gue nyesel…" lirih junho yang masih menunduk. Hyungjun yang duduk disamping nya dengan sepiring makanan menoleh, "kapok"

Suasana yang hening membuat hyungjun geregetan, ia meletakan piringnya dan memperbaiki posisi duduknya, "kesel banget gue sama lo pada. Masalah minkyu, baru kelar lo bedua buat masalah baru. Temen temen gue yang jadi korbannya. Gue yang malu astagaa"

fvckboy ; junsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang