Delapan

8.3K 345 5
                                    

"Nyai, aki mana" tanya Bakri kepada mak Ida.

"Ada di belakang"
Bakri pun menghampiri sang kakek yang sedang memotong bambu.

"Ki, aku bantu ya"

"Tidak usah Bakri.lebih baik kau ambilkan aki minum saja. Aki haus"

"Baiklah ki"
Bakri pun kembali ke dalam rumah untuk mengambilkan minum untuk akinya.

"Nyai minuman untuk aki mana"

"Di atas meja, ambillah"
Bakri hendak mengambil minuman untuk akinya, namun tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah luar rumah.
Karena suara teriakan yang sangat kencang Bakri pun langsung lari keluar rumah untuk mencari tau apa yang terjadi. Namun, setelah melihat apa yang ada di depan matanya Bakri pun langsung berteriak sekencang-kencangnya.
"Aki"
teriak Bakri menghampiri sosok yang jatuh ke tanah dengan darah bercucuran dan sebuah anak panah yang menancap di dadanya. Mak Ida yang mendengar teriakan cucunya langsung datang menghampiri dan melihat tubuh yang sudah tidak berdaya berada dalam pelukan sang cucu.

"Aki"
panggil mak Ida lirih sambil memeluk jasad suaminya. Tangisan pun tidak bisa ditahan oleh mereka, seseorang yang mereka sayangi telah pergi meninggal mereka untuk selamanya.

                              ***
Setelah memberitahu warga desa tentang kematian akinya, Bakri masih saja melamun. Ia tidak habis pikir kenapa akinya pergi begitu cepat, rasanya baru tadi pagi dirinya berbincang dengan akinya, sekarang dirinya tidak akan bisa lagi melihat senyum indah dari orang yang dia sayang.

Sudah tidak ada lagi orang yang menasehatinya, memahaminya, dan mengajarkan hal-hal baik kepadanya. Hanya kenangan yang bisa dia ingat.
Satu kejanggalan yang ia rasakan atas kematian kakeknya, yaitu sebuah anak panah yang menancap pada dadanya. Apakah ada orang yang sengaja memanah kakeknya karena dendam. Bakri semakin murka mengingat tentang kakeknya, dirinya berjanji akan mencari tahu siapa yang sudah tega melakukan hal itu kepada kakeknya. Kematian ki Basri dan nyai Katemi sama- sama meninggal dengan penuh tanda tanya, namun satu yang ia yakini bahwa cepat atau lambat semua pasti akan terungkap.

Nyai Katemi (Tamat)Where stories live. Discover now