Akhir

6.1K 221 2
                                    

Tiga bulan telah berlalu, semenjak terungkapnya sang pelaku kini desa Mekar Sari menjadi seperti sedia kala. Tidak ada lagi teror yang
menghantui warga.

Tiga bulan menjadi akhir perjalanan dr. Lina di desa ini.
Awalnya ia tak menyangka bahwa wanita yang telah di tolong merupakan dalang di balik semua ini.

Pukul 08.00 seluruh warga desa sudah berkumpul di lapangan balai desa, untuk membahas sesuatu yang sangat penting menyangkut masa depan dan kemajuan desa.

"Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Langsung saja saya sampaikan maksud dan tujuan saya mengumpulkan kalian semua disini. Setelah saya pikir lebih dalam, ada baiknya apabila kita mengganti nama desa kita menjadi desa Jaya Baru"

"Setelah apa yang kita alami di desa ini. Segala tragedi yang sangat memilukan bagi kita semua harus kita lupakan. Kita buka lembaran baru dengan nama yang baru. Mudah-mudahan apa yang kita alami di masa ini tidak terjadi di masa depan. Bagaimana bapak-bapak dan ibu-ibu apakah kalian setuju" tanya pak lurah kepada warganya.

"Setuju" serentak warga desa
Tidak ada hal yang lebih membahagiakan kecuali melihat para warganya tersenyum dan tertawa. Itulah yang dirasakan oleh lurah Maksum, kehilangan pendamping untuk selamanya tidak menjadi penghalang dirinya untuk bahagia.

"Pak lurah. Saya sangat berterima kasih untuk semuanya, karena bapak sudah menerima saya di desa ini"

"Sama-sama bu dokter. Kehadiran ibu sangat membantu warga desa disini. Saya dan seluruh warga desa juga berterima kasih pada ibu, jangan sungkan apabila ibu mau datang kesini. Saya dan warga desa pasti akan menerima kehadiran ibu kembali"

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Saya pamit, apabila ada waktu saya akan berkunjung kesini"

Lambaian tangan mengiringi perjalanan dr. Lina. Tidak terasa lima bulan telah ia lalui di desa ini. Keramahan warga desa, rasa tolong menolong, serta saling menghargai satu sama lain ia temukan di desa ini. Desa Jaya Baru, itulah namanya sekarang. Mekar Sari hanyalah sekumpulan masa lalu yang pahit. Di perempatan ia kembali menengok ke belakang, warga desa masih setia melambaikan tangannya. Sekali lagi dr. Lina melambaikan tangannya kembali.
Rasanya ia masih ingin berada disini, tapi apa daya ia harus pergi dan menjalankan tugasnya yang telah lama ia tinggal di kota. Jaya Baru dan kehidupan yang baru, semoga warga desa bahagia dengan kehidupan yang akan mereka jalani. Itulah doa sang dokter untuk desa ini.

"Desa yang indah"  gumamnya seraya melangkah pergi.

Nyai Katemi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang