A&A| 24.GAGAL

65 6 2
                                    

Hal yang lebih menyakitkan dari di putusin itu
Denger kamu jadi milik orang lain

°Rega Mahesa°



Pagi pagi sekali,Ancala tiba tiba mendapat panggilan dari Rega.Setelah beberapa bulan menghilang,Ancala pikir Rega marah atas keputusannya dan benar benar ingin menghilang dari hidupnya.

Namun nyatanya tidak,ternyata lelaki itu di tugaskan di Indonesia Timur untuk ikut melerai kerusuhan yang ada di sana.Dan kini lelaki itu mengundangnya untuk sarapan pagi di rumahnya.

"Mungkin nggak papa ya kalo sekedar sarapan doang? Alam ngga akan marah pasti". Gumam Ancala sendiri sembari memilih baju yang ada di lemarinya.

Hampir satu deret baju yang di gantung adalah warna putih,gadis itu benar benar pecinta warna putih.

"Cal,kamu kapan ngurus berkas kampus kamu?". Tanya Mama yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ih Mama! Ngagetin aja". Ucap Ancala ketus sembari mengelus dadanya.

"Kamu mau kemana?".

"Mau ada perlu sama temen,nanti sekalian deh aku ngurus berkasnya ke kampus yang kurang apa aja sama pembayarannya". Terang Ancala sembari masih memilih baju.

"Kamu jadinya masuk jurusan apa?".

Kini sang Mama duduk di tepi tempat tidur Ancala.Ia belum tahu pasti putri semata wayangnya itu ingin mengambil jurusan apa,yang ia tahu pasti Ancala lolos seleksi masuk ke UI.

"Sastra Indonesia Ma? Boleh kan?".

Mama kemudian mengngguk tersenyum,lalu beranjak berdiri mengusap lembut puncak kepala Ancala dan mengecup dahinya dengan sayang.

"Apapun yang Cala suka,Mama akan dukung selama Cala menekuni bidang itu".

Mendengar hal itu,Ancala langsung memeluk Mamanya,hingga terjadilah adegan pelukan di antara ibu dan anak itu.

"Makasih Mama! Cala sayang Mama".

"Iya sama sama sayang,Mama juga sayang sama Cala".

Ancala memasuki pelataran rumah megah itu,dengan halaman luas memanjang serta tumbuhan hijau membuatnya nampak sejuk dan asri.Sedangkan Rega masih memarkirkan mobilnya ke garasi setelah menjemput Ancala tadi.

Setelah selesai memarkirkan mobil,Rega kemudian menyusul Ancala yang masih berdiri termangu di teras rumahnya.

"Ayo masuk". Ajak Rega.

Ancala pun menurut,ia membuntuti Rega memasuki rumah mewah itu.Pandangan mata Ancala menelisik ke segala penjuru ruangan.

Semuanya tertata rapi,bersih,dan penempatan barang barangnya pas di pandangan mata.

Tapi ada satu hal yang membuat Ancala bingung,di ruang tamu yang luasnya tak terkira itu,tak ada satu pun foto keluarga yang terpajang di sana.Dan Ancala dapat menyimpulkan bahwa lelaki itu benar benar kesepian,dengan apa yang di alaminya beberapa tahun lalu saat ia pertama kali menemukan Rega yang sedang hancur hancurnya.

"Kita langsung ke ruang makan ya?". Ajak Rega sembari menggandeng tangan Ancala.

Ancala yang menatap tangannya di gandeng oleh Rega,langsung melepas gandengan tangan itu.

"Maaf". Ucapnya,lalu Rega menoleh dan tersenyum memahami.

Seketika Ancala teringat oleh Alam.Ia tak ingin menghianati Alam meskipun kekasihnya tidak tahu apa yang di lakukannya hari ini.

BUKAN ADIK KELAS (TAMAT)Where stories live. Discover now