A&A| 28.ACCIDENT

67 4 0
                                    

Saya bisa menyakiti siapa saja yang menyakiti kesayangan saya

•Delicia Aprily•



Pagi pagi sekali,Delicia mendatangi rumah Ancala.Entah darimana ia tahu rumah gadis itu,itu bukan hal sulit baginya.

Kekesalannya pada Ancala sudah memuncak,ia tahu semua hal tentang Alam dan Ancala saat kepergiannya ke Belanda.

Dan kini,orang yang di cintainya menderita karena Ancala.

Tok tok tok..!

Ketukan pintu itu terlihat menderu,seolah yang mengetuk sedang terburu buru.Tak lama Ancala membuka pintu,gadis itu masih menggunakan piyama tidurnya.

"Hai bicth selamat pagi". Sapa Delicia dengan nada sinis.

Ancala yang baru saja bangun tidur langsung membulatkan matanya sempurna.Apa ia tidak salah dengar? Delicia memanggilnya bicth? Dan Delicia tahu rumahnya?

"Ngapain lo kesini? Gue nggak ada urusan sama lo". Sentak Ancal ketus.

Tanpa di persilahkan masuk,Delicia berjalan melewati Ancala dengan santai tanpa menghiraukan sang pemilik rumah itu sedikitpun.

"Eh,lo punya sopan santun nggak sih?!". Tanya Ancala dengan nada keras,tapi tak di hiraukan oleh Delicia.

Gadis itu berjalan menaiki anak tangga,menuju pintu putih dengan tulisan 'Cala's room'

"Eh lo jangan masuk sembarangan ke rumah orang ya!". Ucap Ancala mencegah gadis itu memasuki kamarnya.Padahal Delicia sudah berhasil membuka pintu kamarnya dan separuh badannya sudah berada di area kamarnya.

"Gue cuma mau lihat,gimana keadaan kamarnya bicth itu gimana? Apa banyak foto pacar orang di pajang di dalem?".

Plaakkk...!!!

Satu tamparan mendarat ke pipi mulus Delicia.Membuat gadis berambut ikal berwajah imut itu murka,spontan ia menjambak rambut Ancala hingga Ancala mendongak kesakitan.

"Keterlaluan ya lo nampar gue! Lo itu siapa? Cuma sampah! Ngrebut pacar orang! Lo pikir lo bisa ngedapetin Alam? Gue tau apa yang lo lakuin di sini sama Alam selama gue di Belanda! Gara gara lo Alam jadi ngehianatin gue!".  Teriak Delicia tepat di dekat wajah Ancala.

"Eh! Dia sendiri ya yang bilang kalau perasaanya lebih condong ke gue! Toh gue juga udah putus kan? Jadi nggak usah ganggu hidup gue lagi!".

Plakkk..!!!

Satu tamparan mendarat,kini ke pipi mulus Ancala.Gadis itu menghabisi Ancala dengan brutal,meluapkan kekesalannya yang entah bagaimana bisa Ancala yang di jadikan pelampiasan.

"Lo tau nggak!! Habis mutusin lo! Alam ke klub,dia minum sampai mutah! Dan yang paling bikin gue muak itu apa?? Dia manggil manggil nama lo terus! Sadar nggak lo! Kalo elo udah racunin otak dia buat berpaling dari gue! Lo itu pelacur Ancala! Lo ngrebut milik orang lain!".

Ancala terdiam,lalu menatap Delicia.Gadis itu penuh amarah,lalu apa sebab Alam memutuskan hubungan? Bukankah dirinya justru di manfaatkan karena Alam lebih menyayangi Delicia?

'Alam tolong aku,jelaskan ke Delicia kalau kamu sayangnya sama dia bukan sama aku' - Batin Ancala sedih.

Matanya sudah berkaca kaca di saat Delicia mencengkram wajahnya kuat kuat.

"Lo tau? Alam satu satunya orang yang mampu bikin gue bangkit,dan lo? Lo yang bikin Alam menjauh dari gue!".Teriak Delicia sembari menangis,tangannya berpindah kini dengan keuat mencengkram leher Ancala hingga gadis itu sulit bernafas.

"Gu-,gue min-ta ma- aghh".

"Mending lo mati aja sekalian daripada lo ngrebut Alam dari gue!". Tukas Delicia sembari mendorong Ancala ke besi pembatas lantai dua.

Ancala hanya berusaha bernafas di tengah tangan Delicia yang mencengkram lehernya kuat sembari berusaha menjatuhkannya dari lantai dua.

"Ma-af". Ucap Ancala susah payah,tapi Delicia tak menggubris,ia justru tertawa keras di tengah perbuatan membahayakannya itu.

"Gue benci lo Cal! Benci banget sama lo Ancala!".

"Aaghh".

Bugghhh!!

Tubuh Ancala melesat jauh ke bawah dengan keras.Samar tapi pasti,Ancala melihat Delicia yang masih berada di atas. Gadis itu mentertawakannya kini,melihatnya tak berdaya dan berharap bahwa dirinya cepat cepat tiada.

"Ancala sayang Ma-ma". Ucap Ancala lirih dengan mata setengah terturup.

Dirinya tak mampu bergerak,kepalanya sangat sakit,pandangannya kabur,hingga tiba tiba sesuatu seolah menghantam dadanya dan..

Gelap!

Delicia buru buru keluar dari rumah Ancala sebelum ada seseorang yang melihat aksinya membunuh gadis itu.

Fikirannya kacau saat melihat darah yang begitu banyak di lantai.Ia segera menginjak pedal gas mobilnya dan melesat pergi.

BUKAN ADIK KELAS (TAMAT)Where stories live. Discover now