kamu rapuh, sepuluh.

1.2K 262 9
                                    

pernah ada saat dimana nana dan haidar beneran sedeket dan sebagus itu atmosfirnya waktu berdua, dan ada juga saat dimana nana dan haidar kaya tom and jerry. yang ini udah gak jadi rahasia.

waktu itu, waktu jam menunjuk angka satu dan ada disaat dimana anak kelas lagi kerja kelompok. bikin poster dengan cepet, langsung dipresentasiin.

"haidar jangan main mulu," kata nana.

cowok itu langsung ngubah duduknya ngehadep kelompoknya yang lagi ngerjain poster, walau masih beberapa kali ngintip ke ponsel ngeliat game onlinenya.

"mau dibantuin bagian mana?"

haidar mendekat waktu hujan bangkit, nana menoleh. tumben.

"ini, bantuin gua pegangin soalnya bekas gulungannya ngegulung mulu."

haidar nurut. cowok itu nurut. kebetulan memyeramkan. gak begitu lama hujan dan yang lain bangkit nyari spidol muncul lagi, ketemu. heran ngeliat haidar.

"tumben dar mau bantuin,"

"salaaaah mulu dah gua kaya bakwan," haidar berujar, masih sembari megangin kertas asturo. nana disana hanya terkekeh kecil.

gak begitu lama, selesai tugas mereka, guru juga udah nyuruh beres-beres, sebentar lagi bakalan presentasi. dan kelompok nana kedapetan presentasi kedua.

"jangan panik cuy, ntar malah buyar semua, liat juga gapapa, pan," gatau sadar atau apa, tapi haidar berucap demikian setelah melirik nana sekilas.

nana menghembuskan nafas.

"yuk kelompoknya haidar maju,"

kata-kata dari guru sosiologi itu disambut bangkit dari kelompok nana. maju ke depan papan tulis putih, sebenarnya nana gak terlalu nervous, tapi entah kenapa sekarang iya.

"sini," bisik haidar, mengambil pergelangan tangan nana agar berdiri di sebelahnya. "bagian lu kan disisi yang sana, nanti kalo berdiri disitu gak keliatan."

oh iya.























"dAaaaaaaar anjing,"

haidar mendengus, afk dia. karena senggolan kecil dari namira aja. dia menatap nana marah. nana balas cengiran bodoh.

"anter ke kelas kak sadya ganteng yuk, sekalian mau liat kak ceri gak lu?"

pemuda itu bangkit otomatis, yAKALI NGGAK MAU. langsung mengambil langkah disebelah gadis yang lebih pendek. senyuman menghiasi paras.

seperti sedang jatuh cinta.

"katanya, kelas mereka bakal ada perkemahan minggu depan, njir, enak banget."

haidar mendelik, "bentar bentar, kAK SADYA SAMA KAK CERI SATU TEMPAT? ah anjing gamau, mau ikut."

"satu tempat apa tolol? kata-kata lu ambigu banget," nana memukul botol minumnya ke kepala haidar.

"maksudnya kan satu tempat kemah, kaya di film film kan banyak yang mesra mesraan,"

nana ketawa.

sempit sekali pemikiran haidar ini.

"yaudah ikut dah lu."

"lu juga ikut," ucapnya.

nana menoleh, hah?

"kan kita emang suka gitu, lu kak sadya gua kak ceri," jelas haidar.

"ooooohhh iya ya. kalo kita bebas mah gua juga mau ikut, tapi pas nanti dia kemah kita katanya ada acara juga, shit."

haidar mendesah kecewa.

tak lama tangan pemuda itu mengambil tangan nana, menatap kuku-kuku nana yang berwarna warni karena spidol milik milla.

"lgbt," katanya, pendek. melepaskan tangan nana pelan.

kenapa sih suka merhatiin detail kecil nana. males.










HAPPY 1K READERS.
thank u so much guys T__T ❤️

𝐡𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫.Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora