<< "Kajima, hyeong. Hiks Kajima... hiks,"Yoongi hanya bisa meremat bahu Jungkook untuk menenangkannya. Tangis Jungkook semakin keras memenuhi ruangan itu.
.
.
.
"Hyeong!! Hiks Kajima..!! hiks..,"Jungkook terus mengguncang tubuh Taehyung dalam pelukannya.
"Eugh...akhh! Kookie...akhh! Ada apa heum?,"tanya Taehyung pelan.
"T-Taehyung?"
"Hyeong? Hiks,"ucap Yoongi dan Jungkook bersamaan sambil melepaskan pelukannya.
"Ada apa? Kenapa kau mengguncang tubuhku begitu?,"tanya Taehyung bingung.
"Hyeong, kau...hiks tidak apa-apa?,"tanya Jungkook menarik isakannya sekali.
"Aku baik-baik saja. Ada apa dengan kalian? Kenapa kau menangis?"
"Kau tidak perlu dioperasi?,"tanya Yoongi.
"Tidak. Dokter bilang aku akan pulih dalam beberapa hari. Siapa yang mengatakan itu?,"tanya Taehyung bingung.
"Kau tidak jadi mati?,"Jungkook mengerjap polos, membiarkan air mata mengalir dari sebelah matanya.
"Yak! Akh! Kau menyumpahiku cepat mati?? Ahh...jinjja...kelinci ini,"niat Taehyung untuk mendudukan dirinya secara tiba-tiba gagal karena nyeri di perutnya.
"Yak! Jangan bangun tiba-tiba! Aku kan bertanya, hyeong alien."jawab Jungkook cemberut.
"Ahh...Jungkook-ah. Aku rasa kita sudah salah paham."ucap Yoongi, membuat Jungkook terdiam sesaat mencerna kata-kata Yoongi.
1 detik... 2 detik... 3 detik...
"Ahh...aku menyesal sudah mengeluarkan banyak air mata."ucap Jungkook sedikit terisak, sambil menghapus air matanya.
"Hei, ada apa ini? Aku tidak mengerti maksud kalian."Taehyung berusaha duduk.
"Begini...saat kami datang, kami melihat perawat dan dokter keluar dari ruanganmu dan mengatakan perlu ruang operasi dan mereka tidak boleh kehilangan dia. Kami pikir dia yang mereka maksud itu kau. Apalagi saat kami datang, kau memejamkan mata."jelas Yoongi.
"Aku hanya tidur tadi."
"Lalu kenapa tanganmu dingin sekali? Aku kira kau sudah mati."gerutu Jungkook.
"Aku kedinginan dan aku kesulitan mengatur suhu penghangat ruangan. Tapi aku tak menyangka kau akan sehisteris itu jika aku benar-benar mati."
"Yak! Aku tidak histeris!,"ucap Jungkook kesal, menghentak-hentakkan kakinya menuju sofa, berbaring melipat tangan di dada dan pura-pura tidur.
"Begitulah dia jika sudah kalah."Yoongi menahan tawa mendengar kata-kata Taehyung.
"Bagaimana keadaanmu?,"tanya Yoongi.
"Aku baik-baik saja. Hanya lapar, makanan disini tidak enak."
"Siapa suruh memilih masuk rumah sakit."celetuk Jungkook yang kini sibuk dengan game di ponselnya.
"Diam kau, anak kecil."ucap Taehyung. "Ahh, bagaimana kau tahu aku disini?,"tanya Taehyung pada Yoongi.
"Aku bertanya pada Jungkook dan ikut dia kesini. oh ya, perutmu..,"Yoongi menghentikan kata-katanya saat Taehyung meletakkan telunjuk di depan bibirnya sendiri. Taehyung melirik Jungkook dan Yoongi langsung mengerti maksud Taehyung.
"Hyeong, bukankah seminggu lagi ulang tahunmu?,"tanya Jungkook.
"Benarkah?,"tanya Yoongi yang hanya di jawab anggukan cepat Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings ✔
FanfictionLihatlah bagaimana Taehyung menemukan kebenaran tentang siapa Jungkook dan siapa Yoongi. Basic story : brothership || family || a bit bromance